Monetisasi Blog Vs Mencari Uang Lewat Blog

Terdengar sama maknanya. Tidak heran banyak blogger yang menyalahartikan keduanya sama. Padahal, kedua frase tersebut jika ditelaah memiliki arti yang berbeda jauh sekali, terutama dari latar belakang terciptanya kedua frase tersebut.

Tidak. “Monetisasi blog” sama sekali tidak sama “mencari uang lewat blog”.

Ujung akhirnya memang sama, yaitu menghasilkan uang, money, duit, atau apapun istilahnya dengan memakai blog sebagai medianya, tetapi “niat”-nya berbeda jauh sekali.



Monetisasi blog adalah istilah yang hadir ketika seorang blogger menyadari bahwa pembaca, komunitas yang terbentuk dari blognya bisa dijadikan sebagai mesin penghasil uang. Melihat peluang ini para blogger pun mulai memasang iklan, menjual produk, atau menawarkan barang demi komisi.

Tetapi, hal itu tidak pernah diniatkan sejak awal kegiatan ngeblog mereka dimulai. Awalnya banyak dari mereka yang hanya sekedar curhat, melemparkan unek-unek, atau sekedar menceritakan pengalaman mereka. BUKAN MENCARI UANG.

Itu niat awalnya.

Berbeda dengan istilah kedua, “Mencari uang lewat blog”. Blogger yang masuk dalam kategori ini, sejak awalnya memang berniat menggunakan blognya sebagai sapi perah untuk menghasilkan uang. Mereka bisa jadi sebenarnya tidak tulus dan benar-benar berniat untuk berbagi cerita.

Tujuan yang banyak dianut blogger masa kini ini memang sejak awal berorientasi pada bagaimana caranya menghasilkan uang.

Oleh karena itu, tidak heran juga, kemudian lahir para master-master internet marketing yang memberikan berbagai tips dan trik agar para blogger itu bisa secepatnya meraup hasil dan keuntungan besar dari blog mereka.

Memang tidak akan terlihat secara kasat mata beda keduanya. Meskipun demikian, tingkah laku keduanya bisa dibedakan ketika berinteraksi sesama blogger.

Kaum dari kategori pertama, cenderung suka bercerita tentang pengalamannya dalam mengelola blog, kesulitan, atau isi dari blog yang dikelola. Jarang sekali mereka akan berbicara atau bahkan memamerkan penghasilan yang mereka dapat dari kegiatan ngeblognya. Hal itu terjadi karena di dalam hati, mereka melakukan kegiatan ngeblognya dengan senang hati.

Ada uang atau tidak ada uang bukan sebuah masalah untuk mereka.

Berbeda dengan kaum yang kedua. Bahkan, baru 1-2 minggu saja mereka terjun dalam dunia blogging, mereka sudah akan berburu berbagai “how to” untuk mendapatkan akun Adsense atau cara menghasilkan duit lainnya. Perhatian mereka tidak terfokus pada blognya, tetapi lebih fokus pada cara memanfaatkan blognya agar segera menghasilkan uang.

Beda di NIAT.

Tetapi, hasilnya beda juga tingkah laku yang dihasilkan oleh niat tersebut.

Blogger dari kategori pertama, cenderung lebih tenang dan “tahan banting”. Fokus mereka yang tertuju pada blognya membuat uang hanyalah dianggap sebagai bonus -yang menyenangkan tentunya- tetapi bukan tujuan utama. Mereka tidak akan misuh-misuh berat kalau BPK (Biaya per Klik) Adsense kecil.

Sebaliknya kalangan blogger pemburu uang, penurunan BPK – yang sudah kecil – menjadi semakin kecil, bisa membuat kalangan ini seperti kebakaran jenggot dan menyebar aura negatif mereka di berbagai komunitas. Mereka juga akan berburu lebih banyak tips dan trik cara mengoptimalkan iklan di blog mereka.

Hasilnya, adalah beda sikap dan pendekatan terhadap banyak masalah.

Tidak ada yang salah dari keduanya. Dua-duanya adalah pilihan jalan yang setiap orang berhak untuk memilih.

This is a free world. Ini dunia yang bebas. Semua boleh memilih jalannya masing-masing.

Tetapi, saya lebih menyukai untuk bergaul dengan kalangan pertama.

Capek mendengar orang mengeluh setiap hari hanya karena penghasilan mereka kecil. Padahal, blog mereka sendiri trafiknya tidak besar karena banyak yang tidak terfokus pada pengembangan blog.

Malas mendengar keluhan atau pertanyaan, “Kok aplikasi Adsense saya belum dijawab juga yah”, “Paraahh, BPK-nya turun setiap hari”, “Gimana cara hitung penghasilan Adsense”, dan seterusnya. Kalau dipikir ulang, hal itu adalah hal yang sia-sia.

Mubazir.

Waktu yang mereka “buang” untuk menanyakan pertanyaan konyol seperti itu seharusnya bisa dimanfaatkan untuk membuat 1-2 artikel baru. Dengan tambahan artikel yang fresh, blog akan terus berkembang maju dan pada akhirnya akan mendatangkan trafik yang lebih banyak. Kalau trafik pengunjung menjulang, otomatis penghasilan dari blog pun ikut membesar.

Ada banyak kekonyolan lahir dari kalangan blogger pemburu uang.

Selain itu juga, banyak tulisan kalangan “pencari uang lewat blog” ini yang sebenarnya tidak enak dibaca. Bagaimana bisa enak, ketika mereka memilih menggunakan keyword yang sebenarnya tidak mereka pahami, hanya karena keyword tersebut diduga akan menghasilkan BPK yang tinggi.

Belum lagi ditambah kebiasaan untuk memanfaatkan optimasi SEO berlebihan dan akhirnya membuat tulisan jauh dari yang namanya enak untuk dibaca.

Itulah mengapa, saya lebih suka bermain dan blogwalking ke tempat-tempat yang saya duga masuk dalam kategori pertama, para blogger yang memonetisasi uang.

Terlebih, saya sendiri, meski sudah mulai menghasilkan uang, masih lebih terfokus pada blog dan bukan pada berburu uang-nya. Tidak murni seratus persen, karena uang kerap memberikan dampak tersendiri bagi manusia. Tetapi, setidaknya saya lebih dekat pada golongan monetisasi blog.

5 thoughts on “Monetisasi Blog Vs Mencari Uang Lewat Blog”

  1. Dulu sekitar 5 tahun yang lalu saya itu teracuni oleh buku cara cepat menghasilkan uang dari Adsense. Tapi saya berhenti setelah ditolak Adsense dan blog saya gagal.

    sekarang setelah lebih dari 5th mulai ngeblog dengan motivasi yang berbeda yaitu pingin jago nulis. Tapi kayaknya ini yang nyaman di hati, bisa nulis dan menghasilkan uang. "Monetasi blog"
    Gak pernah saya pikirkan mau pengunjung sepi atau BPK rendah yang penting saya bisa nulis dan bisa berbagi.

    Dan saya percaya Rizqi bisa datang dari mana aja.

    Reply
  2. Ketika hati kita tidak dipenuhi nafsu dan keinginan, maka disana ada kebahagiaan mas.

    Banyak orang mengejar uang karena berpikir disana ada kebahagiaan, tetapi kadang lupa bahwa saat menulis itu kita berbahagia

    Reply
    • Betul pak Anton, entah kenapa saat terbahagia saya adalah ketika saat tekan tombol publish. Saya merasa happy melihat karya saya tampil di blog.
      Karena dulu itu saya paling susah nulis.mungkin itu penyebab nya .

      Reply

Leave a Reply to Masandi Wibowo Cancel reply