Kesannya memang tidak keren. Tidak profesional. Juga cenderung dianggap sebagai sia-sia, tetapi sebenarnya tidak demikian. Menulis tentang kehidupan sehari-hari juga memberikan pengetahuan kepada pembaca.
Contohnya, beberapa hari yang lalu, saya menulis tentang kehidupan masyarakat di pinggir kali Ciliwung di sebuah kawasan Bogor. Jika dipandang dari sisi blogger pengejar uang, hal seperti itu adalah pekerjaan sia-sia, tidak akan mengundang klik iklan besar, tidak juga akan menarik untuk membangun branding.
Meskipun demikian, jika dipandang dari sudut seorang blogger, yang idealis dan gemar berbagi, maka hal itu berarti banyak.
Tulisan tentang warga yang sedang mencuci di pinggir sungai itu memberikan gambaran budaya dan cara kehidupan di salah satu kota. Tidak semua orang menyadari hal itu.
Dengan adanya orang yang mau menulis tentang kehidupan sehari-hari semacam itu, akan banyak yang mengetahui bahwa kehidupan di Bogor tidak segemerlap yang sering diceritakan para blogger traveler. Masyarakat pembaca bisa mendapatkan info tersebut sehingga mereka tidak membayangkan Bogor sebagai sebuah surga yang penuh kesenangan saja.
Sayangnya memang, artikel seperti ini tidak akan membuat orang terkseima dan berseru : wuiih… luar biasa”. Tanggapannya akan biasa-biasa saja. Cenderung diam dan hanya akan berkata di dalam hati.. “Ooohh ada juga yang di Bogor begitu yah”.
Nah, tinggal mau atau tidak kita menulis tentang apa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Kalau saya sih terus terang akan bilang “dengan senang hati”, Banyak orang senang dengan tulisan sejenis ini dan sudah terbukti mampu mengumbangkan pembaca ke blog-blog saya.
Jadi, kenapa tidak? Saya tidak perlu merasa harus tersikap keren atau profesional. Yang terpenting adalah apa yang saya tulis bisa memberikan setidaknya informasi, ide, gambaran, dan pandangan kepada orang lain.
Soal menjadi keren, terkenal, dan meraup uang dari tulisan, saya yakin bahwa hal itu akan datang pada saatnya. Yang terpenting saat ini adalah berbagi, walau cuma hal-hal kecil seperti apa yang saya lihat setiap harinya dalam kehidupan saya.
Itu sudah cukup.