Sebuah website/blog yang menarik. Bukan hanya isinya, juga bukan karena pemiliknya seorang mantan reporter di sebuah televisi swasta sebelum beralih menjadi blogger, tetapi ada sebuah karakter unik dari blog ini. Karakter itu adalah “judul asing isi lokal”.
Life is an Absurd Journey (http:marischkaprudence.blogspot.com). Itu nama blognya. Pemiliknya adalah Marischka Prudence, seorang yang dulu kerap melakukan reportase bagi Metro TV sebelum beralih profesi menjadi travel blogger.
Blognya menarik karena berisi berbagai tulisan tentang perjalanannya ke berbagai pelosok dunia dan tempat-tempat indah yang pasti mengundang Anda bermimpi untuk berwisata kesana.
Tetapi, yang jelas akan membuat para blogger tutorial tentang blogging mengerenyitkan dahi adalah caranya menyajikan tulisan itu. Sudah pasti para maniak SEO langsung akan memvonis kalau blog itu akan sulit kedatangan pengunjung dan kemudian menjadi kuburan sepi.
Padahal kenyataannya tidak demikian. Blog tersebut termasuk salah satu yang punya nama dalam dunia travel blogging. Menurut counternya saja, laman-laman yang ada di blog itu sudah dibuka lebih dari 3 juta kali. Angka yang tentunya bahkan membuat sebagian pakar SEO kaget bukan kepalang. Bagaimana sebuah blog yang tanpa SEO bisa menjadi tenar?
Blog itu sendiri memang unik, bahkan bagi saya, seorang blogger yang tidak menyukai SEO meski paham.
- Judulnya berbahasa Inggris
- Isinya berbahasa Indonesia
Tulisannya. Kadang panjang. Kadang pendek. Kadang isi satu artikel cuma satu foto. Kadang hanya satu video saja.
Judul berbahasa asing dan isi berbahasa Indonesia, tentunya, sangat tidak memenuhi kaidah SEO sama sekali. Coba saja bayangkan beberapa hal di bawah ini :
1. Yang mana kata kuncinya (keywords) ? Tidak mungkin kata kunci berbahasa Inggris diletakkan dalam isi yang berbahasa Indonesia.
2. Judulnya tentu akan mengundang orang dari luar negeri (asing) yang bisa berbicara berbahasa Inggris, tetapi mereka tentunya akan heran kalau mereka tidak mengerti isinya
3. Sebaliknya, orang Indonesia yang tidak berbahasa Inggris tentu tidak akan mengerti bahwa artikel disana membahas tentang apa hanya dengan membaca judul. Padahal judul adalah bagian paling penting dalam menarik pembaca
Iya kan?
Semua teori SEO seperti dilabrak, ditabrak, diterabas oleh si Marischka ini.
Dan, blognya tidak menjadi sebuah kuburan sepi tanpa pengunjung. Angka tersebut sangat termasuk lumayan besar dan tentunya hal tersebut memberi hasil bagi sang travel blogger sendiri. Buktinya namanya sebagai seorang travel blogger cukup kondang di dunia penggemar wisata. Bahkan Detik pun pernah membuat ulasan tentang dirinya begitu juga dengan blog kesayangan para blogger Maxmanroe.com juga sudah membuatkan tulisan tentangnya.
(Tapi, jangan tanyakan pada para blogger tutorial dan internet marketer yah, bisa jadi mereka tidak pernah tahu ada blog yang seperti ini)
Apakah semua ini karena “judul asing isi lokal” tadi?
Bisa jadi.
Kenyataannya dunia travel blogger adalah dunia yang berbeda dibandingkan dunia para blogger tutorial dan umum. GAYA itu penting dibandingkan panjang tulisan dan penempatan kata kunci.
Judul berbahasa asing akan memberikan sebuah daya pikat tersendiri. Tidak beda dengan nama-nama asing yang dijadikan merek atau nama tempat hiburan, judul bahasa asing dalam tulisannya akan menggerakkan mereka-mereka yang menyukai gaya seperti ini.
Coba saja jika Anda hendak makan steak, apakah Anda akan masuk ke RM “Warung Saya” atau ke “Steak and Barbeque Restaurant”. Meskipun keduanya menawarkan menu yang sama sekalipun, orang akan lebih condong masuk ke nama yang kedua.
Mengapa karena dari sanalah steak dan barbeque berasal dan bukan berasal dari Indonesia.
Judul asing akan menarik minat mereka-mereka yang ingin ke luar negeri dimana penggunaan bahasa asing, paling tidak Inggris akan sangat diperlukan. Sesuatu yang sesuai dan menyentuh sisi “minat” dari kalangan seperti ini.
Sedangkan isi artikel yang berbau lokal, alias berbahasa Indonesia, memang lemah secara SEO. Hanya, disitulah letak kecerdikan sang blogger. Ia sepertinya sadar bahwa orang Indonesia banyak yang memiliki keterbatasan dalam berbahasa.
Sudah pasti sebagai mantan reporter Marischka Prudence mampu menulis dalam bahasa Inggris sama baiknya. Tetapi, jika ia lakukan, maka pangsa pasar pembacanya menjadi terbatas sekali. Banyak orang yang ingin melancong ke negara di seberang lautan akan membatalkan untuk membaca blognya karena keterbatasan kemampuan berbahasa Inggrisnya.
Cerdik.
Ditunjang dengan profesi sebelumnya sebagai seorang reporter yang tentunya cukup dikenal banyak orang membuat blognya menjadi salah satu yang cukup terkenal di dunia travel blogger.
Banyak travel blogger yang meniru gaya seperti ini. Judul asing isi lokal.
Silakan tiru jika Anda memang berminat menjadi travel blogger. Sayangnya, kalau Anda juga pecinta SEO, rasanya gaya penulisan seperti ini akan membuat Anda pusing tujuh keliling untuk menempatkan kata kuncinya.
Jadi saran saya JANGAN kalau Anda begitu mencintai SEO. Bisa bikin waktu habis hanya untuk memikirkan teknik SEO-nya.
umur blognya kira2 sdh brpa tahun yach pak….?
Unik memang…..ide yg jarang, bahkan tdk pernah terpikir oleh para blogger.
Kayaknya sudah lumayan lama. Tahunnya saya tidak tahu pasti. Hanya yang pasti kalau menurut rumor atau gosip, sang blogger sudah meraup puluhan (bahkan ratusan) juta rupiah yang kebanyakan dari sponsor karena blognya tidak dipasangi iklan
Ini bukti bahwa SEO bukan segalanya, semua kembali ke isi nya. Jika isi blog bagus tentu akan banyak yang rekomendasi dan share.
Pasti itu.. jelas.. ada banyak jalan menuju Roma, iya nggak