Tips Promosi #2 : Memuji Diri Sendiri Untuk Membangun Kredibilitas

Tips Promosi #2 : Memuji Diri Sendiri Untuk Membangun Kredibilitas

Narsis? Mayoritas akan menyebutnya demikian kalau melihat seseorang berulangkali memuji diri sendiri. Jika hal ini terjadi, pelakunya menjadi pengikut “Narcissus” , seorang pemuda yang dalam mitologi Barat diceritakan jatuh cinta kepada bayangan dirinya sendiri.

Begitu pula ketika melihat tingkah laku salah satu anggota IAPD (Indonesia Adsense Publisher Discussion) yang sudah berulangkali membuat postingan yang bernada memuji diri sendiri dalam setiap postingannya. Hampir tidak henti ia selalu mengatakan di forum tentang kehebatan dan keberhasilan dirinya dalam dunia blogging.

Tidak akan heran kalau ada yang menyebutnya “narsis” atau sombong. Kesan itu pasti akan hadir dalam diri lumayan banyak anggota forum tersebut.

Wajar? Ya wajar kalau ada yang memandang secara demikian. Dalam masyarakat pun orang seperti ini akan diberikan label yang sama oleh orang lain.

Meskipun demikian, ada sisi lain yang harus dilihat.

Sisi marketing.

Mengingat pemosting adalah blogger, atau lebih tepatnya internet marketer, maka apa yang dilakukannya bisa dikata merupakan sebuah hal yang memang seharusnya dilakukan para marketer. I

Seorang marketer, penjual, pemasar, harus membangun kredibilitas dan membangkitkan kepercayaan calon pembeli kepada dirinya. Tanpa itu, maka dagangannya akan cenderung sulit laku.

Nah, kesulitannya adalah darimana “bukti” bahwa ia memang memiliki kredibilitas yang bagus dan kemampuan yang “hebat” ? Tentunya kalau ada bukti berupa tulisan orang lain yang memuji dirinya akan sangat bagus sekali, tetapi bagaimana kalau tidak?

Ya tidak ada jalan lain. Ia harus berusaha menonjolkan dirinya sendiri dengan cara memuji-muji dan memperlihatkan berbagai hal baik tentang dirinya. Dengan begitu ia mencoba perlahan menggiring calon pembeli untuk melihat dirinya sebagai sebuah keberhasilan, meski sebenarnya belum tentu demikian.

Dan, hal seperti ini dilakukan banyak pemasar di berbagai bidang. Bukan hanya dalam blogging. Jadi, bisa dikata “normal” kalau mau dilihat dari sudut pandang marketing.

Kelemahan trik promosi ini adalah (tergantung kalangan pembaca)

  • bisa jadi ia dianggap menampilkan kesan sombong dan narsis karena terus menerus berbicara tentang dirinya
  • Jika dilakukan dengan kadar yang tidak tepat, berlebihan, orang akan menjadi sebal mendengarnya. Tidak ada orang yang senang berbicara dengan seseorang yang sibuk berbicara tentang dirinya sendiri

Oleh karena itu, jika ingin menggunakan trik ini, seorang pemasar harus paham betul dengan calon pembeli yang diajaknya berbicara. Salah-salah justru bukan penjualan yang didapat, tetapi kesebalan orang terhadap dirinya.

Hal itu juga berlaku dalam dunia blogging. Tidak akan heran kalau ada anggota forum IAPD yang memandang sang pemosting sebagai orang yang nyebelin. Tetapi, saya bisa melihat bahwa ada “hasil” yang diraihnya, berupa kepercayaan dari beberapa anggota lain.

Tidak akan semua orang suka, tetapi tidak akan juga semua orang benci.

Ia akan mendapat “pembeli” dari golongan yang tidak benci tadi.

Satu hal lagi yang tercermin jika ada seseorang memakai trik promosi seperti ini di forum IAPD dengan terus menerus. Ia menganggap semua anggota adalah “calon pembeli pembeli” tulisan di blognya dan belum tentu ia memandang yang lain sebagai teman.

Ia menempatkan dirinya lebih sebagai pemasar, salesman. Sebenarnya tidak berbeda dengan mereka yang memposting link aktif karena bertujuan utama mendapatkan pembaca, bukan mendapatkan teman.  Hanya caranya lebih halus.

Itulah trik promosi dengan cara memuji diri sendiri untuk membangun kredibilitas.

Trik yang tidak pernah saya pakai selama menjadi marketing di dunia tekstil. Ada pendekatan lain yang bisa memberikan hasil tanpa membuat perasaan tidak nyaman hadir di hati. Terus terang tidak nyaman untuk berbicara tentang diri sendiri. Apalagi terus menerus.

Bagaimana dengan Anda?

(Catatan : boleh tanya, apakah tulisan ini termasuk gurih dan renyah? Kebetulan saya lupa memasukkan keju ke dalamnya.)

8 thoughts on “Tips Promosi #2 : Memuji Diri Sendiri Untuk Membangun Kredibilitas”

  1. hahahaha….sepertinya kurang gurih dan renyah Pak,karena Kurang Garam dan menggorengnya pada minyak yang belum betul2 Panas. 🙂

    Namun klu boleh dibandingkan dengan tulisan orang itu, sepertinya jauh lebih mengigit,renyah dan sedap tulisan Pak Anton.

    Bukan karena saya adalah pengemar blog MM, namun itulah adanya menurut pikiran saya.

    Postingannya / trid-nya si B membuat ragu sebab tanpa screnshot, bisa jadi iya, bisa jadi tidak.

    Namun itulah triknya dalam " menggalirkan pembaca " kalimatnya saja yg membuat saya kurang sependapat.

    klu semangatnya mencari trafik bolehlah di contoh.

    ternyata Ajaran dari Seorang SUHU cukup mempengaruhi pola dan prilaku seorang blogger.

    Andaikan saja, Ia sudah 5 tahun ngeblog dibanding saya, mungkin saya akan terkagum2.

    Sayang….. saya tidak mudah terkecoh dan sulit rasanya melangkahkan kursor ke blognya, entahlah….kenapa …!!

    Yang saya tangkap gaya si dia adalah Memasarkan Tulisan, betul2 fashionnya, Mungkin,….. 🙂

    Mohon Maaf yach jika suatu saat orang yg saya dibicarakan membaca komentar ini, sebab kata2 saya ini merupakan keluhan dari Pengemar Anda juga. 🙂

    Reply
    • Hahahah.. silakan saja kang.. jangan ragu mengungkapkan pendapat disini.

      Maaf yah saya terburu-buru, jadi minyak kurang panas sudah saya masukin.

      Reply
  2. Sepertinya Bapak suka sekali dengan orang ini. Ini artikel ketiga yg saya baca lo, Pak. Sampai Bapak lupa menutup namanya, 😂😂

    Tapi seperti yang Bapak bilang tadi, semuanya tergantung sudut pandang yang baca. Bahkan jika membaca artikel yg saya tulis, itu isinya tentang saya semua lo, saya narsis juga kan 😄

    Tapi jika judulnya ngomong di forum, ya gitu deh,,, hehe

    Reply
    • Jangan-jangan saya salah pilih screenshoot neh.. hadeuh…

      Karena di "berbeda". Semua postingannya "berbeda" dalam artian negatif dan positif juga. Kesan sebagai marketer terlihat sekali dan tertangkap kesan, dia tidak benar-benar mencari teman. Dia hanya mencari pembeli saja.

      Hem.. nulis di blog sendiri beda atuh… kalau Blog tidak seperti itu, jadilah website berita. Blog menjadi berwarna karena ada unsur pribadi sang penulisnya.

      Soalnya postingan yang lain, tidak menarik sama sekali. Paling bertanya atau ngeluh.. nggak bisa jadi bahan tulisan yang bagus..

      Hahahaha

      Reply
      • Dengan kata lain, secara tidak langsung, dia sudah berjasa pada Bapak. Karena telah memberikan ide untuk menulis, 😂

  3. Anton Ardyanto ini benar-benar asem… aku jadi seharian baca disini doang, hayya… Penasaran, pantas sampai dibalas di blognya "sang Master".

    Saya yakin ini adalah perasaan banyak orang, bukan hanya sampeyan dan saya, tapi feedback yang diberikan saja yang berbeda. Kalau sampeyan frontal aku malah tak kipasi biar makin terlena. Padahal eneg juga.

    Kalau mas Anton Ardyanto mendapat ide tulisan gara-gara hal ini, sebenarnya sama, cuma kalau aku posting pas dia mamerin hasil SEO-nya, sampeyan mungkin tahu dia pernah bilang ada di pejwan untuk:

    google.co.id/search?q=keuntungan+menjadi+blogger

    Reply
    • Waduh mas saya sudah mandi… wangi lo.

      Hahaha.. berarti dia sangat menginspirasi banyak blogger yah. Buktinya mas sampai berjuang begitu, artinya kan terinspirasi.

      Alhamdulillah, sebuah kehormatan bagi saya, blogger cilik ini kalau mendapatkan review sang master. Berarti ada kemajuan dalam menulis sampai bisa menarik sang master menulis sebuah artikel khusus.

      Reply

Leave a Reply to Pondok Jeruk Cancel reply