Banyak yang mengatakannya berbeda. Dan, memang jelas tidak sama. Hanya saja, setelah menjalani kehidupan di dua sisi, dengan kata lain, kedua-duanya, sebagai seorang karyawan dan seorang blogger, saya menemukan bahwa dalam beberapa hal seorang blogger sama dengan seorang karyawan di kantor.
Tentunya bukan dalam hal penghasilan. Bagaimanapun pada sisi yang satu inilah terletak perbedaan paling mendasar antara kedua profesi tersebut, kalau memang kata blogger bisa dikaitkan menjadi sebuah profesi resmi. Seorang karyawan jelas mendapatkan penghasilan tetap setiap bulan atau minggu, dan sebaliknya seorang blogger, kalau memang ia mentargetkan uang tidak akan mendapatkan penghasilan tetap. Apa yang didapatnya tidak menentu dan tergantung banyak hal.
Walaupun demikian, dalam setidaknya dalam 5 hal ini, ada kesamaan seorang blogger dengan seorang karyawan.
Tidak percaya? Silakan lihat di bawah ini dan tolong katakan jika saya salah.
Yang Membuat Seorang Blogger Sama Dengan Seorang Karyawan
Mungkin agak sulit jika Anda belum pernah merasakan menjadi seorang pegawai yang bekerja untuk sebuah organisasi, tetapi tentunya banyak dari kita yang pernah bekerja untuk orang lain. Sementara sebutan untuk orang yang bekerja untuk “orang lain” adalah karyawan, pegawai, atau buruh yang sebenarnya memiliki arti yang sama. Tidak ada beda.
Tentunya, dengan pengalaman menjadi bawahan orang lain, hal-hal di bawah akan bisa dipahami tanpa kesulitan yang berarti.
1. Dibayar setelah bekerja dan bukan sebelumnya
Karyawan akan dibayar ketika mereka sudah bekerja dan bukan sebaliknya. Sebelum ia melakukan tugasnya, maka tidak akan ada yang namanya gaji atau upah, atau apapun mananya. Ia dibayar setelah menyelesaikan tugasny.
Tidak kah terdengar serupa dengan seorang blogger?
Seorang blogger yang ingin mendapatkan penghasilan, baik lewat periklanan atau sistem lainnya, afiliasi, content placement pun harus bekerja dulu. Ia harus membuat blognya menjadi menarik dan bisa mendatangkan pembaca dalam jumlah yang dianggap cukup, tanpa itu, maka tidak akan ada yang namanya uang datang sendiri.
Jika ia tidak bekerja dan rajin meng-update blognya, maka ia tidak akan mendapat apa-apa. Sama juga dengan seorang pegawai yang jika ia tidak bekerja dengan baik, kemungkinan besar boss akan segera memecatnya, tanpa gaji dan pesangon.
Sama bukan?
2. Besaran penghasilan sesuai dengan prestasi
Seorang pekerja, pegawai atau karyawan harus memberikan sesuatu yang lebih kepada yang mempekerjakannya. Dengan begitu ia akan dianggap sebagai karyawan berprestasi dan membuat puas boss-nya. Jika seorang boss puas, maka ia akan berkenan untuk memberikan kenaikan gaji atau bonus.
Nah, seorang blogger, jika memang ingin mendapatkan “lebih”, maka ia pun harus bisa memberikan sesuatu yang “lebih” pula. Jumlah pengunjung jutaan atau pasar pembaca yang sesuai dengan iklan yang ditayangkan adalah caranya. Ia juga harus menunjukkan prestasi baik bagi pembaca atau pengiklan, dengan begitu maka peluangnya untuk mendapatkan penghasilan akan membesar.
Tidak ada blogger yang bisa sukses hanya karena blognya dikunjungi sekedar 1000 atau 2000 orang saja. Butuh lebih dari itu untuk menjadikannya blogger berprestasi.
3. Blogger dan karyawan, keduanya harus disiplin dan penuh komitmen
Karyawan akan mendapatkan teguran, pemotongan gaji, atau surat peringatan, jika ia tidak disiplin, seperti datang selalu terlambat. Seorang blogger akan kehilangan pembacanya, kalau blognya terlalu lama tidak diisi dengan artikel baru.
Resikonya sama.
Tanpa kedisiplinan, baik blogger atau karyawan tidak akan pernah mendapatkan apa yang diinginkannya. Butuh komitmen dan keteguhan hati yang besar untuk bisa menjalankannya, tanpa itu jangan harap mendapatkan apa-apa.
4. Berkontrtibusi
Seorang karyawan adalah bagian dari sebuah tim untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Ia melakukannya dengan mengerjakan sebagian kecil dari tugas sebuah tim. Tetapi, ia tidak boleh membatasi diri hanya dengan itu, ia harus bisa memberikan “lebih” demi perkembangan timnya, meski terkadang dalam hal yang di luar job descriptionnya.
Apapun demi tim. Dengan begitu, ia akan menjadi bagian yang tidak akan terpisahkan dari timnya.
Seorang blogger, sejak awal harus juga berkontribusi. Memang ia seperti bekerja untuk dirinya sendiri, tetapi kenyataannya tidak demikian. Blogger diharapkan dan harus menjadi pola pikirnya berkontribusi terhadap orang lain, timnya.
Ia harus memberikan sebuah manfaat bagi mereka-mereka yang membaca tulisan-tulisan di blognya. Para pembaca datang ke sebuah blog untuk menemukan sesuatu yang bisa memberikan manfaat bagi dirinya, baik dalam bentuk informasi, hiburan, atau pun inspirasi. Tanpa kontribusi, pembaca tidak akan merasa memerlukan kehadiran seorang blogger dalam hidupnya dan akan segera melupakannya.
Semakin banyak kontribusi, dalam bentuk artikel bersifat informatif atau menginspirasi, maka kedudukan seorang blogger akan menjadi semakin kuat karena dipercaya bisa memberikan kontribusi bagi orang lain.
5. Kreatif dan terus berkembang
Ingin mendapatkan penghasilan lebih, mau tidak mau seorang karyawan harus memberikan lebih pula. Seorang pegawai atau buruh akan tetap berada pada posisinya dengan gaji yang sering sama, jika ia dianggap stagnan , tidak berkembang, dan tidak kreatif.
Ia akan selamanya menjadi bawahan jika kemampuannya hanya itu itu saja. Untuk mendapatkan lebih, ia harus mendapatkan posisi yang levelnya lebih tinggi dan bergaji lebih tinggi juga. Caranya adalah dengan menunjukkan kreatifitas dan itu tidak didapat tanpa kemauan untuk mengembangkan diri dan belajar.
Mengapa dalam hal ini seorang blogger sama dengan seorang karyawan?
Cobalah bayangkan, bisakah mendatangkan pembaca dalam jumlah besar, yang pada akhirnya memperbesar peluang mendapatkan klik iklan yang lebih banyak, jika ia tidak kreatif dalam menulis dan kreatif dalam menemukan hal-hal baru? Tentu saja tidak.
Sebuah blog yang monoton, berisi artikel yang sangat sedikit, tidak mengandung nilai-nilai baru di dalamnya, akankah membuat pembaca merasa puas? Tidak sama sekali. Pembaca adalah orang yang haus dan juga terus berkembang. Mereka tidak akan puas hanya dengan sekedar informasi-informasi basi.
Ingat saja YAHOO yang dulu merupakan pioneer dan penguasa mesin pencari ternyata jatuh karena mereka lalai dalam mengembangkan diri dan memenuhi keinginan pasar.
Jadi, tidak bisa tidak seorang blogger pun harus tetap memacu diri untuk terus berkembang, demi blognya, demi pembacanya, dan tentu saja demi dirinya sendiri. Tanpa itu, apa yang diidamkannya tidak akan pernah tercapai.
—
Boleh lah apa yang dijelaskan di atas disebut mengada-ada. Ini negara bebas dan semua boleh berpendapat. Hanya saja, apa yang di atas sebenarnya adalah kodrat manusia dan kehidupannya.
NO PAIN NO GAIN. NO FREE LUNCH. Tidak akan ada hasil kalau tidak mau berusaha dan tidak ada yang namanya “makan siang gratis”, semua harus dibayar.
Jika seseorang mau menjadi karyawan teladan dan bergaji tinggi, maka ia harus mau bekerja keras, berkontribusi, dan mengembangkan diri.
Dan, seorang blogger pun demikian. Kalau ia mau mendapatkan penghasilan besar dari blognya, maka ia pun harus mau bersusah payah untuk menulis sebanyak mungkin artikel, memastikannya bisa memberikan manfaat, dan bisa membuat para pembacanya senang.
Tidak berbeda kan. Itulah faktanya. Seorang blogger sama dengan seorang karyawan dalam banyak hal, lebih banyak daripada yang bisa dibayangkan.
Bukan begitu, Kawan Pembaca?