ASIKPEDIA : Jujur dan Polos itu Asyik Dibaca

Kata-katanya banyak yang salah dan tidak sesuai EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) . Masak “foto” ditulis “fhoto”. Lalu, Lovely Bogor ditulis kebanyakan “L”-nya jadi “Lovelly Bogor”.

Kalau ikut teori para mastah blogging, blog ini tidak akan saya baca. Lha ya banyak ejaan yang salah. Belum lagi ditambah penggunaan “titik”, “koma”, dan tanda baca lainnya yang bisa membuat arwah Yoes Badudu-sang penggiat pemakaian Bahasa Indonesia yang baik dan benar- bangkit dari tidurnya.

Ngamuk-ngamuk dia pasti.

Cuma, kenyataannya, Asikpedia adalah salah satu blog yang rutin saya datangi. Hampir setiap hari. Bisa dikata blog ini yang paling sering saya datangi setelah Detik.com.

Sering sebal juga kalau melihat tidak ada tulisan baru. Pengen bilang sama yang punya blog, malas banget sih ngupdate blognya.

Tapi ya itulah kenyataannya. Asikpedia kerap menjadi salah satu bacaan rutin dalam kereta saat berangkat ke kantor atau pulang kerja.

Tiap hari.

Pertamanya heran karena blog itu tidak berisi banyak informasi, dan juga bukan blog tutorial, atau traveling. Blog itu “biasa” saja dan jauh dari kesan profesional. Tetapi, herannya ya itu, kok yah saya mau rutin main kesana untuk membuka paling tidak 3-4 halaman.

Setelah beberapa lama, barulah saya mengerti mengapa blog tersebut menjadi begitu menarik perhatian saya.

Ternyata sederhana sekali alasannya.

Penulisnya JUJUR. Ia tidak berusaha dan berlagak menjadi orang lain yang serba pintar dan serba tahu. Jauh dari kesan ingin tampil ala blogger profesional seperti yang disarankan para pakar dunia blogging.

APA ADANYA. POLOS.

Itu saja.

Dan, “itu saja” itu adalah yang membuatnya menjadi berbeda dan menonjol di mata saya.

Di tengah dunia blog Indonesia yang semakin mengarah pada gaya internet marketing, dan kebiasaan melakukan yang namanya “personal branding” (kalau nggak ngerti kata ini, pasti ngerti PENCITRAAN kan?), sebuah kejujuran dan kepolosan menjadi sebuah barang yang langka. Sesuatu yang justru menjadikannya menonjol di mata saya.

Cerita-cerita kecil dan sederhana, tanpa dibuat-buat, dan ditulis dengan gaya kadang “seenak udelnya” itu membuatnya “BERBEDA”.

Dimana coba ada cerita soal menyadap karet? Dimana coba menemukan cerita soal berjualan kacang dengan untung yang kecil dan GAGAL pula? Jualan pulsa diutangin? Kebanyakan blogger dan internet marketer jarang menulis kegagalan mereka dan akan mengajukan cerita sukses saja. Di Asikpedia, kegagalan itu diceritakan.

Lucu.

Tetapi, itulah yang membuatnya menempati posisi spesial (bagi saya lo). Meski, terus terang kadang membacanya membuat kening berkerut dan harus mengulang 2 kali membaca untuk satu baris karena pemakaian tanda baca yang wadduhhh… (Bisa terbayang lah sewotnya sang JS Badudu kalau punya murid kayak si empunya blog itu).

Bagi saya, baik dalam kehidupan sebagai blogger atau warga di dunia nyata, usaha-usaha untuk tampil “WAH” baik dalam segi akademis atau materi adalah sesuatu yang konyol. Tampil apa adanya lebih baik daripada memakai topeng kepura-puraan.

Mungkin itulah mengapa Asikpedia menjadi salah satu blog terpilih yang bisa mengisi waktu saya.

POLOS dan APA ADANYA.

Lagipula, disana tidak berarti tak ada informasi dan pengetahuan. Saya bisa melihat secuplik kehidupan seorang kawan di belahan Selatan Pulau Sumatera. Sekelumit adat budaya di tanah Sumatera. Bisa merasakan sekelumit pemikiran dari seseorang yang bahkan tidak pernah saya lihat wajahnya.

Yang pasti, disana saya bisa belajar tentang bagaimana membuang topeng kepura-puraan dan menjadi apa adanya.

Itulah mengapa buat saya Asikpedia itu asyik dibaca.

6 thoughts on “ASIKPEDIA : Jujur dan Polos itu Asyik Dibaca”

  1. hahaha…. yang empunya blog datang nich….. 🙂

    Waduhh….. blog saya yang jelek dan baru ganti tamplate diekspose nich…. jadi maluuuu…..hehe.

    ibarat orang yang baru bangun tidur trus difhoto dan masuk infotaiment….. hasil screnshootnya yachhhh…..gitu dech… 🙂

    sebelumnya saya sempat koment ria dng Mbak Khairunissa Ast….. katanya " cieeee….cieeeee…..senanggggnya…dapat review dari Pak Anton….. "

    saya sempat binggung dan gagal nyambung dengan perkataanya….

    namun setelah membaca tulisan Pak Anton diatas…. mmm…. baru otak saya jadi konek'……

    Rupanya…. sang Master Blogging Tanah Air sedang menulis tentang Blog ASik Pedia yang ngk hebat2 amat itu … 🙂

    makasih yach Pak Anton ……

    jujur…. dengan tulisan diatas saya bisa memahami gambaran blog saya sendiri dari sudut pandang pembaca.

    jujur saja saya masih binggung dengan arahan blog saya sendiri, mau mengambil spesialis konten atau kah tetap gado2…….

    kalau menulis apa adanya dan berkaitan dengan diri sendiri….. sepertinya menulisnya enjoy, namun kalau materinya diluar pengalaman agak kurang bersemangat menulisnya.

    " intinya masih binggung "

    soal ejaaan, tanda titik koma, tdk banyak informasi dll saya akui dan saya sadari bahwa itu adalah titik kelemahannya.

    Mungkin akan saya perbaiki… mungkin sich heheh….

    Tapi saya baru sadari ternyata blog saya POLOS DAN APA ADANYA dimata pembaca, apa karena gara2 saya sering baca blog Agus Mulyadi yach…..hingga terpengaruh ….?

    mudah2 arwah Yoes Badudu-sang penggiat pemakaian Bahasa Indonesia tidak marah dengan gaya saya…… semoga, hehe…..

    Reply
    • Kabur ah saya yang punya blog datang.

      Ini pengamatan dan pandangan pribadi saya kang. Bukan tuntutan, bukan keharusan.

      Hanya menjadi berbeda itu adalah sebuah hal yang mahal, entah darimana datangnya.

      Kenyataannya, apa yang dihadirkan di blog Asikpedia bisa dinikmati.

      Keep the spirit ya Kang.

      Reply
  2. Asikpedia emang asik di baca Pak, mungkin karena jujur itu. ide yang biasa dan sederhana bisa aja di olah jadi tulisan menarik. Asikpedia emang Joss.

    Satu lagi saya juga suka kesal dengan blog ini kalo gak ada tulisan baru. 😀

    Tiap hari pasti saya cek..

    Tapi saya sadar Pak Anton itu sibuk.. he. He..he..

    Reply
    • Maaf.. maaf.. kalau tidak sempat bikin tulisan baru. Pengennya sih setiap hari, cuma apa daya kemampuan terbatas.

      Hehehe.. saya juga menunggu tulisan baru di blog si Mas..

      Reply

Leave a Reply to Anton Ardyanto Cancel reply