Yang Satu Ini Sering Mendatangkan Backlink Natural Tetapi Jarang Dimanfaatkan Oleh Para Blogger Indonesia

Yang Satu Ini Sering Mendatangkan Backlink Natural Tetapi Jarang Dimanfaatkan Oleh Para Blogger Indonesia

Lucu juga. Banyak sekali artikel tutorial blogging yang menekankan betapa pentingnya hal yang satu ini bagi sebuah tulisan, tetapi tidak ada, atau jarang, blogger Indonesia yang membuat tulisan tentang bagaimana mendatangkan backlink dengan memanfaatkannya.

Aneh. Karena, seharusnya bila sesuatu dianggap begitu penting, maka sewajarnya hal tersebut perlu diselami lebih lanjut untuk mendatangkan keuntungan bagi dirinya. Entahlah, apakah memang karena mereka sebenarnya tidak benar-benar tahu dan hanya melakukan penulisan ulang saja, atau memang mereka tidak menyadarinya.

Yang manapun, faktanya, tidak ada tulisan yang memberikan penjelasan bagaimana memanfaatkan yang satu ini untuk mendatangkan backlink secara natural dan tidak dipaksakan.

“Yang satu ini” merujuk pada FOTO atau IMAGE.

Bukan barang baru bahwa memasukkan sebuah foto atau image ke dalam artikel semakin dianggap penting untuk menjadikan artikel enak dibaca. Begitu juga dalam hal optimasi SEO dimana sebuah image dalam artikel bias menjadi pintu masuk pengunjung.

Penting. Hampir semua blogger yang mengajarkan tentang cara “ngeblog yang baik dan benar” akan selalu membuat artikel tentang image dan perannya. Tetapi, tidak satupun yang membahas bahwa ada peran penting lainnya, yaitu mendatangkan backlink, secara alami tentunya.

Perhatikan saja beberapa fakta di bawah ini mengapa foto atau image bias menjadi sumber backlink yang mengarah ke blog kita.

1. Mayoritas blogger malas membuat foto atau imagenya sendiri

Kebanyakan blogger lebih suka cara praktis dengan mengambil dari website atau blog lain daripada harus repot berpikir lagi tentang membuatnya sendiri.

Berapa juta blogger di Indonesia? Lebih dari 2 setengah juta orang. Berapa banyak yang membuat foto dan image-nya sendiri? Tidak ada data pasti tetapi mungkin tidak banyak. Mereka yang biasa memproduksi foto bagi artikel blognya adalah travel blogger, fashion blogger, fotografer.

Blog tutorial? Yah, kalau ada sih itu luar biasa.

Mereka adalah pasar yang sangat potensial untuk memberikan backlink yang mengarah ke blog kita.

2. Yang dicari di internet bukan hanya tulisan dan kata-kata

Ada satu alasan mengapa di halaman mesin pencari Google akan selalu ada pilihan “gambar”. Hal ini ada karena Google menyadari bahwa tidak semua pengguna mesin pencarinya hanya mencari kata-kata atau tulisan. Banyak sekali yang melakukannya untuk mencari gambar atau foto.

Dan, banyak dari mereka adalah pengelola website atau blog.

Kedua hal ini menghasilkan sebuah “pasar” bagi foto atau gambar yang jumlahnya luar biasa besar. Angka blogger Indonesia yang lebih dari 2 setengah juta saja adalah jumlah yang sangat besar. Kalaupun hanya 10% saja yang membutuhkam foto bagi blog mereka, berarti ada 250 ribu orang.

Anggaplah pula hanya ada 1% saja yang tahu etika dan sopan santun ngeblog, dimana salah satunya harus memberikan backlink kepada blog sumber foto, maka angka itu mencapai 2,500 orang. Dan, kebutuhan mereka akan terus bertambah banyak karena para blogger tidak mungkin hanya menerbitkan satu artikel saja selama ngeblog.

Faktanya sudah saya alami sendiri di blog utama LOVELY BOGOR yang bercerita tentang kehidupan di Kota Hujan Bogor. Lebih dari 30 backlink natural, yang berasal dari beberapa website atau blog berperingkat tinggi seperti Hipwee, Kompasiana, Detik, Kaskus, dan bahkan beberapa website milik lembaga Negara mengarah ke blog kecil itu hanya karena mereka mempergunakan foto yang ada.

Tanpa trik apapun. Tidak usah juga susah-susah mengakali system redaksional di website-website tersebut. Backlink yang diberikan sangat natural, tanpa diminta.

Syarat Foto Yang Sering Menghasilkan Backlink Natural

Bukan sebuah hal yang mutlak dan berdasarkan pengamatan terhadap semua foto yang dipakai oleh website lain dan memberikan backlink kepada Lovely Bogor.

1. Original : hasil karya sendiri. Lebih dari 96% foto yang ada di Lovely Bogor memang dibuat sendiri dan bukan meminjam (kecuali artikel kiriman dan/atau foto-foto yang tidak mungkin didapat saat ini seperti foto Bogor di masa lalu).. Kebetulan saya menyukai fotografi juga, jadi hasilnya tidak mengecewakan

2. Spesifik : dalam artian, sebuah foto menggambarkan sebuah hal secara spesifik, seperti tempat, alat, atau hal-hal seperti itu. Semakin spesifik semakin baik.

3. Sesuai prinsip fotografi : foto-foto yang dipakai juga, kalau berdasarkan pengamatan memang enak dilihat dan memenuhi kriteria yang biasa dipakai dalam fotografi

Jadi, tidak ada trik. Sebuah foto atau image yang baik memang bisa mendatangkan backlink natural yang mengarah ke blog kita.

Hal itu terbukti.

Sayangnya, tentunya, butuh sebuah usaha tambah berupa kemauan untuk membuat foto-nya sendiri. Yang entah kenapa jarang mau dilakukan oleh para blogger Indonesia. Mungkin karena prinsip mereka adalah kalau bias memakai punya orang lain, kenapa harus buat sendiri.

Tidak salah juga sih, tetapi pada blog saya yang lain, dimana saya banyak memakai foto atau image dengan license CC 0.0 sekalipun, image-image yang dipakai tidak pernah menghasilkan backlink. Sebuah hal yang bisa dimengerti karena foto atau image itu tidaklah original.

Terserah Anda sih, tetapi saya ingin mengatakan, kalau mau rajin, ada sumber potensial yang bisa mendatangkan backlink natural. Dengan syarat, tentunya, buang kemalasan dan buat foto atau image sendiri.

27 thoughts on “Yang Satu Ini Sering Mendatangkan Backlink Natural Tetapi Jarang Dimanfaatkan Oleh Para Blogger Indonesia”

  1. Setuju sekali, foto original mmg punya daya tarik tersendiri, terlebih foto original lebih mudah menang di search Google image. Saya kadang cari gambar sendiri, contohnya di artikel terbaru saya yang tentang "pasar modern atau Mal", itu sebelum publish artikel saya sempatkan ke Mal daerah saya trs ambil gambar di sana. Hehe.. Mudah-mudahan dapat BL. Beberapa diantaranya udah berhasil.

    Reply
    • Iya Om Nino… Memang menggunakan gambar atau foto sendiri sangat menguntungkan. Modalnya hanya mau capek sedikit untuk berusaha mendapatkan foto-foto yang sesuai dengan topik dan tema

      Reply
    • justru kalau saya sungguh capek luar biasa. Dalam artikel yang umumnya enam photo, itu hasil pilihan dari seratusan photo dalam obyek sayang sama. Kadang harus survae sampai enam kali datang, demi mendapatkan sudut pandang yang enak.

      Reply
  2. inilah sebuah celah dan keuntungan kalau kita hobby membuat fhoto sendiri…cepat atau lambat, banyak atau sedikit, maka backlink itu akan datang tanpa diundang.

    saya sudah melihat celah ini sewaktu membaca blog Pojok Menulis..dimana gambarnya ada link menuju sumbernya.

    jika ini dilakukan oleh setiap para blogger yang meminjam gambar, maka sudah tentu akan saling memberikan backlink secara iklash.

    syaratnya adalah Menyukai dan menghargai dunia fhoto memfhoto.

    Reply
    • Betul sekali. Pojok menulis memang menggunakan banyak foto hasil karya orang lain dan untuk itu, saya juga harus memberikan kredit terhadap hasil karya orang lain.

      Banyak blogger yang sadar etika akan melakukannya dan itu memang sudah seharusnya dilakukan.

      Kalau tidak mau pakai link, silakan pakai foto berlisensi CC 0.0 atau public domain. Meskipun demikian, kalau memang mau, bisa tetap memberikan link.

      Reply
    • Kalau blogger profesioanal akan menghargai photo karya orang lain. Karena untuk mendapatkan photo itu diperlukan perjuangan keras. Saya pernah di introgasi kepolisan saat mengambil obyek institusi tanpa permisi. Mungkin wajah saya yang mirip teroris.

      Reply
    • hahahah iya.. saya juga sudah sering ditegur satpam, ditanyai tentara saat Pak Jokowi ada di Bogor karena terlalu dekat dengan pagar Istana Bogor..

      Memang banyak perjuangannya untuk mengambil sebuah foto

      Reply
  3. Wah betul mas, jadi waktu itu saya sempat melakukan percobaan antara artikel dengan foto sendiri dan artikel dengan menggunakan foto dari situs orang lain. Seminggu pertama sih belum kelihatan, tapi setelah beberapa bulan justru artikel saya dengan foto yang di buat sendiri masuk Page One, sedangkan artikel satunya belum… Nice artikel mas

    Reply
    • Yup betul sekali.. penggunaan foto original hasil karya sendiri ternyata memang sangat membantu dalam hal ini.

      Terima kasih sudah berkunjung mas ke blog kecil saya

      Reply
    • hahahaha… kan itu salah satu fungsi foto dalam artikel.. untuk menarik perhatian…walau terkadang lebih menarik fotonya daripada artikelnya..:D.. maklum kalau gagal fokus, saya juga sempet gagal fokus..:D

      Reply
  4. Blog saya banyak backling ya itu karena faktor photo. Alhamdulillah banyak yang menggunakan photo saya termasuk situs-situs papan atas Indonesia. Ada rasa senang jika photo saya b ermanfaat. Dan memang photo saya umumnya tidak ada watermark ,sengaja biar yang menggunakan lebih leluasa.
    Karena sayas seorang tukang photo bukan photographer.

    Reply
    • Dulu saya memakai watermark tetapi akhirnya saya memilih menghilangkannya. Saya sudah mendapatkan kesenangan dari memotretnya sendiri dan saya akan persilakan kalau ada yang mau memakainya .. setidaknya itu foto bermanfaat

      Reply
  5. supakat pisan kalau memang foto milik pribadi dan ori merupakan sumber backlink natural, tapi bisa dibuktikan nggak sih kalau emang beneran natural, bagaimana caranya, tuh?

    Reply
    • saya biasanya menelusuri backlink yang masuk via webmaster tool dan kemudian mengikuti link sampai ke web yang memasang foto itu.

      Kebetulan, saya tidak menulis ditempat lain atau sangat jarang melakukan blogwalking dan tentunya jarang menanan backlink, jadi kebanyakan memang natural dan bukan dibuat buat

      Reply
  6. Kalau blog saya kebanyakan malah hasil moto sendiri cuma saya kasih watermark biar nggak dicomot sembarangan tapi kalau dikasih watermark mana mau ya web besar ngambil gambar nya

    Reply
    • Iyah.. saya sebelumnya juga memakai watermark, tetapi kemudian memutuskan untuk menghilangkannya. Prinsipnya foto-foto tersebut diambil secara gratis, jadi kemudian saya berikan kembali secara gratis pula. Memang kita tetap mengeluarkan daya dan upaya untuk menghasilkannya, tetapi itu dianggap sebagai kontribusi saya sebagai manusia kepada dunia.

      Jadi saya hilangkan kebiasaan memberi watermark. Hasilnya ternyata sama sekali tidak diduga

      Reply
  7. Saya juga senang memotret tempat wisata dan memasukkannya dalam blog. Yang jadi pertanyaan saya, adalah ukuran foto yang diuplaod. Jika terlalu besar, akan membuat loading artikel menjadi lambat. Jika terlalu kecil kualitas foto menjadi tidak bagus. Berapa ukuran yang ideal untuk foto sejenis jika dimasukkan ke blog?

    Reply
    • Sebenarnya sebuah image ukuran 640×480 saja sudah cukup karena inilah kebanyakan lebar kolom baca di mayoritas blog. Ukurannya berkisar antara 30-50 Kb. Itu sudah sangat bagus dan bisa terlihat dengan baik karena itulah saya sering memakai ukuran segini saja.

      Maaf terlambat me-reply karena masih ruwet dengan urusan blog yang di-hack

      Reply
  8. Wah. Keren, inspiring nih idenya mas. Saya termasuk yang gak kepikiran kesitu. Saat2 ini sih sedang berusaha bikin tulisan yang natural, tapi bukan foto. Dulu waktu punya blog wordpress banyak dapat backlink, mungkin karena konten dan foto2nya juga original.. thanks mas atas artikelnya.

    Reply

Leave a Reply to Tri Bintang Utama Cancel reply