Sebuah Tulisan Cermin Karakter Penulisnya

Sebuah Tulisan Cermin Karakter Penulisnya

Kalau Anda seorang introvert dan tertutup, lalu tidak mau orang lain menilai diri Anda, janganlah pernah menulis. Apalagi ngeblog yang akan dibaca orang lain di dunia maya.

Mengapa? Karena tulisan yang Anda tulis akan mencerminkan karakter, perangai, dan sifat penulisnya. Kecuali, tulisan itu adalah hasil dari copy paste atau artikel spinner, atau berita di media massa, semua tulisan akan memperlihatkan kepada orang lain apa dan siapa penulisnya.

– Seorang yang memiliki pengetahuan tentang otomotif akan menghasilkan sebuah artikel bersifat DIY (Do It Yourself – Kerjakan Sendiri) tentang cara membersihkan karburator mobil dengan baik. Jelas saja karena ia memang memiliki pengetahuan tentang itu. Oleh karena itu, biasanya penjelasannya akan runtut, jelas, dan terstruktur.

Sebaliknya, seorang yang cuma “berlagak” tahu dan bermodalkan hasil browsing dari sana sini, tidak akan pernah bisa menghasilkan yang serupa. Hal ini karena ia pada dasarnya tidak memiliki apa yang diperlukan untuk membuat tulisan semacam itu.

Memang, tulisannya akan tetap jadi dan mungkin akan tetap dibaca. Tetapi, apabila kedua hasil tulisan dibandingkan, maka pembaca akan bisa menilai mana yang “benar-benar tahu” dan mana yang hanya “berlagak” tahu.

– Sseseorang yang terbiasa ngomong blak-blakan dan langsung to the point (kepada intinya) akan mengalami kesulitan untuk menulis sesuatu yang penuh dengan basa-basi. Ia akan selalu menulis dengan karakter yang sama. Pola pikir dan kebiasaannya akan menjiwai tulisannya.

Gaya bahasanya pun akan cenderung mengikuti karakternya yang seperti itu.

Itulah mengapa ketika kita membaca sebuah tulisan, sadar tidak sadar dalam benak kita akan terbayang karakter dari sang penulisnya. Setiap karya tulis akan memperlihatkan kepada dunia tentang karakter orang yang berada di belakang layar.

Berbeda dengan artikel di media massa, tulisan yang diterbitkan tidak lagi terlalu mencerminkan karakter penulisnya. Terasa lebih hambar. Itu disebabkan karena draft tulisan sudah melewati banyak orang, seperti pengeditan oleh para editor dan kemudian dibaca ulang oleh redaktur. Barulah kemudian terbit.

Tulisan ala media berita mirip dengan produk dari pabrik yang rasanya ya itu itu saja dan sama. Tidak ada ciri khas yang bisa membawa kita mengenali penulis aslinya.

Article spinner atau copy paste tidak bisa mencerminkan penulisnya karena apa yang tercermin di tulisannya sebenarnya adalah milik orang lain. Yang menerbitkan memakai topeng yang bukan miliknya. Ia menjadi orang lain disana.

Karakter penulisnya akan tetap terlihat tetapi tidak benar-benar mencerminkan orang di belakang layarnya.

Seberapapun kita berusaha untuk menutupi karakter diri kita saat menulis, hal itu akan tetap terjadi. Dengan cara apapun “karakter” penulisnya akan menjiwai hasil karyanya. Berapa kali pun kita menulis “Baiklah saya pada artikel ini akan menjelaskan tentang….bla bla bla” tidak akan membuat kita menjadi guru dan pembaca langsung percaya pada keahlian yang kita miliki.

Semua akan terlihat secara gamblang pada tulisan secara keseluruhan. Bagi seorang pembaca “senior” alias gemar membaca, mudah sekali memilah sebuah tulisan yang ditulis oleh seorang benar-benar ahli atau hanya berpura-pura jadi ahli.

Cobalah sendiri dengan menilai hasil tulisan ini.

3 thoughts on “Sebuah Tulisan Cermin Karakter Penulisnya”

  1. Benar sekali. Karena banyak membaca tulisan Bapak, maka saya pun bisa membayangkan Pak Anton tipe orang yang seperti apa.

    Dan sebaliknya, mungkin begitu juga orang lain saat membaca tulisan saya 🙂

    Reply
  2. Setuju master…
    Saya pingin jadi penulis setelah membaca sebagian besar artikel yg dimuat di web ini. Thanks sudh memberi inspirasi.

    Reply

Leave a Comment