Bombastis ya ? Ngeblog untuk masa depan? Dari sisi pandang mana sehingga kegiatan yang masih banyak dianggap sebagai kegiatan iseng-iseng berhadiah ini bisa menjadi sesuatu bagi masa depan?
Yah. Memang kalau dilihat sekilas, maka ngeblog itu tidak banyak faedahnya. Tidak banyak orang yang mau menekuninya. Bayangkan saja, jumlah penduduk Indonesia mendekati 250 juta tetapi jumlah blogger di negara ini hanya kurang lebih 2.5 juta saja. Itupun data beberapa tahun yang lalu, tepatnya 2013-2014.
Jumlah ini ditengarai berkurang sebanyak 30% di tahun 2016 ini. Hal ini menunjukkan kalau kegiatan blogging cenderung semakin tidak begitu diminati oleh kebanyakan orang Indonesia. Bandingkan saja dengan pengguna media sosial seperti Facebook atau Twitter yang angkanya mencapai puluhan juta orang.
Media sosial hasil kreasi Marc Zuckerberg, Facebook mencatat ada lebih dari 84 juta orang pengguna medsosnya di tahun 2015. Padahal pengguna internet di Indonesia sekitar 88 juta , yang artinya hampir 94% pengguna internet juga memakai Facebook.
Tidak sebanding sama sekali.
Tetapi, saya tetap berpendapat bahwa blog tetap memegang peranan penting bagi masa depan Indonesia. Bahkan dibandingkan dengan Facebook atau media sosial lainnya.
Klaim yang berani dan sepertinya tidak beralasan mengingat betapa populernya media sosial dalam masyarakat Indonesia. Meskipun demikian, saya melihat ada beberapa sisi dimana blog justru lebih memberikan manfaat dan tidak bisa ditandingi oleh media sosial.
Sebagai contoh
1. Menyebarkan informasi dan pengetahuan
Baik Facebook atau Blog dua-duanya bisa berfungsi sebagai alat untuk menyebarkan informasi dan ilmu pengetahuan.
Meskipun demikian, sifat masyarakat Indonesia yang suka memamerkan segala sesuatu dan juga sifat kekeluargaan di negara ini, penggunanya lebih suka memanfaatkan media sosial ini untuk hal-hal yang berbau silaturahmi, kekerabatan dibandingkan berbagi pengetahuan atau informasi.
Padahal sebagai sebuah negara berkembang, informasi dan ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan oleh banyak orang. Sesederhana apapun informasi yang dibagi akan memberikan manfaat yang lebih daripada sekedar memajang foto diri sedang melakukan selfie ala pesbuker.
Apalagi dengan harga buku yang tidak bisa dibilang murah itu. Blogger bisa menjadi penyedia konten yang bisa dicapai oleh banyak kalangan yang kurang mampu. Kebanyakan informasi dan pengetahuan yang bisa disediakan oleh kegiatan ngeblog bersifat gratis dan siapa saja bisa mendapatkannya.
Bukan berarti merendahkan apa yang pesbuker lakukan, tetapi dalam segi manfaat bagi orang lain, kaum blogger memberikan lebih banyak.
2. Sebagai penghasil devisa dan sumber penghasilan
Boleh saja klaim ini ditertawakan. Tetapi, sebuah kenyataan para publisher Adsense, alias periklanan punya Mbah Google dibayar dalam US$ dari luar negeri. Saya sudah merasakannya sendiri, walau kemudian uang tersebut dikonversi ke dalam rupiah, pembayaran dilakukan oleh badan usaha di luar Indonesia.
Dengan begitu aliran devisa masuk ke Indonesia.
Apalagi kalau sang blogger menguasai bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya, mereka bisa mengeruk uang dari pasar luar negeri.
Kalau saja 1% dari blogger Indonesia, sekitar 25.000 orang menghasilkan angka minimum pembayaran Adsens yang US$ 100 per bulan, maka setiap bolan akan ada aliran devisa 2.5 juta dollar ke Indonesia. Per tahun akan menjadi 30 juta dollar.
Bukan angka yang kecil.
Hal ini masih ditambah dengan kenyataan bahwa blogger bisa menjadi mata pencaharian. Kalau tidak percaya, silakan cari di Google tentang Desa Menowo, Kampung Blogger di Jawa Tengah dimana sebagian besar penduduknya mencari penghasilan dengan menjadi blogger atau internet marketer.
Di negara dengan jumlah pengangguran yang meebihi angka 30 jutaan ini, mendapatkan pekerjaan bukanlah hal yang mudah. Sulit. Menjadi blogger bisa menjadi salah satu pilihan untuk mendapatkan penghasilan yang tidak bisa disediakan oleh pekerjaan formal.
Bisakah media sosial menyediakan hal seperti itu?
3. Transfer tehnologi
Banyak blogger yang memiliki kemampuan berbahasa asing akan mencari sumber rujukan ke berbagai website atau sesama blogger di luar Indonesia. Banyak dari mereka terkoneksi dengan baik dengan kolega-kolega mereka di negara maju lainnya.
Dengan begitu, secara tidak sadar ada transfer informasi tehnologi dan pengetahuan dari negara-negara yang sudah lebih dulu maju ke Indonesia. Jadi bukan hanya devisa yang masuk.
Perlahan tetapi pasti hal-hal tersebut disebarkan ke sebagian masyarakat Indonesia, yaitu pengguna internet. Kemudian, di tangan orang-orang kreatif informasi seperti ini bisa diwujudkan dan diterapkan dalam kehidupan seharo-hari.
Sebuah hal yang tentunya membantu mempercepat perkembangan tehnologi di Indonesia.
4. Alat Promosi
Bukan tentang toko online, tetapi banyak travel blogger Indonesia menulis dalam bahasa Inggris. Apa yang mereka lakukan dengan menceritakan keindahan alam, kekayaan budaya, keragaman kuliner, dan sebagainya merupakan sebuah promosi yang sangat baik bagi Indonesia.
Banyak orang asing yang masih buta tentang keindahan negara dengan 17 ribu pulau ini. Kebanyakan hanya tahu Bali tetapi tidak tentang Pantai Kelapa Rapat Lampung.
Para travel blogger sangat membantu untuk memasarkan dan memperkenalkan banyak tempat indah yang masih tersembunyi kepada khalayak lebih luas. Tulisan-tulisan mereka yang beragam dengan foto-foto yang indah akan memancing minat para turis asing untuk datang ke Indonesia. Jika turis datang ke Indonesia, berarti devisa akan mengalir masuk dan perekonomian akan bergerak lebih cepat.
Hal seperti ini sulit dilakukan dengan memanfaatkan media sosial.
Itulah mengapa saya mengatakan ngeblog untuk masa depan. Apa yang ditulis hari ini akan memberikan efek jangka panjang bagi banyak orang. Hal itu berbeda dibandingkan dengan kalau kita menulis sesuatu di Facebook yang cenderung akan tenggelam setelah beberapa hari. Sepanas apapun topik di media sosial, jarang akan bisa bertahan lebih dari satu minggu.
Dari segi pribadi pun kalimat ngeblog untuk masa depan pun berlaku. Sebuah blog akan semakin dominan di nichenya dengan semakin tua umur blognya (kalau diupdate terus). Semakin tua, kemungkinan besar akan semakin banyak pengunjungnya juga. Semakin banyak pengunjungnya, semakin besar kemungkinan pendapatan dari iklan yang terpasang.
Bukankah berarti dengan menulis artikel, satu demi satu pun demi membangun masa depan sendiri? Ada harapan dan cita-cita seorang blogger dalam setiap artikel yang diterbitkannya. Hal itu berkaitan dengan masa depan sang blogger sendiri.
Nah, setelah membaca penjelasan seperti ini, masih kah Anda menertawakan kalimat “ngeblog untuk masa depan”, yang pada awal bacaan mungkin dianggap bombastis?