Menulis Untuk Diri Sendiri Bisa Menjadikan Anda Seorang Blogger Yang Baik

Menulis Untuk Diri Sendiri Bisa Menjadikan Anda Seorang Blogger Yang Baik

Bukan menulis tentang diri sendiri, walau bisa dilakukan dengan cara begitu. Ini adalah sebuah konsep/metode dalam dunia kepenulisan bahwa sebaiknya siapapun yang hendak terjun ke dunia itu memulai dengan “Menulis Untuk Diri Sendiri”.

Bahkan, jika memang seseorang memiliki target untuk menjadi seorang penulis profesional, tetapi sangat disarankan agar mereka melewati tahapan yang satu ini dulu. Hal ini akan sangat membantu perkembangan seorang penulis/blogger di masa yang akan datang.

Apa Itu Konsep Menulis Untuk Diri Sendiri?

Konsepnya sederhana sekali.

Seorang penulis harus menganggap dirinya sebagai satu-satunya “Pembaca” yang harus dibuat senang. Ia akan menjadi penulis sekaligus pembaca dan juri dari berbagai tulisan yang akan dihasilkannya.

Hal ini bertentangan sekali dengan “kebiasaan” yang banyak terjadi selama ini.

Mayoritas penulis/blogger pemula saat ini biasanya langsung berpikir untuk mencoba membuat tulisan untuk menyenangkan orang lain. Padahal, kemampuan dan skill mereka masih belum bisa mengimbangi.

Ditambah juga dengan mental mereka yang belum siap untuk menghadapi tantangan dan hambatan yang ada dalam dunia kepenulisan. Hasilnya, bisa dilihat di dunia maya betapa banyaknya blog yang terbengkalai dan sama sekali tidak pernah diupdate.

Hal ini merupakan wujud dari mereka yang sebenarnya tidak siap, tetapi memaksakan diri untuk melompat langsung ke “tahap menulis untuk orang lain”. Alasannya tentu saja kebanyakan adalah karena uang dan tidak adanya kesadaran bahwa menulis adalah sebuah proses yang panjang dan akan makan waktu.

Dalam konsep “Menulis Untuk Diri Sendiri” ini, ada beberapa hal yang diharapkan akan timbul, bukan dalam diri pembaca, dalam diri sang penulis. Hal-hal inilah yang akan menjadi fondasi dan dasar bagi perkembangan diri sang penulis sendiri di masa datang.

Beberapa manfaat yang diharapkan bisa timbul adalah sebagai berikut :

1. Menghindari Tekanan Saat Memulai

Sebuah keinginan akan selalu menghadirkan tekanan untuk dapat segera dipenuhi. Keinginan untuk meraup uang membuat pikiran akan terpenuhi dengan berbagai hal untuk segera meraihnya dalam waktu sesingkat-singkatnya dan sebanyak mungkin.

Keinginan untuk menjadi tenar pun membuat seorang penulis akan berusaha untuk selalu menyenangkan dan menulis berdasarkan keinginan orang lain.  Sesuatu yang pada akhirnya akan menimbulkan tekanan.

Padahal, pada saat memulai, bisa diibaratkan seorang penulis atau blogger akan berada pada posisi rentan. Ibaratnya masih berada pada fase bayi yang baru belajar merangkak. Tidak mungkin seorang bayi bisa menanggung beban berat bahkan sebelum ia bisa mulai berjalan.

Dengan memfokuskan menulis untuk diri sendiri, tekanan-tekanan seperti ini bisa ditiadakan dan sang penulis bisa dengan bebas mengembangkan diri dan kreatifitasnya..

2. Menghindari Ekspektasi Berlebih

Rasa putus asa adalah hal yang umum hadir ketika kita gagal mencapai sebuah target atau tujuan. Oleh karena itu, salah satu hal yang diajarkan adalah untuk membuat target atau ekspektasi yang mudah dicapai.

Sayangnya, banyak pemula yang langsung bermimpi bahwa suatu waktu mereka bisa seperti Linda Ikeji atau Max Manroe. Mereka ingin langsung bergelimang uang dan ketenaran.

Padahal, nama-nama terkenal itu sudah menggeluti dunianya selama bertahun-tahun dan penuh dengan perjuangan yang berat sebelum kemudian bisa menikmati hasilnya.

Biasanya, ketika mereka terbentur dan kemudian gagal, maka mereka akan segera berhenti.

Metode menulis untuk diri sendiri bisa membantu para penulis pemula untuk memiliki target sederhana yang harus dicapai, yaitu untuk memuaskan diri sendiri saja dulu. Tidak akan ada harapan yang berlebihan.

3. Menemukan Gaya Menulis

Bagaimanapun menulis itu memerlukan ciri khas dari penulisnya. Tanpa itu, maka ia tidak akan berbeda dengan banyak orang lainnya. Apalagi bila kemudian seseorang hanya meniru dari mereka yang sudah ada saja.

Tidak akan ada beda dan akan membuat mereka sulit menonjol dalam dunia yang kompetitif.

Dengan berfokus pada diri sendiri, seorang penulis pemula bisa menemukan “gaya” yang menurutnya cocok, nyaman, dan bisa membuatnya berbeda dari yang lainnya. Ia bisa menggali dirinya sendiri kelemahan dan kelebihannya serta mewujudkannya dalam bentuk tulisan.

4. Senangkan Diri Sendiri Kalau Mau Menyenangkan Orang Lain

Pernahkah terpikir bahwa juri atau quality control pertama sebuah tulisan ada di tangan penulisnya sendiri?

Ya, apalagi sebagai blogger yang tidak memiliki tim redaksi atau editor untuk menilai hasil karya tulisnya.

Kalau sebuah tulisan tidak bisa menyenangkan hati yang menulisnya, lalu apakah bisa berharap bahwa tulisan itu akan bisa menyenangkan orang lain. Tidak akan pernah bisa.

Untuk itulah, dalam metode menulis untuk diri sendiri juga diajarkan agar seorang penulis/blogger mau membaca ulang kembali tulisan-tulisan mereka. Dengan cara ini diharapkan mereka bisa menilik kelemahan dan kekurangannya untuk kemudian diperbaiki pada tulisan mendatang.

Ada proses belajar, trial dan error, yang bisa dilakukan seorang penulis terhadap tulisannya sendiri.

5. Mencintai Menulis

Kesemua hal di atas diharapkan bisa mencapai tujuan terakhirnya, yaitu mencintai menulis itu sendiri.

Dunia kepenulisan adalah sebuah dunia tanpa ujung dan penuh dengan halangan yang tidak terhitung banyaknya. Butuh konsistensi, komitmen, dan ketahanan dalam menggelutinya.

Kesemua hal itu tidak akan bisa dilakukan bila dilakukan tanpa adanya rasa “CINTA”.

Rasa cinta dan sayang akan mendorong orang untuk terus berjuang dan berusaha, bukan karena ia ingin menyenangkan orang lain. Ia akan melakukannya karena ia menyayangi dan menyukainya.

Tidak peduli apa kata orang, seorang yang mencintai akan bisa menikmati apa yang dilakukan dan dikerjakannya.

Bagaimana Cara Menulis Untuk Diri Sendiri?

Tidak sulit.

– Mulai dari tema, pilihlah tema yang disukai. Kalau memang curhat bisa membuat senang dan lega, lakukan saja. Tidak masalah tidak terlihat keren bagi orang lain, karena yang terpenting adalah melakukan apa yang kita mau kerjakan.

– Menulis sesuka kita, jangan mencoba untuk menjadi dan menyenangkan orang lain. Tidak perlu termakan omongan para internet marketer yang mengatakan harus “berkualitas”, profesional, dan segala macam jargon lainnya.

Lakukan sesuai dengan kemauan hati dan abaikan segala macam ajaran yang banyak diajarkan oleh mereka yang sebenarnya tidak jelas apakah memang mereka sudah berhasil atau tidak.

Jadilah diri sendiri, itulah inti dari metode menulis untuk diri sendiri.

Barulah kalau sudah merasa nyaman dan bisa menikmati menulis dengan cara ini, kita bisa beranjak untuk menulis untuk orang lain. Tentunya, suasana dan nuansa kondisinya berbeda karena akan banyak sekali tekanan yang hadir kalau menulis untuk orang lain.

Itu juga alasan mengapa saya, walau sudah menjadi blogger 3 tahun, masih lebih suka berada di zona menulis untuk diri sendiri. Lebih enak dan bebas untuk berkreasi.

Bagaimana dengan Anda?

5 thoughts on “Menulis Untuk Diri Sendiri Bisa Menjadikan Anda Seorang Blogger Yang Baik”

  1. Saya masih dalam zona menulis untuk orang lain Pak, dan perlahan – lahan menarik diri untuk menulis untuk diri sendiri, meluapkan pengalaman sederhana intinya.

    pemikiran Pak Anton saya pikir bukan OMDOK Alias Omong Doank, dengan menggunakan gaya seperti itu menulis lebih terasa ringan, tanpa dibebani tekanan berat yang tak terlihat oleh mata.

    Andaikan saja, artikel diatas sudah dipublish pada akhir tahun 2015, mungkin sekarang saya sudah memiliki banyak postingan. Artikel diatas secara tidak langsung merupakan sebuah ide yang membuka mata lebar – lebar bagi para calon blogger, seperti apa seharusnya melangkahkan kaki agar ngeblog menjadi sesuatu pekerjaan yang menyenangkan.

    berkaca dari pengalaman " ADMIN STRUKTURKODE ' yang awalnya hanya menulis untuk merekam Ilmu apa saja ia dapatkan dari Bangku Pendidikan' sehingga akhirnya nama blognya menjadi populer, padahal ia tidak pernah mengharapkannya.

    itu semua berkat menulis untuk diri sendiri.

    tapiii….ending-nya adalah sebuah kesuksesan besar.

    Beda dengan blog JUragan Cipir, yang menulisnya untuk orang lain, hingga akhirnya menjadi blog yang terbengkalai.

    Menulis untuk diri sendiri sepertinya sebuah Daya Dorong agar kita menjadi betah ngeblog dan Ending-nya sudah jelas, SUKSES. 🙂

    Reply
    • Soalnya repot menulis untuk orang lain Kang. Tidak nyaman, saya lebih suka bebas dalam hal ini.

      Terserah deh mau disebut apa sama orang lain, saya tidak peduli, selama saya enjoy dan menikmatinya. Saya jalani.

      Tahun 2015, saya masih berjuang dengan Lovely Bogor Kang, belum masuk ke Maniak menulis .. hahahaha

      Reply
    • Kenapa harus repot untuk dipikirkan. Tanpa repot memikirkan untuk siapa Anda menulis, sudah langsung otomasti masuk menulis untuk diri sendiri kok

      Reply

Leave a Reply to Anton Ardyanto Cancel reply