Membaca Artikel Tentang Blog Terbaik Indonesia – Buang-Buang Waktu Saja

Membaca Artikel Tentang Blog Terbaik Indonesia - Buang-Buang Waktu Saja

Sudah berapa kali Anda membaca artikel tentang Blog Terbaik Indonesia?  10? 20? Lalu, apa kesimpulan apa yang Anda dapatkan? Benarkah nama-nama yang tercantum dalam daftar itu merupakan blog dan blogger terbaik di Indonesia?

Yah. Saya akui, sudah lebih dari 20 buah artikel tentang hal itu saya baca.

Harapannya, saya bisa mendapatkan pengetahuan yang berharga dari nama-nama yang tercantum dalam daftar. Ilmu yang akan berguna dalam pengembangan diri sebagai seorang blogger.

Kenyataannya yang didapat adalah : SEMUA ARTIKEL TIDAK AKURAT! Bahkan artikel yang ditulis oleh blog internet marketing terkenal seperti PanduanIM juga tidak menunjukkan bahwa tulisannya didukung data yang memadai.

Semua artikel tidak bisa dipandang sebagai sesuatu yang sahih dan benar, melainkan hanya sebagai opini saja. Bahkan, hanya harus dipandang sebagai sebuah usaha sekedar untuk menarik pembaca saja , tidak beda dengan para salesman yang sedang menjual barang dagangannya.

Mengapa tidak akurat?

1. Tidak Ada Kriteria Jelas

Tidak ada satupun artikel yang berani menjelaskan kriteria apa yang dipergunakan dalam membuat penilaian.

Bagaimanapun, membuat peringkat pada sesuatu haruslah berdasarkan sesuatu yang bisa diukur dan dikonfirmasi. Tidak bisa sekedar hanya berdasarkan penilaian subyektif saja.

2. Tidak Ada Kategori

Apakah ada pertandingan tinju dunia yang mempertandingan dua orang petinju berberat badan 55 kilogram dengan yang di atas 80 kilogram? Tidak ada. Berbagai badan tinju dunia membuat kategori dengan spesifikasi yang sama agar tolok ukur penilaiannya sama juga.

Jadi, bisakah memberikan kriteria yang sama antara blog tentang traveling dengan blog tentang internet marketing?

3. Juri Tunggal

Lha, bagaimana bisa adil dan terpercaya kalau hanya ada satu orang saja yang memutuskan menang atau kalahnya? Sudah tidak ada kriteria, tidak ada kategori, juri pun hanya penulisnya saja. Lalu, apakah mereka benar-benar bisa memberikan penilaian yang adil dan tanpa “niat tersembunyi”?

Silakan jawab sendiri.

4. Kebanyakan Hanya Meniru Saja

Kebanyakan blog yang menulis tentang artikel Blog Terbaik Indonesia, isinya sama saja. Nama-nama yang tercantum ya itu itu saja. Sepertinya, semua blogger menggunakan kriteria yang sama, memiliki juri yang sama, dan dilakukan pada saat yang sama.

Tidak ada bedanya sama sekali. Padahal hal itu tidak mungkin terjadi. Bahkan, badan tinju dunia saja ada lebih dari 3 dan masing-masing memiliki banyak hal yang berbeda.

Atau, mungkinkah para blogger hanya saling meniru saja. Melihat bahwa kata kunci Blog Terbaik Indonesia banyak dicari, maka merekapun membuat artikel yang sama dan hanya melakukan rewrite saja. Bukan benar-benar hasil pemikiran, riset, dan datanya sendiri.

5. Tanpa Tahun (Tidak Dibatasi Waktunya)

Bila ada kata terbaik, maka para blogger Indonesia akan dianggap saling berkompetisi satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini, akan selalu ada perubahan dari hari ke hari, bulan ke bulan, tahun ke tahun. Itulah mengapa kompetisi sepakbola dimanapun dibatasi

Sangat subyektif dan tidak bisa dipercaya.

Tetapi, saya menyalahkan diri sendiri. Kenapa mau membaca yang seperti itu? Memang, keinginan untuk belajar dari yang terbaik akan selalu hadir dalam diri manusia, dan saya pun masih manusia. Itulah mengapa ketika terjun ke dunia blog, maka untuk mempermudah belajar, saya memakai Google dan memasukkan kata kunci “Blog Terbaik Indonesia”.

Harapannya, dengan begitu, akan hadir daftar blog-blog terbaik.

Sayangnya, justru itulah sebuah kesalahan logika berpikir dan membuat saya menjadi “mangsa” para blogger dan internet marketer supaya mau mampir ke blog/website mereka.  Barulah setelah direnungkan ulang, maka terlihat sekali dimana letak kesalahannya.

Saya mengabaikan banyak fakta dan data yang seharusnya sudah terlihat jelas, yaitu :

1. Tidak ada badan khusus di Indonesia yang melakukan survey terhadap keberadaan para blogger Indonesia. Bahkan, Biro Pusat Statistik saja belum memiliki datanya. Hal itulah yang membuat data berapa banyak blog dan blogger Indonesia saja masih tidak jelas

2. Jumlah blog terlalu banyak : menurut dugaan, ada sekitar 3 juta blogger dengan lebih dari 8 juta blog di Indonesia. Mungkinkah melakukan survey sebanyak itu dan menilainya satu persatu? KPU (Komite Pemilihan Umum) saja memerlukan ribuan staf untuk melakukan tugas pemungutan dan penghitungan suara di propinsi terkecil?

Padahal penentuan blog terbaik Indonesia harus ada penilaian. Juga harus dilakukan terhadap semua blog yang ada di Indonesia (karena memakai Indonesia di dalamnya). Bagaimana bisa seorang blogger melakukan penilaian terhadap angka yang besar itu?



Dua fakta sederhana yang seharusnya sudah menyadarkan saya sebelum membaca artikel-artikel tentang blog terbaik Indonesia yang manapun.

Ditambah kemudian, isinya kebanyakan , blog terbaik Indonesia akan berasal dari kalangan blog tutorial tentang blogging, internet marketing. Sesuatu yang tidak mengherankan karena kebanyakan tulisan tentang nama-nama Blog Terbaik Indonesia ditulis oleh kalangan blogger tutorial blogging dan internet marketer.

Jarang sekali yang ditulis oleh blogger di luar kalangan itu. Walau ada pengelola blog gado-gado yang juga membuatnya.

Sifat chauvinistis yang melekat kuat sehingga dunia blogging disempitkan  sebagai dunia blogger tutorial dan internet marketing terlihat dengan jelas. Yang menulis hanya memilih nama-nama dari kalangan sendiri saja, dan susah melihat ke dunia luar.

Terus terang. Sebenarnya, begitu menyadari kesalahan, saya anggap membaca tulisan-tulisan berjudul Blog Terbaik indonesia, Blogger Terbaik Indonesia adalah buang-buang waktu saja. Siapapun penulisnya, baik itu Mas Sugeng atau PanduanIM, sebenarnya tidak benar-benar tahu yang terbaik di dunia blogger Indonesia dan mereka hanya membuat tulisan omong kosong saja dan tidak berdasarkan fakta.

Tetapi, saya menyadari beberapa hal :

a) Dunia blogging adalah dunia kebebasan dan demokrasi, siapapun boleh mengemukakan pendapatnya betapapun anehnya. Jadi, kesalahan saya memandang artikel-artikel seperti ini terlalu serius dan mengharapkan banyak. Kenyataannya, itu hanya sebatas opini dan pendapat saja dan saya harus menghargainya, walau tetap tidak perlu mempercayainya

b) Tidak ada yang sia-sia. Sampah pun jika dipergunakan dan di tangan orang kreatif bisa berguna. Tulisan-tulisan seperti ini sebenarnya bisa berguna bagi diri kita. Meski jelas tanpa data pendukung yang jelas, setidaknya kita bisa belajar dari pengalaman mereka yang dipandang “sukses” oleh orang lain. Disana banyak pengalaman yang bisa digali, tergantung kita bisa memanfaatkannya atau tidak

Jadilah, saya hingga saat ini kadang tetap membaca artikel-artikel dengan judul Blog Terbaik Indonesia , Dunia dalam berbagai versi, walau saya tahu bahwa itu hanyalah opini atau trik blogger dan internet marketer saja untuk menjaring pembaca datang ke blognya. Karena, saya kadang menemukan nama-nama baru yang blognya bisa saya datangi dan kemudian mencari hal-hal yang bisa menambah pengetahuan.

Meski, saya sudah memiliki pandangan yang berbeda jauh dari sebelumya, yaitu tidak ada yang namanya “BLOG TERBAIK” itu. Kalau ada yang mengatakan ada berarti dia mengatakan “OMONG KOSONG” saja.

6 thoughts on “Membaca Artikel Tentang Blog Terbaik Indonesia – Buang-Buang Waktu Saja”

    • Selamat datang…Terima kasih tanggapannya.

      Maaf saja, justru setalah saya baca ulang, semakin kuat pendapat bahwa hal itu adalah kesia-siaan. Buktinya Anda tidak bisa konsisten dengan kriteria yang Anda buat sendiri.

      Kriterianya salah satunya blognya update, tetapi Anda tidak melakukan riset dengan baik dan benar. Nama-nama seperti blog Raditya Dika, Juragan Cipir, blogguebo, sudah lama sekali tidak update.

      Saya sering berkunjung ke Juragan Cipir dan sudah sejak awal tahun 2017 tidak ada lagi artikel terbaru. Raditya Dika juga entah kemana.

      Kalau hal seperti itu saja Anda tidak bisa menemukan faktanya padahal artikel dikeluarkan Juli 2017, lalu apakah benar Anda melakukan riset?

      Maaf, silakan berpendapat, tetapi fakta membuktikan bahwa penulisnya tidak benar-benar melakukan riset dan memiliki kriteria soal itu.

      Lagipula, sudahkah Anda meriset 3 juta blog yang ada di Indonesia? Saya rasa belum dan tidak mungkin dilakukan dalam waktu dua bulan saja

      Reply
  1. Nah kan… akhirnya ikut baca ini dari post sebelumnya… Tapi saya setuju dengan postingan ini. BTW, mungkin tulisan ini yang dikritisi Bang Izal Toy di blognya pada post terbarunya.

    Reply
    • Wajar saja kalau BangIzal mengkritisi saya. Kebetulan sudut pandang kami berbeda jauh sekali. Cenderung berada dalam dua kutub yang berbeda.

      Dia berada di kutub internet marketing dan saya berada di kutub blogger (mendekati murni).

      Jadi tidak aneh.

      Lagipula, saya mengkritisinya juga di blog ini, jadi kalau ada counter dari sana, ya monggo. It's a free world.

      Iya nggak Kang.

      Reply

Leave a Comment