Apakah Jumlah Artikel Pada Blog Berpengaruh Pada Jumlah Pengunjung?

Pertanyaan ini pernah hadir di kepala Anda kan? Apakah memang ada kaitan jumlah artikel pada blog dengan jumlah pengunjung yang datang?

Kebanyakan blogger tutorial di Indonesia selalu mengatakan bahwa “lebih penting” kualitas daripada “jumlah” artikel. Juga, banyak yang mengatakan lebih baik menulis sedikit dan meluangkan waktu lebih banyak untuk promosi, seperti yang dikatakan oleh Mas Dharmawan dari PanduanIM, seorang yang dianggap pakar dunia internet marketing.

Kualitas di atas kuantitas, itu selalu menjadi senjata andalan yang dipergunakan para penggemar internet marketing, dan blogger tutorial tentang blogging. Entah kenapa mereka seperti menyarankan para blogger untuk menjadi pelit dalam menerbitkan artikel.

Mungkin mereka tidak mau rugi karena biaya yang sudah dikeluarkan untuk menulis artikel harus ditebus dengan jumlah pengunjung.

Entahlah. Masing-masing orang punya cara.

Tetapi, saya ingin mengajukan sedikit data yang berhasil dipungut dari dunia blogging di luar Indonesia. Angka-angka ini mungkin bisa memberikan sedikit gambaran dan masukan bagi siapapun yang membaca tulisan ini.

Mashable : Pete Cashmore

Bulan Agustus 2015 tercatat sebagai salah satu bulan terbaik dalam perjalanan Mashable, sebuah blog yang didirikan oleh Pete Cashmore. Pada bulan ini tercatat blog tersebut didatangi 45 juta pengunjung unik.

Hal ini berarti setiap hari ada kurang lebih 1.5 juta pengunjung unik datang ke blog yang dibangun karena yang punya sakit-sakitan dan tidak terlalu tertarik untuk meneruskan sekolah itu.

Berapa artikel yang diterbitkan Mashable setiap harinya?

Sekaang paling tidak 100 artikel digelontorkan masuk ke blog setiap harinya dari ruang redaksinya, tetapi pada awalnya Pete menulis sendiri artikel-artikel tersebut. Jumlahnya mencapai 1-5 perhari dan sebagai hasilnya dalam 18 bulan pertama kehidupannya, Mashable sudah menjaring 18 juta pengunjung.

Problogger – Darren Rowse

Pria asal Australia ini terkenal dengan dua blognya Problogger (membahas tentang blogging) dan Digital-Photography-School (tentang fotografi).. Kedua blog tersebut didatangi lebih dari 1 juta orang perharinya.

Nah berapa artikel yang dimiliki oleh Problogger? Delapan ribu saja kawan. Sejak tahun 2004 hanya ada 8000 artikel dalam blog ini. Yang berarti setiap tahun ia menerbitkan rata-rata 615 artikel atau 2 artikel setiap harinya.

Padahal, Darren Rowse tercatat memiliki lebih dari 20 blog.

Linda Ikeji Blog : Linda IKeji

Bukankah nama ini merupakan inspirasi banyak blogger Indonesia? Nah coba tebak ada berapa artikel di dalam blognya?

Hingga tulisan ini dibuat +- 92.000 artikel dan setiap harinya terus bertambah dengan 50-100 artikel disuntikkan ke dalam blog berpenampilan sederhana tersebut.

Gila bukan?

Hasilnya, rata-rata pengunjung blog ini berada di angka 1.5-2 juta setiap harinya.

Masih banyak contoh lain sebenarnya, tetapi, paling tidak 3 buah blog ini bisa menunjukkan sesuatu kepada Anda dan menjawab pertanyaan konyol “apakah jumlah atrikel pada blog berpengaruh pada jumlah pengunjung?”

Rasanya tiga blog tersebut bisa memberikan jawaban sangat gamblang tentang keterkaitan antara jumlah artikel dan jumlah pengunjung sebuah blog.

Nah, tinggal memilih sendiri jalan mana yang mau dipilih, jalan yang ditunjukkan PanduanIM yang mengajarkan pelit dalam menulis artikel dan menekankan pada promosi, atau jalan ketika nama di atas.

Terus terang, bagi saya sendiri kalau disuruh memilih, ketiga orang yang dijadikan contoh pada artikel ini adalah mereka yang sudah terbukti mendunia dan keberhasilannya susah dibantah lagi. Lalu, mengapa saya harus mengikuti sesuatu yang diajarkan oleh mereka yang klaim keberhasilannya bahkan masih belum teruji dan terbukti.

Tentu Anda tahu jalan mana yang akan saya pilih? Itu kalau saya disuruh memilih di antara mereka, tetapi seperti yang sudah saya kemukakan, saya orang yang tidak mau membebek pada orang lain, seberapapun tenarnya mereka.

Jadi, saya akan memilih jalan sendiri, yang mungkin berbeda dengan mereka.

9 thoughts on “Apakah Jumlah Artikel Pada Blog Berpengaruh Pada Jumlah Pengunjung?”

  1. hehe….sblmnya saya ingin ketawa dl pak…..bkn mengejek….namun tertawa krn jmlh postingan
    ….cukup padat pd minggu ini,beda pd hari2 sblmnya.syukurlah….

    ohy….utk blog an.pete itu blog niche apa?

    Kalau boleh sy simpulkan….intinya adalah membangun artikel yang beda……semakin rajin mka trafik akn meningkat dan itu benar adanya.

    spertinya google….lebih suka artikel lengkap dan fresh….

    Reply
  2. Hahahah.. kan sudah saya bilang Kang, ada saat dimana semua blog akan mendapat perhatian . Hanya masalah timing saja.

    Pete Cashmore blognya Mashable isinya macam-macam dari teknologi hingga lifestyle.

    Reply
  3. Sebanarnya antara mas anton dan mas dharmawan PIM memiliki kesamaan loh. Yaitu sama-sama tegas dalam menyampaikan setiap kata di dalam artikel yang ada

    Reply
    • O yah… hahahaha.. masa sih…Anyway, gaya penyampaian sama tetapi pemikiran berbeda. Saya rasa, saya enggan mengikuti cara Mas Dharmawan. Tidak sesuai dengan karakter, pemikiran, dan kemauan saya.

      Reply
    • Yap, setiap orang tentunya memiliki gaya mereka masing-masing dalam menjadi seorang blogger.

      Dan saya mencoba memadukan antara ajaran mas dharmawan dan kebiasaan mas anton, agar tercipta keserasian yang baik 🙂

      Reply
  4. Sudut pandang yang menarik, dan menegaskan yang saya yakini selama ini. Blognya Linda Ikeji itu bisa jadi contoh nyata. Secara kualitas, kita gak bisa bilang artikel di blog Linda Ikeji itu berkualitas tinggi. Tapi dalam hal kuantitas, jumlahnya memang luar biasa.

    Di Indonesia, web-web besar dan paling terkenal (sebut saja Kompas, Detik, Tempo, dan semacamnya), juga memiliki artikel dalam jumlah luar biasa, meski artikel mereka sering pendek-pendek. Nyatanya mereka menempati posisi teratas di Indonesia. Jadi, saya juga lebih memilih untuk memperbanyak artikel (karena contohnya sudah ada), daripada membuang waktu untuk hal-hal yang belum jelas.

    Reply
    • Sebuah pilihan yang bagus… tetap semangat yah.. siapa tahu suatu waktu nanti bisa menyaingi Detik atau Kompas.

      Maaf terlambat merespon

      Reply

Leave a Reply to KANG NATA Cancel reply