Tidak Ada Ide Kecil, Yang Ada Penulis Tidak Kreatif dan Tidak Mampu Berpikir Besar

Ide adalah ide. Tidak ada satuan atau alat yang dapat dipergunakan untuk mengukur besar kecilnya sebuah ide yang terlintas di kepala. Sifat penilaiannya sangat subyektif antara satu orang dan lainnya. Sebuah ide bisa tampak “besar” bagi seseorang, tetapi kecil bagi yang lainnya. Begitupun sebaliknya.

Jadi, jangan biasakan untuk menilai ide sebagai besar atau kecil karena sebenarnya cara seperti itu adalah sesuatu yang absurd.

Sesuatu yang terlihat “kecil”, sederhana, tidak penting bagi seseorang, di tangan orang lainnya bisa menjadi terlihat begitu luar biasa.

Pernahkah Anda membaca seri  Petualangan Lima Sekawan , novel remaja yang menceritakan petualangan 5 remaja bersaudara di Inggris? Idenya hanya tentang 5 orang yang seringnya menghabiskan waktu liburan untuk bertualang.

Hasilnya, novel tersebut terjual jutaan kopi dan sudah dibuatkan filmnya.

Sebuah ide kecil.

Pernah melihat apa yang dilakukan orang terhadap sampah? Di tangan orang yang tidak kreatif, benda tersebut akan dibuang ke tempat sampah. Bagi orang yang kreatif, benda-benda tak terpakai itu bisa menjadi karya seni, pupuk, bata, dan yang pasti uang.

Sebuah ide menjadi “kecil” atau “besar” akan tergantung pada orang di belakangnya. Mampukah ia menggunakan otak dan daya kreasinya untuk merubah hal tersebut agar bisa bermanfaat dan berguna bagi orang lain. Semakin besar daya jangkau dari “hasil” tersebut, semakin “besar” pula ide itu dipandang dari sisi yang merasakan manfaatnya.

Tidak kawan. Ide kecil itu tidak ada. Ide besar juga tidak ada. Yang ada hanyalah IDE, tanpa embel-embel apapun. Ide adalah ide.

Yang jelas ada adalah penulis atau blogger yang tidak kreatif dan mampu berpikir besar. Mereka tidak memiliki kemampuan merubah sesuatu yang ada di kepala mereka agar menjadi sesuatu yang menarik dan bermanfaat bagi banyak orang.

Jangan pernah berpikir dengan cara itu, karena hal itu akan menentukan kualitas Anda sebagai seorang blogger, sebagai manusia. Kreatif dan mampu berpikir “besar” atau mereka yang hobi menyalahkan ketidakmampuan dirinya berkreasi dengan memberi label sebuah ide “besar” atau “kecil” untuk menutupi kelemahannya itu.