Bosan Ngeblog? Wajar saja! Manusiawi Kok!

Bosan ngeblog

Bohong kalau ada blogger yang mengatakan kalau dirinya tidak pernah bosan ngeblog.

Bukannya memastikan, tetapi hal tersebut bisa dikata sebuah hal yang mungkin tidak akan pernah terjadi. Mengapa? Karena blogger tetaplah manusia.

Perasaan bosan adalah bagian dari kehidupan manusia. Tidak akan terhindarkan dan suatu saat pasti akan datang menghampiri semua orang. Itu adalah kodrat manusia.

Jangankan menulis dan mengurusi sesuatu terus menerus dan belum tentu ada hasilnya. Bekerja untuk mencari nafkah pun, yang sudah jelas menghasilkan uang, tetap saja bisa melahirkan rasa bosan. Makan-makanan enak dan mahal yang sama lebih dari 10 kali saja bisa membuat seseorang mengerenyitkan dahi kalau disuguhi lagi untuk ke-11 kalinya.

Rutinitas. Pola yang berulang.

Itulah penyebab utama lahirnya kejenuhan dalam diri manusia. Tidak terelakkan karena kehidupan manusia akan selalu terbentuk dalam bentuk rutinitas yang terus menerus dilakukan selama hidup.

Ngeblog adalah juga tentang rutinitas

Memang, blogging, atau istilah gaulnya ngeblog, belum menjadi sebuah profesi seperti karyawan. Meskipun demikian, tidak berbeda dengan kehidupan manusia lainnya, ngeblog tidak terbebas dari rutinitas, kegiatan yang dilakukan secara berulang secara terus menerus.

Menulis artikel menempati peringkat nomor wahid dalam daftar rutinitas seorang blogger. Persis, kata seorang kawan blogger, seperti merawat ternak.

Kalau tidak diisi artikel baru, si blog akan menjadi kurus dan kalau sudah demikian, pembaca yang selalu menyukai artikel baru bisa berpindah ke lain hati.

Membalas komentar yang masuk ada di peringkat di bawahnya, entah nomor berapa tetapi sudah pasti menjadi hal rutin yang harus dilakukan. Kalau tidak dilakukan, pengunjung akan merasa diacuhkan dan menjadi segan berkunjung kembali kesana karena pemiliknya “tidak ramah”.

Mengecek data statistik sudah pasti ada dalam daftar pembuat jenuh seorang blogger. Kalau tidak dipantau, tidak tahu apakah blog yang dikelola berjalan dengan baik atau tidak.

Ya begitulah hidup seorang blogger.

Tidak beda pula dengan seorang karyawan, seorang blogger akan pernah mengalami yang namanya “jenuh”. Apalagi kalau tidak ada dorongan ekstra berupa pemasukan dari iklan yang memadai dari kegiatan itu.

Berat rasanya untuk menggerakkan jari menekan tuts keyboard.

Oleh karena itu, saya pikir memang kalau ada blogger yang mengatakan tidak pernah bosan ngeblog, saya akan berpikir bahwa ia sedang berbohong atau ngomong besar.

Atau, bisa juga dia mesin? … entahlah, tetapi aneh sekali kalau dia mengatakan itu karena merasa bosan bin jenuh adalah kodrat manusia.

Normal dan manusiawi.

Kenapa harus ditutupi.

Kapan perasaan bosan ngeblog datang ?

Nobody knows. Tidak ada yang tahu.

Setiap manusia akan berbeda satu dengan lainnya. Kondisi dan situasi, serta karakter individu akan berpengaruh terhadap seberapa cepat atau lambat rasa bosan muncul di hati.

Meskipun demikian, rasa bosan ngeblog itu bisa saja hadir karena beberapa hal berikut ini :

1) Saat melihat pengunjung hanya sedikit

Mayoritas blogger, saat ini, selalu berharap blognya laris manis dan dikunjungi ribuan orang. Kepinginnya sama seperti mall dan pasar yang dikunjungi setiap hari.

Tetapi, ketika data statistik menunjukkan hanya beberapa gelintir saja yang hadir, hal itu bisa memberikan kejutan rasa bosan dalam diri seorang blogger.

Perasaan bahwa hal yang dikerjakannya sia-sia akan mempercepat hadirnya kebosanan.

2) Belum mendapat penghasilan

Memang enak bagi blogger yang ngeblog hanya karena iseng dan senang-senang tanpa target. Blogger jenis ini memiliki ketahanan terhadap rasa bosan sangat tinggi.

Berbeda dengan mereka yang ngeblog karena uang. Begitu mendapati kenyataan bahwa kegiatan mereka belum menghasilkan sepeser pun, bisa saja terkena serangan rasa bosan akut.

Males dan bete bisa segera menyergap.

3) Sudah lama ngeblog

Berada dalam rutinitas dalam jangka waktu lama, sudah pasti akan menghadirkan kejenuhan.

Seorang blogger yang sudah menjalani kehidupan menjadi penyedia konten di dunia maya selama lebih dari 2 tahun merupakan kelompok pertama yang mulai dihinggapi hal itu. Apalagi kalau yang no 1 dan 2 juga hadir.

Rasa bosan bisa mirip bantal yang ditekan ke muka. Bisa membuat sang blogger susah bernafas.

Masih banyak hal lain yang bisa memunculkan rasa bosan ngeblog pada diri seorang blogger. Silakan tambahkan sendiri sesuai dengan versi Anda.

Toh, memang setiap manusia berbeda. Tidak usah dipaksakan sama.

Cara mengatasi rasa bosan ngeblog

Jangan berharap ada bagian “cara ampuh” atau “cara dahsyat” memecahkan masalah kebosanan ngeblog.

Tidak ada itu.

Rasa bosan adalah masalah psikis manusia dan lagi-lagi, tidak ada pemecahan instan untuk menemukan solusinya.

Lagi pula, karena kondisi tiap manusia berbeda, dan blogger adalah manusia, tidak bisa dilakukan standarisasi pemecahan masalahnya.

Setiap blogger harus mau mengamati dirinya sendiri untuk mencari pemecahan masalah kejenuhan atau kebosanan yang dihadapinya. Berbagai trik atau tips mengatasi rasa bosan yang beredar tidak seberguna pengetahuan tentang diri sendiri.

Lha ya wong berbagai trik itu dibuat berdasarkan pengalaman pribadi yang nulis, atau menyadur dari tulisan orang lain, bagaimana bisa cocok dengan Anda. Yang menulis bukan Anda, jadi tidak bisa serta merta langsung diterapkan ke diri sendiri.

Tetapi, ada satu yang pasti diperlukan dalam mengatasi rasa bosan.

ISTIRAHAT.

Mengapa di kalendar ada hari Minggu dan dalam Undang-Undang no 13 tahun 2003 ada cuti tujuannya adalah agar para pekerja bisa beristirahat. Mereka bisa mengembalikan kesegaran fisik dan mental ke posisi yang lebih netral.

Bagaimanapun kuatnya seseorang, rutinitas yang memeras tenaga dan keringat akan membuatnya lelah dan merasa bosan. Meskipun semangat tinggi tetapi dengan kebosanan yang melanda hasilnya tidak akan baik.

Kondisi seperti ini akan menjadi penghambat utama bagi seorang blogger yang mengandalkan daya kreasinya untuk menjadi produktif.

Lagi pula, bahkan mesin pun memerlukan waktu untuk perawatan.

Lalu, mengapa blogger harus memaksakan diri? Pemaksaan diri hanya akan memperbesar bola kebosanan yang sudah ada dan hasilnya akan membuat mental kita sebagai blogger “aus”.

Jangan paksakan diri.

Beristirahatlah dengan cara apapun yang disukai. Kalau memang suka merenung, ambil pancing dan pergilah memancing. Kalau suka bermain dengan keluarga ajak mereka berwisata atau berbelanja.

Untuk sejenak, lepaskan komputer dan simpan dalam “laci” berbagai hal yang bisa dikaitkan dengan ngeblog. Buang jauh-jauh apapun tentang ngeblog. Bahkan kalau ada “sesuatu” yang menarik untuk dijadikan artikel, buang saja.

Misi utama adalah BERISTIRAHAT. Jadi lakukan dengan keseriusan yang sama dengan ngeblog. Fokus.

Kalaupun dengan periode ISTIRAHAT ini pengunjung berkurang, peringkat Alexa turun drastis, Let it be! Biarkan saja.

Hanya ada satu hal yang perlu diingat dalam periode “istirahat” ini, Anda harus berjanji untuk “kembali”. Tentukan jadwal “kepulangan” Anda ke dunia blogging.

Satu hari. Satu minggu. Satu bulan. Satu tahun.

Terserah.

Tetapi, “beli” tiket kepulangan ke blogosphere. Kalau tidak, maka sudah pasti kita akan susah kembali ngeblog.

Bila itu memang dianggap terbaik, yo wis, tetapi kalau memang benar-benar berniat konsisten dan berkomitmen menjadi blogger, periode hiatus seperti ini, perlu dibatasi, supaya tidak menjadi zona nyaman yang menjebak.

Wajar. Normal. Merasa bosan ngeblog itu manusiawi. Pemecahannya dengan langkah manusia yang bukan super hero juag, istirahat.

Tidak perlu menjadi blogger super hero yang tidak kenal lelah dan tidak pernah bosan. Pada dasarnya tidak ada blogger yang seperti itu karena tidak ada manusia yang tidak pernah merasa bosan atau jenuh.

2 thoughts on “Bosan Ngeblog? Wajar saja! Manusiawi Kok!”

  1. Wah bener banget ini. Saya sendiri pertama kali kenal blog tahun 2008. Terus kalo hiatus hitungan bulan sampai tahun.

    Untung ingat "beli" tiket pulang. Dan bagusnya lagi, alamatnya ngga digusur atau pindah. Blog nya masih ada walau pun sepi. Akhirnya bisa ngeblog lagi.

    Reply

Leave a Reply to Khairunnisa Ast Cancel reply