Memanfaatkan Jam Makan Siang Untuk Menulis Artikel

Semakin banyak konten dalam blog semakin bagus. Itu prinsip yang dipakai Mbak Indri Lidiawati si empunya Juragan Cipir. Selain pengalaman, juga hasil sering berkunjung ke banyak blog terkenal dan sukses, menunjukkan bukti hal tersebut.

Jadi, saya mengadopsinya menjadi prinsip saya juga.

Masalah utamanya adalah saya masih bekerja di sebuah kantor perusahaan asing, sebuah trading textile. Mau tidak mau, sebagian besar waktu masih harus dihabiskan menunaikan tugas kantor yang diberikan. Semoga nanti kalau Adsense sudah bisa jadi mesin penghasil uang, saya bisa meninggalkan pekerjaan rutin yang membosankan ini.

Hasilnya, keinginan besar, tetapi waktu terbatas. Saya harus pandai-pandai mengatur waktu agar produksi artikel tidak terhambat karenanya. Setiap ada waktu luang, saya akan pergunakan untuk melakukan kegiatan yang berkaitan dengan blogging. Mulai dari mencari ide, membuat draft hingga bahkan menerbitkan artikel.

Salah satu waktu yang saya pakai untuk menulis artikel adalah di saat jam makan siang. Lumayan ada satu jam.

Biasanya saya membagi dalam dua sesi :

  1. 30-40 menit untuk makan siang, sholat, dan istirahat 
  2. 20-30 menit untuk menulis 

Tidak banyak memang waktunya. Tetapi, karena saya mulai terbiasa menulis cepat, 20-30 menit itu bisa menghasilkan sebuah artikel ringan atau sekedar celotehan saja. Yang penting, harus ada hasil dari waktu tersebut.

Memang, akibatnya, saya tidak punya waktu istirahat. Itulah juga alasan saya lebih suka membawa bekal makan siang dari rumah, lebih hemat uang dan juga lebih hemat waktu karena tidak perlu berjalan membeli ke warung.

Tetapi, bukanlah sebuah masalah. Rasanya tetap harus ada yang dikorbankan demi kemajuan. Jika saya tidak mau mengorbankan waktu makan siang, akibatnya, blog akan lebih lamban terisi artikel baru. Ujungnya, target akan lebih lama tercapai.

NO PAIN NO GAIN. TIDAK ADA HASIL TANPA PENGORBANAN.

Dan, saya memilih mengorbankan sebagian waktu istirahat makan siang demi artikel supaya blog-blognya terisi dengan lebih banyak konten.

7 thoughts on “Memanfaatkan Jam Makan Siang Untuk Menulis Artikel”

  1. Rupanya pak Anton bawa bekel juga ke kantor, sama kayak saya. saya juga males harus bolak-balik warung.

    betul pak karena tidak ada pengorbanan yang sia-sia.

    untuk mencapai tujuan harus ada yang di korbankan.

    Reply
  2. Wah, dalam dua hari ini, ada banyak sekali artikel baru di sini. Salah satunya mungkin dihasilkan pas jam makan siang.

    Saya sendiri sealiran sama Kang Nata. Waktu istirahat siang, sebagian saya gunakan untuk memejamkan mata. Untuk selanjutnya bisa kembali bekerja.

    Reply

Leave a Reply to Anton Ardyanto Cancel reply