Kucing Bisa Menjadi Penghambat Kegiatan Ngeblog

Kucing Bisa Menjadi Penghambat Kegiatan Ngeblog

Boleh percaya boleh tidak. Kenyataannya memang kucinglah yang menjadi penghambat kegiatan ngeblog rutin saya beberapa hari belakangan ini. Karena ulah salah satu kucing, saya tidak bisa menulis selama beberapa hari.

Meriang. Demam. Tangan bengkak dan kaku sehingga tidak bisa mengangkat notebook dan mengetikkan kata-kata.

Jangankan untuk menjadikan satu artikel. Untuk tidur saja susah dan hasilnya juga kurang tidur.

Ceritanya dimulai dari keisengan ingin bermain dengan kucing Angora milik tetangga. Kasihan melihatnya diikat saja, saya memutuskan untuk mengajaknya berjalan-jalan (dengan seijin pemiliknya tentunya).

Entah mungkin sedang kebelet kawin atau karena merasa dikekang selama ini, sang kucing berbulu lebat itu sejak awal sudah menunjukkan tanda sedang emosi berat. Suaranya menggeram sepanjang jalan.

Tertarik pada sang kucing yang lucu, tiga orang anak kecil mendekati dan ingin mengajaknya bermain. Ada yang mencolek.

Rupanya, si kucing yang sedang panas kepala itu, bertambah sewot. Ia menggeram keras dan semakin keras.

Untuk menenangkannya, saya mengelus kepalanya. Tetapi, hasilnya sangat mengejutkan. Si Billy, nama kucing tersebut, melompat dan mencakar tangan.

Ada 5 atau 6 luka yang diakibatkan dari cakarannya. Darah keluar dari luka goresan kukunya.

Akhirnya, karena melihat keganasannya saat itu, perlahan saya bisa menggiringnya ke rumahnya sambil membersihkan luka dan menghentikan pendarahan.

Sampai disitu, saya masih menganggapnya biasa saja. Sudah bukan pertama kali tangan dicakar kucing karena di rumah juga ada beberapa kucing kampung yang sering datang.

Sayangnya, rupanya saya salah.

Malam hari setelah dicakar, saya merasakan demam. Sulit tidur dan badan terasa ngilu. Kaku. Tangan kalau digerakkan sakit sampai ke bahu.

Keesokan harinya, salah satu bagian yang terkena cakaran, terlihat merah dan membengkak. Kalau dipencet, rasa linunya dan sakitnya luar biasa. Meriang pun tidak hilang-hilang dan badan terasa sama sekali tidak enak.

Ketika mencoba untuk menulis, jangankan mengetik. Mengeluarkan notebook dari tempatnya saja, bisa membuat muka meringis kesakitan.

Hari itu tidak ada yang bisa dikerjakan selain tiduran karena demam yang berketerusan. Malamnya pun kembali saya tidak bisa tidur dengan nyenyak, walau sudah menelan beberapa Panadol untuk mengurangi demam. Luka pun sudah diberikan Betadyne dan coba diurut.

Hasilnya tetap sama.

Paginya, setelah tidur yang tidak lelap sama sekali, saya putuskan pergi ke dokter. Untungnya, tangan masih bisa digerakkan dengan mudah untuk menyetir si Accent Verna kesayangan.

Saat diperiksa, dokter bertanya, “Ini digigit atau dicakar”. Saya jawab, “Dicakar, dok”

Ia menjelaskan bahwa terjadi infeksi pada salah satu luka bekas cakaran dan harus segera diobati. Ia membuatkan resep obat untuk Anti Radang, Anti Demam, dan Anti Biotik. Sang dokter manis itu juga berpesan bahwa kalau obatnya sudah habis dan kondisi masih sama, maka harus datang kembali untuk diperiksa lebih lanjut.

Wadaww….

Ternyata luka sekecil itu bisa berakibat sangat serius.

Hasilnya, ya itu tadi. Beberapa hari, terpaksa tidak bisa menulis artikel dalam jumlah banyak. Walaupun obatnya bereaksi bagus karena demam dan rasa ngilu sudah hilang, tetapi bengkaknya masih terlihat ada, saya belum bisa mengetik dengan cepat karena terkadang masih terasa kaku. Belum seratus persen sembuh.

Baru hari inilah saya bisa menulis agak cepat lagi. Sebelumnya hanya mengandalkan stok lama saja untuk diterbitkan. Itupun sambil merasakan rasa cenat-cenut di tangan kanan yang belum sepenuhnya normal.

Jadi, kawan pembaca. Kalau Anda kena cakaran kucing, jangan pernah anggap enteng yah. Rupanya si hewan imut itu bisa membawa bakteri pada kuku-kukunya dan menyebabkan rasa sakit yang ampun rasanya.

Yang pasti, jelas akan mengakibatkan kegiatan ngeblog, dan berbagai kegiatan lain terganggu. Bersihkan luka sesegera mungkin dan kalau perlu segera ke dokter untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

6 thoughts on “Kucing Bisa Menjadi Penghambat Kegiatan Ngeblog”

  1. Untung bukan kucing garongnya trio macan yang nyakar Pak.

    Bisa tambah gawat itu infeksinya.

    Tapi syukurlah pak Anton sudah sehat kembali. Saya kira lagi liburan Pak.

    Reply
  2. Wadau… Semoga cepat sembuh ya pak, tadi baca judul kirain tulisan aneh lagi 🙂 ternyata dicakar beneran.

    Pantas kucing kakak saya Dipotong kukunya.

    Tapi saya tertawa awal baca tadi kok bisa terlibat pertikaian dengan kucing, wkwkwk. Jangan marah ya saya tertawa.

    Reply
  3. Selain bisa sebagai sumber ide menulis, kucing juga bisa menjadi penghalang kegiatang blogging. Namanya juga makhluk 😄

    Jika dicakar hewan, terus berdarah dan sakit, itu memang biasa. Tapi kalo sampai demam, kemungkinan ada infeksi, Pak. Memang harus dibawa ke dokter. Semoga lekas sembuh, Pak.

    Reply

Leave a Comment