Kebanyakan Komunitas Blogger di Dunia Maya Dirusak Para Blogger Sendiri

Tinggal satu lagi. Ya, tinggal satu lagi komunitas blogger di dunia maya (internet) yang saya ikuti. Jumlahnya berarti tinggal sekitar 3% saja dibandingkan 3 tahun yang lalu saat saya memulai perjalanan kehidupan sebagai blogger.

Dulu, jumlah komunitas blogger yang saya ikuti mencaiap 30-40 buah, baik di dalam atau di luar negeri. Banyak sekali memang.

Tetapi, perlahan tetapi pasti sejak itu, angkanya menyusut dan hingga akhirnya, sampai tulisan ini dibuat hanya satu buah saja dimana nama saya masih tercatat sebagai membernya. Sisanya sudah ditinggalkan.

Bukan berarti saya sudah terlalu pandai dan menjadi master. Tidaklah. Sebaliknya, saya masih berpandangan bahwa membaca dan mencari pengetahuan adalah sesuatu yang wajib bagi seorang blogger. Bergabung dan menjadi bagian dari sebuah komunitas blogger bisa memberikan hal seperti itu.

Masalah utamanya adalah karena mayoritas komunitas blogger di Facebook atau Google Plus atau media sosial lainnya sudah berubah wujud.

Dari sebelumnya sebagai “komunitas” dimana membernya bisa berinteraksi satu dengan yang lain, wujudnya berubah menjadi tong sampah link.

Tidak ada lagi interaksi antar sesama blogger. Tidak ada canda. Tidak ada saling berbagi pengetahuan. Tidak ada yang namanya dukungan bagi para pemula.

Yang ada hanya deretan link dari blog-blog, yang entah apa isinya.

Persis seperti kuburan link internet. Boleh juga disebut tempat sampah.

Fungsi komunitasnya sendiri terhenti, mati.

Itulah alasan mengapa saya memutuskan keluar dari komunitas-komunitas blogger di dunia maya. Salah satu alasan saya bergabung ke sebuah komunitas blogger adalah mencari kawan dan pengetahuan.

Melihat isinya hanya berisi link-link saja benar-benar mematikan selera. Untuk apa saya bergabung ke sebuah komunitas kalau semua membernya sibuk memasarkan dirinya sendiri.

Tidak ada gunanya.

Komunitas bisa hidup dan berjalan ketika para anggotanya tidak terlalu sibuk memikirkan diri sendiri. Mereka harus mau berbagi, berinteraksi menganggap anggota lain sebagai temannya. Tidak akan pernah sebuah komunitas bisa berjalan ketika sesama anggota menganggap anggota yang lain hanya sebagai pasar/pembeli saja.

Dan, hampir semua komunitas blogger dunia maya yang saya ikuti sudah berubah bentuk menjadi ajang menebar link saja. Sebuah komunitas zombie yang hidup tetapi jiwanya mati.

Siapa yang harus disalahkan atas “matinya” komunitas ini?

Ya para blogger sendiri.

Pikiran pendek bin cupet binti sempit serta nafsu ingin cepat terkenal dan sukses merekalah yang mematikan komunitas-komunitas ini. Padahal demi hasil yang tidak seberapa.

Sayang memang, tetapi sepertinya nafsu yang tak terbendung bisa menjadi bencana dan berakibat buruk. Begitu juga nafsu ingin segera sukses membuat mereka tidak lagi memperhatikan lingkungan dan apa efek tindakannya bagi orang lain.

Link-link tidak bisa menggantikan peran canda dan tawa natar blogger. Link tidak bisa menghasilkan keakraban. Juga, link tidak bisa menggantikan pengetahuan yang dibagikan secara iklas dari  yang “senior” kepada yang pemula.

Semakin banyak link hanya memastikan tidak ada tempat bagi interaksi yang sehat antar sesama blogger.

Dan, untuk itu para blogger harus menyalahkan diri sendiri karena komunitas blogger memang tempat para blogger saja. Hampir tidak ada masyarakat non blogger yang mau bergabung dengan komunitas blogger.

Hasilnya, tinggal satu komunitas blogger dalam daftar saya, IAPD (Indonesia Adsense Publisher Discussion).

Aturan no link aktif disana bisa menghambat nafsu para nggotanya untuk menebar link aktif.  Meski demikian, tetap terasa ada usaha beberapa member untuk mempromosikan dirinya sendiri disana dengan berbagai cara. Sesuatu yang suatu waktu akan juga bisa mematikan komunitas ini juga.

Entah sampai kapan bisa bertahan. Setidaknya sejauh ini komunitas ini masih lumayan. Tidak bagus. Tidak jelek-jelek amat.

Kalau sudah terlalu “jelek” dan menjadi komunitas mati, maka saya tidak akan ragu melepaskan keanggotaan disana. Untuk apa bergabung di komunitas yang para anggotanya sibuk memasarkan diri saja.

Tidak pernah enak berada di antara orang-orang narsis dan tidak mau memikirkan orang lain.

2 thoughts on “Kebanyakan Komunitas Blogger di Dunia Maya Dirusak Para Blogger Sendiri”

  1. Saya perhatikan Pak Anton adalah orang yang paling perhatian terhadap masalah penebaran link di IAPD.

    baik menegur sang penebar link dengan kata yang baik2 maupun dengan kalimat yang terasa seperti cabe rawit,pedasss…!

    Namun tetap saja sampai sekarang sang penebar link terbaru selalu ada.

    Saya lebih suka ada forum IAPD baru, yang berisikan 100 Moderator aktif.

    sehingga sang penebar link tidak ada kesempatan utk muncul karena Moderatornya cukup banyak.

    saya baru tahu kalau Pak Anton dulunya banyak mengikuti komunitas blogger. 🙂

    saya Mah cukup satu biji saja, IAPD. 🙂

    Reply
  2. Dulu saya pikir komunitas blogger adalah ruang yang pas untuk menggali pengetahuan. Makanya saya join banyak sekali.

    Iyah karena menebar link terus menerus akan mematikan komunitasnya kalau dibiarkan. IAPD bisa mati juga dan saya sebagai member tidak mau itu terjadi. Walau tetap bermunculan, setidaknya hal itu bisa diredam. Bayangkan kalau tidak ada yang peduli untuk hal itu..

    Reply

Leave a Reply to Anton Ardyanto Cancel reply