Tips Promosi #1 : Menjatuhkan Lawan atau Orang Lain Untuk Meninggikan Diri Sendiri

Dunia bisnis adalah dunia yang keras dan penuh persaingan. Berbagai usaha akan dilakukan para pelakunya untuk mencapai tujuan dan targetnya. Kompetisi yang ketat di kalangan ini mendorong banyak pelakunya kerap melakukan berbagai hal yang di kalangan umum dianggap sebagai tidak biasa, seperti misalnya menjatuhkan lawan atau orang lain (pesaing) untuk menghadirkan citra dirinya “lebih” kepada calon pembeli.

Itulah mengapa banyak orang menyamakan dunia bisnis dengan medan perang. Tidak mengherankan juga kalau banyak pebisnis mengadopsi berbagai filosofi dari Sun Tzu, seorang filsuf Cina di masa lalu sebagai acuan. Filsuf ini mengajarkan banyak hal mengenai strategi memenangkan peperangan.

Dalam persaingan dunia usaha yang teramat sangat kompetitif dalam bidang apapun, untuk menjadi menonjol dan mendapatkan perhatian teramat sangat sulit dilakukan. Untuk itulah mereka akan berusaha melakukan berbagai cara agar “dirinya” menonjol dibandingkan yang lain.

Trik menjatuhkan kompetitor atau lawan sudah menjadi sebuah trik standar dalam dunia ini. Trik ini bukanlah trik baru dan banyak digunakan dalam strategi promosi bentuk apapun. Kerap dilakukan dengan cara halus dan tersamar, tetapi tidak jarang juga dilakukan secara blak-blakan dan terang-terangan.

Mengapa menjatuhkan lawan atau orang lain bisa membuat diri menonjol? 

Gampang saja. Analoginya, bayangkan Anda berada dalam sekumpulan orang yang tingginya sama semua, apakah Anda akan menonjol? Kemungkinan besar tidak.

Lalu, bagaimana Anda bisa terihat? Buat saja semua orang jatuh. Otomatis mereka akan menjadi lebih “rendah” dari Anda dan hasilnya secara otomatis pula, Anda akan menjadi lebih tinggi dari yang lain.

Itulah alasan mengapa seringkali ada iklan yang secara tidak langsung menohok kelemahan pesaingnya. Dengan begitu, maka si pelaku akan berharap “pesaingnya” itu akan jatuh di mata calon pembeli atau pengguna jasanya.

Apakah Boleh Berusaha Menjatuhkan Kompetitor?

Trik ini bermain di wilayah abu-abu. Tidak ada peraturan atau hukum yang melarang dengan tegas atau memberi batasan. Seringkali berbagai usaha membuat lawan lebih rendah disamarkan dalam kata-kata kritik, saran, atau apapun yang bernada lebih halus.

Kata etis sendiri berdasar pada kata etika dan kata ini seringkali sifatnya relatif dan subyektif. Masing-masing orang bisa memiliki standar yang berbeda satu dengan yang lain.

Jadi, semua orang bisa berdebat panjang lebar tentang boleh atau tidaknya. Masing-masing akan berstandar pada norma dan etika yang mereka pergunakan.

Yang jelas, aturan hukum sendiri tidak melarang hal ini dilakukan dan masyarakat pun cenderung menerima dan tidak mempermasalahkan.

Ruang abu-abu yang tidak jelas inilah yang kerap dimanfaatkan para pelaku bisnis untuk berusaha menonjol di dunia yang sangat keras ini. Hanya para pelaku bisnis juga berhati-hati agar trik menjatuhkan lawan ini tidak menjadi bumerang. Terlalu berlebihan dalam usaha menjatuhkan lawan (kompetitor) bisa mengakibatkan khalayak menjadi bersimpati kepada lawan.

Itu dalam dunia bisnis.

Bagaimana dalam dunia blogging? 

Rupanya kemampuan blog menjadi lahan mendulang uang membuat pandangan banyak orang berubah. Dunia yang semula idealis dan sekedar untuk berbagi pun sudah mulai menjadi medan pertempuran, tidak beda dengan bisnis.

Bahkan, bisa dikatakan blogosphere adalah sebuah medan bisnis sendiri dan para pelakunya merupakan pebisnis juga. Oleh karena itu, tidak mengherankan ketika melihat ada berbagai usaha para blogger untuk “menjatuhkan” lawan demi kepentingannya.

Hal ini secara halus bisa terlihat dari “perang tulisan” di blog masing-masing yang kerap berupa serangan terhadap pandangan dari blogger lain. Hal itu mencerminkan usaha ke arah sana, meski bisa dikata masih sangat sopan dan wajar karena bisa dikatakan hanya mengemukakan opini dan pendapat saja. Bukan sebuah usaha yang dilakukan secara frontal, meski bisa dikata ada nuansa untuk “merubuhkan” lawan, masih dalam koridor yang wajar saja.

Hanya, rupanya unsur bisnis dalam dunia blogging semakin lama semakin kuat dan para blogger pun, terutama yang terinspirasi oleh para internet marketer yang sedianya memang pebisnis, mulai melihat bahwa trik ini bisa mendulang pembaca. Ditambah, banyak pelaku dunia bisnis pun mulai melirik dunia blogging sebagai sarana mendapatkan profit.

Alhasil, mulai terlihat adanya pemakaian trik ini untuk mengembangkan blognya. Tentunya, masih secara halus sekali dan bisa dipandang sebagai biasa saja. Tetapi, bagi saya yang bergelut di dunia marketing selama lebih dari 20 tahun, sangat terasa sekali usaha promosi dengan menggunakan trik seperti ini.

Salah satu postingan di forum Indonesia Adsense Publisher Discussion memperlihatkan hal tersebut. Silakan lihat screenshootnya di bawah ini.

Ada beberapa hal yang menghadirkan pendapat ada penerapan trik “menjatuhkan lawan atau orang lain untuk meninggikan diri sendiri” disana.

1. Menyebutkan nama : sesuatu yang sebenarnya bahkan para pebisnis pun berusaha menghindari untuk menjatuhkan lawan secara terbuka

2. Menyebutkan sudah “tidak ampuh” lagi : kalimat ini bisa diterjemahkan sebagai usaha menggiring anggota forum yang lain untuk ikut beranggapan bahwa yang namanya disebut sebagai tidak lagi seorang “master” di bidang ini. Saya sudah lebih mampu.

Sulit untuk tidak berpikir bahwa si pemosting berusaha meninggikan dirinya sendiri dan efeknya diharapkan mereka yang dulunya mengikuti lawan, bisa beralih kepada dirinya.

Boleh begitu?

Ya sah-sah saja. Seperti sudah disebutkan sebelumnya, ini adalah wilayah abu-abu dan tidak bisa diputuskan BOLEH atau TIDAK secara umum. Silakan saja tentukan menurut Anda apakah layak atau tidak untuk dilakukan, saya tidak akan menggiring kesana.

Yang menarik adalah kenyataan bahwa para blogger sudah mulai meniru gaya dunia bisnis. Penggunaan trik seperti ini sepertinya akan dilakukan lebih banyak orang, terutama dengan semakin banyaknya orang yang memandang blogging sebagai kesempatan mencari uang. Bisa dikata blogging akan terserap masuk ke dalam dunia bisnis.

Bisa jadi suatu waktu blogsphere pun akan menjadi “medan perang” dimana kebiasaan menjatuhkan lawan akan dianggap sebagai hal biasa. Ada bagusnya para blogger mempersiapkan diri karena bisa jadi suatu waktu akan ada blogger lain yang tidak ragu untuk berusaha “menjatuhkan” dirinya.

Dan, sayapun akan bersiap untuk itu.

Yang pasti, saya juga harus bersiap karena walau tidak menyebutkan nama, tetapi tetap saja tulisan atau artikel ini dianggap sebagai usaha menjatuhkan “lawan” dalam blogging, walau sebenarnya tidak ada niat itu sama sekali. Mau tidak mau karena artikel ini membahas mengenai tingkah laku seorang blogger juga.

Tidak apalah karena setidaknya saya melakukannya di blog sendiri dan bukan di ruang publik. Bisa dikata masih dalam wilayah normal dan wajar saja, setidaknya menurut saya yah.

Jadi, rekan blogger, bersiaplah karena mungkin beberapa tahun ke depan dunia blogging bisa semakin ramai dengan penggunaan trik-trik ini. Blogsphere akan memasuki suatu periode baru , periode pertempuran (setidaknya bagi yang berniat menjadi kaya dari blogging, maka mereka harus bersiap untuk bertarung).

Bersiap ya guys!

12 thoughts on “Tips Promosi #1 : Menjatuhkan Lawan atau Orang Lain Untuk Meninggikan Diri Sendiri”

  1. Klu Boleh Berkata :

    1. Blog Ini cukup Pintar.

    2. Gambar Screnshoot diatas, saya sudah membacanya beberapa waktu yang lalu dan milik postingan si " B ".

    waktu itu saya ingin sekali berkomentar, penyebabnya adalah Gaya Tulisannya itu loh yang merasa " Hebat dan Pintar dari orang lain ".

    seolah2 membanggakan diri sendiri dengan mengatai orang lain.

    namun niat berkomentarnya saya batalkan saja, What For…? pikir saya.

    namun masalah itu pada artikel diatas ternyata juga dibahas, maka unek2 saya tumpahkan saja disini. 🙂

    sebenarnya gaya penulisan postingan si " B " tidak perlu berlebihan seperti itu apalagi di forum.

    khawatir terkena hal2 yang tidak bagus, apalagi orangnya masih pemula seperti saya.

    Jam terbang ngeblognya mungkin sudah tua saya, Maaf bukan bermaksud menyombongkan diri loh.

    sebab saya ngeblog dari tahun 2015, sedangkan ia baru satu tahun.

    sudah tentu pengalaman dan suka – duka ngeblog belum banyak dirasakan.

    Apalagi belum pernah membaca pengalaman suka – duka Mbak Indri ( juragancipir ) yang blognya suka dijahili orang.

    Kalau ia membacanya, mungkin tangannya akan gemetar karena suka membagi thread yang berbau " Membanggakan " itu.

    saya tahu tujuannya adalah untuk promosi dan mengarahkan member forum untuk berkunjung ke blognya.

    karena trik berbagi pengalaman seperti itu merupakan salah satu trik milik blog terkenal di Indonesia, saya sudah membacanya.

    Saya punya firasat thread seperti itu akan berdampak buruk terhadap blognya.

    " Rambut sama Hitam namun isi hati siapa tahu " betul tidak ?

    karena itulah untuk aktif diforum saya lebih memilih menggunakan nama dan akun Palsu serta tidak mengshare postingan diakun palsu tersebut.

    padahal klu saya mau mungkin lebih menguntungkan, sebab jumlah pengikutnya sudah bertambah banyak.

    namun saya lebih memilih lebih banyak membantu menjawab pertanyaan saja.

    intinya tread si B itu akan memancing hal yang tidak baik, saya kasihan saja.

    selebihnya terserah Anda.:)

    Mohon Maaf jika suatu saat si Pemilik Postingan Pada Gambar Screnshoot diatas membaca komentar ini.

    Jujur saya kurang menyukai " Gaya Penulisan seperti itu " . 🙂

    Reply
    • Hihihi… Kang ini bisa jadi satu tulisan daripada asikpedia nganggur…

      Nggak papa.. saya justru senang menerima komentar seperti ini.

      Tetapi, itu trik promosi yang memang kerap dimainkan dalam dunia bisnis. Entahlah, tetapi saya merasa tidak nyaman mempergunakan cara demikian dalam ngeblog.

      Mungkin karena saya tidak terfokus pada uang dan ketenaran yah..

      Reply
      • iya betul Pak, bisa menjadi sebuah tulisan diblog saya, tapi saya tidak mau….. 🙂

        biarlah blog asikpedia nganggur,hehe….

        bukankah berbagai itu bisa dimana saja ? termasuk menulis dikolom komentar di blog Pak Anton ini.

        mungkin orang lain akan berpikir saya akan mengalami kerugian dari sisi waktu, artikel,dll

        tapi sebenarnya tidak. 🙂

    • Ternyata bukan cuma saya yang gerah, dan komentar saya di post lain tadi harusnya disini, cuma bacanya belakangan ya udah terlanjur dah.

      Saya lho sampai maksain buat postingan SEO hanya untuk menyikapi screnshot diatas, cuma masih belum berhasil nyalip, hihi jadi kayak kontes SEO aja. Tapi biarlah biar lega.

      Reply
      • Betapa menginspirasinya sang master ya om.. sampai om mau berjuang menuliskan artikel untuknya.

        Hebat memang

  2. Duh, sebenarnya saya ngga mau komentar. Tapi baca komentar Kang Nata yang panjang kaya artikel, jadinya mau komentar juga, hehe.

    Awalnya saya suka saja baca postingan di forum seperti itu. Biasanya jadi rame aja forum diskusinya.

    Walaupun kadang ya, gaya bahasanya memang ngeselin, hehe.

    Reply
    • hehehe….. Mbak Nisa… Mbak Nisa, jng ditahan atau ditunda komentarnya, mumpung gratis….!! besok2 bisa bayar loh berkoment disini. 🙂

      ohy mbak mana tulisan barunya…?

      saya tahu klu mbak Nisa aktif diforum.

      jarang sekali wanita yg aktif diforum itu, klu saya hanya memantaunya saja.

      Reply
  3. Kang Nata mau komen apa bikin artikel itu. Panjangnya….

    Tapi asik juga di bacanya..

    Emang agak sebel sih. Kalau liat orang yang merasa lebih begitu.

    Tapi sudahlah yang penting kita siap tempur aja. Biar kuat. Saat di jatuhkan.

    Reply
    • Buat artikel pendek dalam komentar Mas, lumayan melepaskan unek2, hehe…..

      iya sich,,,,kalau cuma merasa sich ngk apa2, tpi kalau dipamerin itu saya kurang suka.

      ujung2nya memperbanyak musuh.

      Dari sekian banyak musuh yang didapat secara tidak sengaja itu, mungkin saja mereka memiliki keahlian yang akan berdampak buruk terhadap blog kita.

      sudah banyak contoh akibatnya.

      iya mas kita memang harus siap tempur, baik didunia nyata maupun didunia Maya, hehe. 🙂

      Reply
      • Terus terang saya sendiri merasa tidak nyaman. Dan sebenarnya sama dengan Kang Nata, ingin menentang seperti biasa.

        Tetapi,saya berpikir ada sisi lain yaitu ketenangan forum itu sendiri. Kalau saya mengajak diskusi dan berdebat panjang lebar, maka suasana disana akan berubah.

        Jadi, saya memutuskan untuk diam dan membahas di tempat sendiri saja.

Leave a Reply to Anton Ardyanto Cancel reply