Kalau Bisa Berbagi Lebih Banyak Kenapa Harus Berbagi Sedikit

Kalau Bisa Berbagi Lebih Banyak Kenapa Harus Berbagi Sedikit

Tercenung juga membacanya. Sebuah kalimat yang dibaca di salah satu  kolom komentar di forum IAPD (Indonesia Adsense Publisher Discussion) yang mengatakan “Kalau blogger tutorial sih, posting sebulan sekali juga cukup”.

Bukan karena salah. Tidak salah sama sekali karena biasanya para blogger tutorial mengandalkan penggunaan teknik SEO (Search Engine Optimization). Sebuah artikel yang mereka optimasi biasanya memang cukup menjaring ribuan pembaca karena setelah itu sang artikel akan dicarikan backlink “berkualitas” (kata mereka yah, bukan saya).

Jadi, perkataan itu tidak salah. Bahkan, sangat efisien dalam penggunaan tenaga dan waktu dan hasilnya optimal (ratio artikel dan pengunjung bagus, alias tulisan sedikit pengunjung berlimpah). Sangat profitable alias menguntungkan.

Hanya, dan hanya.

Mungkin, karena saya bukan blogger tutorial, dan bukan pula seorang internet marketer, saya memandang pernyataan itu sebagai sebuah hal yang aneh, janggal. Bertentangan sekali dengan norma-norma yang diajarkan kepada saya sejak kecil, seperti :

1. Berbagilah sebanyak mungkin (dalam kebaikan)

2. Walau kamu tidak kaya, sisihkan sebagian untuk membantu orang lain yang membutuhkan

3. Ilmu itu tidak akan berkurang dan bahkan akan bertambah kalau dibagi

Nah, sekarang, sebagai seorang blogger yang punya blog, saya memiliki kesempatan lebih besar untuk berbagi. Bukan dalam artian materi tetapi dalam artian informasi, pengetahuan, dan banyak hal lain. Ruang yang sangat luas yang bisa dipergunakan untuk membantu orang lain dengan cara selain memberi uang atau sumbangan.

Tetapi, bukankah ruang itu akan mubazir ketika saya berbagi sangat sedikit. Sekali sebulan saja. Padahal, saya punya cukup banyak hal yang bisa dibagi, seperti pengalaman sebagai orangtua, pengalaman sebagai marketing, pengalaman sebagai blogger, pemikiran saya tentang lingkungan, pengetahuan saya tentang fotografi, pengetahuan tentang Bogor dan rasanya masih banyak hal lainnya.

Lalu, kenapa tidak dibagi sebanyak-banyaknya?

Mengapa harus sebulan sekali?

Tentunya, saya juga menyadari bahwa manusia punya keterbatasan, waktu, tenaga. Tidak mungkin berbagi itu semua sekaligus, bukan karena tidak mau, tetapi karena batasan manusia.

Tetapi, dengan sedikit peningkatan kemampuan menulis dan manajemen waktu, maka saya akan bisa berbagi lebih banyak daripada hanya sekedar sekali sebulan. Bisa puluhan kali dilakukan dalam bentuk artikel atau tulisan.

Toh caranya mudah dan bisa dilakukan tanpa mengorbankan waktu untuk keluarga dan mencari nafkah.

Lalu, mengapa harus sebulan sekali? Kalau bisa berbagi lebih banyak, kenapa harus berbagi sedikit saja?

Terus merenung, akhirnya saya mendapat beberapa dugaan. Mungkin yang mengatakan orang super sibuk?  Mungkin yang mengatakan pengetahuannya terbatas? Mungkin yang berkata adalah para penjual yang berpikir untung rugi? Dan masih banyak “mungkin” lainnya.

Entah yang mana yang benar. Tidak lagi penting. Karena, saya rasa prinsip berbagi lebih banyak akan lebih baik dalam hal ini. Jadi, saya akan sisihkan prinsip sebulan sekali cukup.

Saya tidak mau jadi orang pelit.

2 thoughts on “Kalau Bisa Berbagi Lebih Banyak Kenapa Harus Berbagi Sedikit”

  1. mungkin lebih tepatnya mereka itu bukan mau berbagi dalam jumlah sedikit akan tetapi mereka malas membuat tutorialnya soalnya artikelnya berat dan artikel berat akan membuat orang cenderung jenuh dan mudah bosan.

    kalau banyak2 mereka pasti cepat bosan, akhirnya mereka mengatakan 1 artikel saja dalam 1 bln sdh cukup, padahal tidak ada istilah cukup, sebagusnya sebanyak mungkin. Betul ngk Pak ?

    Reply
    • Bisa jadi, karena saya tidak tahu pasti alasan mengapa mereka mengatakan begitu.

      Cuma, saya sudah tidak peduli lagi dan tidak akan menentangnya. Hanya coba memberikan pengimbang dari pemikiran seperti itu

      Reply

Leave a Reply to Kang Nata Cancel reply