Kredit Foto : Colaborar |
Pernahkah terpikir sampai kapan kita mau ngeblog atau menulis? Terus terang, sebelumnya saya tidak pernah terpikir akan hal itu dan hanya menjalaninya dari hari ke hari.
Tetapi, kebiasaan browsing kesana kemari, membuat saya benar-benar terinspirasi oleh satu orang wanita, blogger. Namanya Dagny Carlsson.
Jujur saja, bukan karena tulisan-tulisannya yang membuat saya terpukau. Tidak satupun yang saya baca, karena percuma saja saya baca karena tidak akan mengerti apa yang ditulisnya. Ia menulis dalam bahasa Swedia dan saya belum menemukan apakah ada tool translate di blog miliknya.
Yang membuat terpukau adalah sebuah fakta bahwa Dagny sudah berusia di atas 100 tahun. Usinya sekitar 103-105 tahun. Usia ini membuatnya sudah melewati dua kali Perang Dunia
Dan, hingga hari ini ia masih menulis di blognya.
Luar biasa.
Entah apa yang ditulisnya, kalau membaca berbagai ulasan (dari mereka yang bisa membaca tulisannya), tulisannya hanya memberikan pandangan sebagai seorang wanita tua kepada sejawatnya sesama lansia bahwa suatu waktu mereka akan mengalami hal yang sama, tetapi ia memiliki banyak penggemar.
Kalau melihat tool penghitung pengunjung, blog kecil miliknya yang berisi banyak foto kegiatannya telah dikunjungi lebih dari 2,273,711 . Dua juta lebih pengunjung!
Angka yang pasti akan membuat blogger manapun merasa bahagia.
Padahal ia tidak memakai teknik SEO atau hal-hal lain. Ia hanya menulis dan menulis.
Apalagi kalau melihat bahwa Dagny mulai menulis baru pada tahun 2012, alias pada saat ia berusia 98 tahun. Pada usia demikian, banyak orang Indonesia yang bahkan sudah tidak akan berpikir tentang berbagi dan mencari tahu sesuatu.
Semangatnya dan keingintahuannya bahkan pada usianya serenta itu masih tetap terlihat dan menginspirasi banyak orang.
Termasuk saya.
Tidak bisa tidak.
Sangat menginspirasi.. berarti saya belum termasuk terlambat ngeblog, karena baru 3 bulan yang lalu saya mulai pede nulis di blog.
Dan sampai kapankah akan bertahan?
Hanya saya dan tuhan yang tau.
jika judul tsb ditanyakan ke pada pembaca, maka mungkin pembaca akan binggung menjawabnya, sebab batas akhir umur tidak ada yang tahu Pak.
dan sedikit akan membuat tertekan jika menulis harus sampai umur ke berapa…..
spertinya tokoh yang di ceritakan pada artikel diatas tidak memperdulikan batasan umur, ia ngeblog semampu jari tangannya menulis itu yang patut di contoh.
mungkin baginya apa yang ia tulis merupakan sesuatu yang bisa ia tinggalkan ke pada orang seluruh dunia, setelah ia tiada nanti.
tulisannya akan selalu hidup walau orangnya kelak tidak hidup lagi.
Yah.. itulah inti blogging Kang.. tidak ada yang tahu sampai kapan dan memang sebenarnya tidak perlu dipikirkan. Jalani dan nikmati saja.
Pertanyaan itu adalah retorik alias tidak perlu jawaban. Yang tahu hanya Tuhan.
Memang ia menginspirasi karena dalam usia setua itu masih mau berbagi dan mencari pengetahuan
sangat menginspirasi saya jadi lebih termotivasi untuk ngeblog terus… entah sampai kapan.
Yup.. betul.. jangan sampai kalah sama nenek nenek yah
wah keren sekali ini nenek
Emang keren mas Wid