Promosi dan Branding Blog Terbaik Melalui Konten

Branding Blog Terbaik Melalui Konten

Branding, atau dalam bahasa Indonesia “Pencitraan”, adalah usaha-usaha yang dilakukan satu pihak untuk membuat orang melihat kepada dirinya/produknya/perusahaannya seperti apa yang diinginkannya. Contohnya, seseorang yang ingin dilihat sebagai pandai, berilmu, cerdas akan melakukan berbagai usaha untuk membuat siapapun yang berhubungan dengannya akan memandanganya seperti itu.

Usaha-usaha ini bisa dalam berbagai bentuk. Baik melakukan perubahan terhadap diri sendiri agar menampilkan kesan yang diinginkan atau menggiring pemikiran orang lain ke arah yang dikehendaki. Jadi, usaha ke dalam dan usaha ke luar dari si pelaku branding.

Istilahnya sendiri berasal dari bahasa Inggris, tetapi sudah menjadi istilah yang digunakan secara umum dalam dunia bisnis dan politik. Dua bidang inilah yang paling bergantung pada “branding”.

Belakangan ini ada satu bidang lagi yang ternyata semakin lama semakin menunjukkan ketergantungannya pada branding atau pencitraan. Tidak secara resmi diakui, tetapi wabahnya semakin meluas.

Hal itu disebabkan karena para blogger sekarang memiliki target untuk menjadi tenar dan kaya dari hobinya. Untuk itu secara tidak sadar, mulai memandangnya lebih dari sekedar hobi dan beranjak memasuki wilayah “bisnis”.

Oleh karena itu, semakin banyak blogger yang mulai sadar bahwa branding akan diperlukan untuk mencapai tujuannya. Apalagi, gembar-gembornya dikompori kehadiran para internet marketer yang memang dunianya bersinggungan dalam banyak bagian dan susah dibedakan dari blogging.

Jadilah, semakin banyak blogger yang berlomba-lomba melakukan pencitraan terhadap dirinya dan blognya.

Ada yang ingin tampil sebagai kalangan jetset yang gemar traveling ke luar negeri dan menginap di hotel-hotel mewah. Ada juga yang mencitrakan dirinya sebagai ahli di salah satu bidang, terutama yang ngetren. Ada juga yang melihat meluasnya blogger yang ingin terkenal sebagai pangsa pasar potensial dan kemudian melakukan branding sebagai sang “messiah” penyelamat yang akan menunjukkan jalan ke tangga kesuksesan.

Semua berlomba mencitrakan diri.

Sayangnya, terkadang banyak dari para blogger beranggapan bahwa branding adalah sama dengan promosi. Itulah mengapa dunia maya akhir-akhir ini penuh dengan usaha untuk mempromosikan diri sendiri. Mereka menampilkan diri dalam berbagai wajah yang dipoles sedemikian rupa supaya menarik. Tidak berbeda dengan barang-barang yang ditampilkan di sebuah etalase.

Banyak yang berpikiran kalau dengan melakukan promosi seperti ini maka mereka bisa membentuk sebuah brand atau citra yang diinginkan.

Padahal sebenarnya tidak.

Promosi memang akan membantu menanamkan image ke dalam pikiran calon pembeli/pembaca, tetapi sebagian kecil saja. Sebagian kecil saja. Kegiatan ini ditujukan untuk menarik minat dan membuat orang terpancing untuk “mencoba”.

Betul tetap ada image atau citra yang ditanamkan, tetapi.. bukan intinya. Melakukan promosi dan menghabiskan biaya bermilyar-milyar sekalipun tidak akan menghasilkan sebuah citra yang melekat terus pada sebuah blog.

Tidak akan.

Mau contohnya?

Branding/Pencitraan Yang Gagal di Samsung Galaxy Note 7

Pernah ingat kasus Samsung Galaxy Note 7 yang mudah terbakar sehingga banyak maskapai penerbangan akhirnya melarang. Produk ini kemudian ditarik dan diputuskan untuk tidak dilanjutkan produksinya.

Padahal, produsennya mengeluarkan Milyaran Dollar untuk promosi.

Memang pada awalnya, ratusan ribu orang rela mengantri berjam-jam hanya untuk mendapatkan edisi pertamanya.

Hal itu menunjukkan bahwa bagian marketing Samsung bekerja dengan baik hingga bisa mendorong ratusan ribu orang rela menanti dan mengantri. Mereka bisa menanamkan image dan menarik orang agar membelinya. Luar biasa kan?

Tetapi, masalahnya hadir ketika Si Note 7 sudah di tangan pengguna.

Berbagai kasus tentang si gadget yang mudah terbakar karena masalah baterai. Kasus yang mendorong banyak Badan Keselamatan Penerbangan pada akhirnya melarang gadget ini dinyalakan atau bahkan dibawa ke dalam pesawat terbang. Beresiko tinggi bagi keselamatan penerbangan.

Pada akhirnya, Samsung memutuskan menarik balik semua Note 7 dan menghentikan produksinya. Hal yang mengakibatkan produsen asal Korea ini menanggung kerugian milyaran dollar dan dikhawatirkan akan tumbang (walau ternyata tidak).

Apa yang bisa dipelajari dari sini?

Promosinya berhasil, sudah pasti. Hal itu terbukti sekali. Branding awalnya bagus.

Tetapi, mengapa bisa gagal?

Kegagalan ini karena “PROMOSI TIDAK SESUAI DENGAN BUKTI”. Branding yang dilakukan saat promosi bisa dikata pencitraan awal dan belum keseluruhan. Pencitraan itu akan sukses kalau “produk”-nya mendukung dan membuktikan.

Kalau tidak? Ya gagal.

Promosi dan Branding Blog Terbaik Melalui Konten

Bisa kan menangkap inti dari kasus Samsung Galaxy Note 7 di atas?

Intinya sederhana. Tidak ada promosi dan branding yang sukses kalau tidak diimbangi produknya. Semua akan gagal.

Sama juga dengan sebuah blog.

Blog bisa diibaratkan sebuah perusahaan. Konten dalam bentuk artikel adalah produknya.

Jika memang ingin melakukan branding blog, maka yang harus diutamakan bukan promosinya, tetapi konten-nya yang pertama kali harus diperhatikan dan diperjuangkan. Bukan apa-apa, karena ini adalah inti dari semuanya.

Tanpa konten tidak akan ada yang bisa dipromosikan atau dibrandingkan.

Memang, usaha promosi blog, dengan metode clickbait dan pemakaian judul bombastis akan bisa mendatangkan ribuan pengunjung dalam satu waktu. Bisa. Bukan tidak mungkin.

Pertanyaannya, setelah mereka datang dan membaca kontennya, apakah mereka puas, senang, dan akan kembali?

Ya, kalau mereka puas. Tidak kalau mereka tidak menemukan apa yang dipromosikan. Persis seperti kasus si Note 7.

Oleh karena itu, tidak ada promosi atau branding blog yang berjalan baik, jika konten/artikelnya diabaikan.

Padahal, untuk sukses, sebuah blog bukan hanya harus memiliki banyak pengunjung baru. Blog itu juga harus bisa mempertahankan pengunjung lama/setia atau pelanggan. Keduanya yang memberi kesuksesan.

Mengandalkan pada pengunjung iseng yang datang tidak akan menghasilkan branding yang ujungnya hanya berjangka pendek saja. Sulit untuk langgeng kalau begini.

Bagaimana Kalau Tidak Promosi? Bisakah Branding dilakukan?

Salah satu mantera handal yang selalu dikatakan para internet marketer atau blogger tutorial adalah “Seberapapun bagus dan luar biasa artikel, kalau tidak ada yang membaca ya percuma saja”.

Iya kan.

Itulah alasan dan landasan argumen kalangan pemasar ini untuk menjuruskan pembaca bahwa promosi lebih penting dari memperhatikan konten. SEO lebih utama dari membuat tulisan yang baik.

Promosi. Promosi. Promosi.

Betulkah demikian?

Bagaimana kalau seorang blogger tidak melakukan promosi? Akankah blognya berkembang dan brandingnya bisa berhasil?

Cobalah perhatikan beberapa hal umum yang terjadi di sekitar kita, seperti :

  1. Si A itu pandai dan pintar, sudah begitu baik sekali dan tidak sombong
  2. Restoran B sangat enak masakannya, padahal dimasak dengan sederhana sekali padahal saya setiap lewat berpikir masakan disana tidak enak karena tempatnya kurang nyaman
  3. Pernah lihat blog Diana Rikasari, Wira Nurmansyah, Mojok.co dan banyak lagi yang tidak mementingkan promosi, tetapi namanya berkibar di dunia blogging Indonesia?

Bagaimana semua ini bisa terjadi?

Bisa terjadi karena pada dasarnya, promosi dan branding itu bisa tidak melulu harus berpikiran “ngomong” keluar. Promosi dan branding blog (atau apapun) bisa dilakukan dari dalam dengan menghasilkan konten yang baik.

Dengan menghasilkan konten yang baik, perlahan tetapi pasti, blog itu akan mempromosikan dirinya sendiri dan pada saat bersamaan menciptakan citra yang diinginkan sang penulis.

Sanggahannya dari kalangan internet marketer atau blogger tutorial adalah ” Lha, kalau tidak ada yang baca? Bagaimana bisa berhasil?”

Disinilah kejelian seorang blogger, kalau memang ingin tenar harus bermain. Jangan langsung telan apa yang dikatakan orang yang “mengaku” bisa mengajarkan kesuksesan.

Betulkah kalau blogger tidak melakukan promosi blognya tidak akan ada yang baca?

Sebenarnya tidak juga.

Kenyataannya, blog manapun pasti pernah didatangi pengunjung, sejelek apapun isinya, pengunjung tetap akan hadir. Hanya jumlahnya yang berbeda.

Bahkan, blog yang sudah menjadi zombie pun tetap saja kedatangan pengunjung.

Coba lihat saja statistik blog Anda. Pasti kadang kita menemukan sumber pembaca yang sama sekali aneh. Iya kan?

Itu karena variasinya bisa tidak terhitung. Bisa dari mulut ke mulut. Bisa dari referensi blog lain. Bisa dari Google. Bisa dari Bing. Bisa dari Facebook.

Terlalu banyak untuk ditelaah dan disempitkan.

Kemungkinannya terlalu besar. Di Indonesia saja ada lebih dari 100 juta pemakai internet. Itu angka yang sulit dibayangkan. Belum ditambah dengan semakin sempurnanya Google Translate, yang memungkinkan orang asing membaca dalam bahasanya.

Klaim kalau tidak dipromosikan akan sepi pengunjung adalah sekedar akal-akalan internet marketer saja. Ia menyempitkan segala sesuatu supaya pembeli mengikutinya.

Kalau klaimnya benar, mengapa blog Hot and Chocolate Mintnya Diana Rikasari bisa kedatangan pengunjung begitu banyak dan membuatnya menjadi salah satu trendseter di dunia fashion? Boro-boro promosi kayaknya.

Itu adalah bukti bahwa klaim “tanpa promosi, blog sepi kayak kuburan” adalah sekedar hiperbola inernet marketer saja.

Bukan sebuah kebenaran.

Dan, jangan lupa juga bahwa dunia begitu luas dan bukan hanya di dunia maya saja. Sebuah blog berkualitas dan berkonten baik kerap mendapatkan promosi dari mulut ke mulut di dunia nyata.

Tanya saja para ibu-ibu yang mencari resep masakan. Banyak dari mereka yang tidak ahli bermain gadget dan ber-WA-an. Bagaimana mereka merekomendasikan sesuatu? Ya saat arisan, saat ke pasar bareng, dan sejenisnya.

Kalau ditambah Google, Yahoo, Bing, yang terus menyempurnakan algoritma mesin pencarinya ke arah tulisan dan konten yang manusiawi dan bagus, rasanya hampir tidak mungkin sebuah blog tidak kebagian pengunjung.

Jadi, kenapa harus khawatir?

Pengunjung akan datang pada akhirnya. Bahkan tanpa promosi sekalipun.

Bukan berarti tidak boleh promosi, tetapi tanpa promosi pun kalau konten sebuah blog memang menyenangkan pembaca, maka konten akan mempromosikan dirinya sendiri.

Semakin bagus, semakin luas promosinya.

Dan, bagusnya, promosi yang dilakukan konten akan sekaligus menampilkan branding atau pencitraan blognya.

Itulah mengapa saya katakan promosi dan branding blog terbaik adalah melalui konten. Bukan pada tindakan promosi.

Banyak kenyataan di lapangan menunjukkan hal tersebut.

Saran saya, walau Neil Patel dan banyak internet marketer mengatakan rasio kegiatan blogging yang baik adalah 20% menulis dan 80% , maka saya menyarankan sebaliknya. Lakukan 80% menulis dan 20% promosi.

Fokuskan kegiatan blogging Anda pada membangun blog yang berisikan konten-konten yang bagus dan baik (menurut orang lain yah, bukan menurut kita sendiri). Bukan berteriak pada dunia bahwa blog kita yang paling bagus.

Setuju dengan pendapat ini?

6 thoughts on “Promosi dan Branding Blog Terbaik Melalui Konten”

  1. saya sebenarnya agak dilema masalah personal branding. sebab saya bikin blog dengan nama sendiri karena mengikuti saran bapak putu putrayasa agar membuat blog dengan nama sendiri untuk meningkatkan brand anda.

    tetapi belakangan saya bingung apa yang mau di branding, kemampuan programming saya biasa saja, dan kemampuan nulis pun biasa.

    sebab waktu itu saya berencana buat branding di dunia kepenulisan atau dunia programming agar saat saya menerbitkan salah satu buku tersebut saya sudah di kenal orang.

    tapi apa yang terjadi…. akhirnya blog yang saya rancang buat personal branding jadi blog gado-gado dan berubah jadi blog travelling.

    Saya sekarang enggak ngerti mau branding ke arah yang mana. yang jelas sekarang saya sedang menikmati menjadi blogger. dan membuat beberapa blog sesuai dengan minat saya sendiri.

    itu saja.

    Reply
    • Bagaimana kalau biarkan artikel di blog itu yang melakukan branding sendiri.

      Percayalah, branding itu bisa terbentuk dengan sendirinya dan tidak perlu banyak teori.

      Jalan saja dan nikmati saja. Biarkan blog itu yang memberitahu nantinya kemana harus melangkah lebih jauh.

      Reply

Leave a Comment