Mengikuti Saran Blogger Terkenal Nan Sukses Menjamin Kegagalan

Mengikuti saran para blogger sukses nan terkenal adalah sebuah godaan yang teramat sangat sulit untuk ditolak. Mereka sudah terbukti sukses. Mereka sudah tidak diragukan lagi sudah mencapai level yang kita inginkan.

Mereka jelas sudah sangat berpengalaman dalam dunia blogging dan tentunya merupakan master di bidangnya. Pengetahuannya sudah pasti sangat mumpuni.

Sulit ditolaknya lagi adalah mereka sudah berbaik hati mau berbagi ilmu tentang cara mencapai kesuksesan, yang kita inginkan. Pastilah ilmu dan pengetahuan yang mereka bagikan sangat bermutu dan bisa membawa kita ke kesuksesan yang sama.

Jadi, wajar saja kan kita download e-booknya. Toh, hanya sekedar menjadi subscriber dengan cukup mendaftarkan e-mail dan menerima newsletter dari mereka, kita bisa ngelmu dari para mahaguru blogging.

Mudah dan tidak memakan biaya.

Dan… kesuksesan, tunggu saya! 

Dengan berbagai senjata tips dan trik hasil kreasi para master, sudah pasti saya akan sukses. Dealer mobil, tolong sisakan Mercy yang paling mahal. Saya akan segera kesana.

Kalau Anda berpikir seperti itu, well, saya cuma bisa bilang “good luck”. Tapi, saya memprediksi Anda tidak akan pernah datang ke dealer mobil tersebut dan membeli mobil yang termurah disana.

Mengapa?

Karena kemungkinan besar, Anda tidak akan pernah berhasil menjadi seorang blogger sukses seperti “pujaan” Anda.

Betul sekali.

Perhitungan saya mengatakan demikian, Anda tidak akan menjadi sukses dengan mengikuti saran blogger terkenal.

Ada banyak alasan untuk hal itu.

1. Anda bukan Dia

Siapapun nama Anda, sudah pasti Anda bukan Medhy Aginta Hidayat pemilik blogguebo.com yang penghasilannya melebihi gajinya sebagai dosen itu. Jelas juga bukan Marikxon Manurung yang melahirkan Maxmanroe.com yang sering disebut tempatnya belajar internet marketing.

Bukan. Anda bukan dia dan tidak akan pernah menjadi mereka.

Padahal apa yang mereka share dalam bentuk tulisan-tulisan mereka yang bernas itu dibuat berdasarkan pengalaman, pola pikir dan pengetahuan mereka.

Subyektif dan sangat kondisional sifatnya.

Lalu, kalau Anda mengikutinya, apakah berarti Anda akan juga berhasil seperti mereka? Tidak akan.

Pengalaman, pengetahuan, pola pikir Anda berbeda dengan mereka. Setiap manusia akan berbeda dan tidak akan ada yang sama.

Contohnya saja, blog para blogger terkenal ini adalah tentang dunia blogging dan internet marketing, lalu passion Anda tentang wisata atau traveling? Kalau Anda terapkan pemikiran dan saran mereka tanpa memperhatikan target pembaca kita sendiri, bagaimana hasilnya? Sama saja seperti dokter hewan mengoperasi atau membantu seorang wanita hamil melahirkan.

Mereka ahli, master, brilian dalam, bidangnya. Tetapi, mereka tetap saja manusia dengan segala keterbatasan dan tidak akan bisa menguasai semua hal.

2. Anda tidak akan sukses dengan menjadi follower

Ok lah, Anda juga ingin menjadi master dala, bidang internet marketing juga. Bidang yang sama dengan para master di atas. Boleh mengikuti mereka?

Boleh saja kalau mau. Tetapi, apakah Anda akan sukses dengan menjadi follower atau pengikut mereka. Seorang ajudan tidak akan sukses dengan tetap mengikuti bossnya, ia akan tetap menjadi ajudan. Seberapapun usaha Anda untuk menjadi boss, Anda tetaplah bukan boss.

O ya. Suka atau tidak suka itu realitanya.

Mengapa saya katakan demikian?

Ada sebuah kecenderungan manusia untuk meniru apa yang dianggapnya lebih baik, lebih hebat, dan lebih tenar.

Kita lihat saja, Syahrini, dicerca tetapi ditiru banyak wanita. Pernahkah bertanya mengapa banyak cewek berpakaian mirip dengannya?

Ketenaran kawan.

Terkadang menimbulkan keinginan dalam diri kita untuk setidaknya merasakannya dan secara tidak sadar akan mempengaruhi diri kita untuk menirunya. Itulah yang dilakukan banyak wanita dalam kasus Syahrini.

Maxmanroe dan Blogguebo adalah blog tenar. Puluhan review dibuat secara sukarela, mencerminkan betapa besar kekaguman dunia blogging Indonesia terhadap keduanya.

Tidak kah Anda berpikir untuk meniru gaya mereka?

Apalagi, mereka membagikan begitu banyak ilmu dan pengetahuan yang sangat kita perlukan sebagai blogger. Tidak terasa, sedikit demi sedikit, gaya dan pemikiran mereka akan merasuk dan mempengaruhi kita.

Lalu, apa salahnya menirunya? Toh itu sudah terbukti berhaisl.

Kalau Anda berpikir seperti itu, segera buang jauh-jauh dari pikiran.

Sejarah mencatat jarang kesuksesan dicapai orang hanya dengan menjadi tiruan atau pengikut. Mayoritas orang terkenal dan sukses mencapai posisinya karena mereka menjadi yang diikuti dan bukan pengikut.

Lagipula, orang akan bisa membedakan berlian asli dan imitasi. Mereka bisa dengan mudah menemukan mana Marikxon Manurung yang asli dan mana ya “Marikxon Manurung wannabe” (orang yang ingin jadi Marikxon Manurung).

3. Anda tidak akan bisa bersaing dengan gaya yang sama

Kalau Anda terjun di bidang yang sama dengan Medhy Aginta, internet marketing, memakai saran dan metode yang didapat dari boss-nya Blogguebo itu, bisakah Anda menyainginya?

Mau tidak mau, suka tidak suka  kalau di niche yang sama, maka idola dan guru Anda akan menjadi kompetitor. Tidak terhindarkan. Free competition. Murid bisa menjadi penantang guru sendiri.

Akankah Anda menyainginya?

Tergantung.

Tetapi, yang jelas kalau Anda memakai teori dan ilmu yang didapat dari dia, Anda akan jadi pecundang. Lha, ilmu yang Anda pakai sumbernya dari dia, pengalaman menang dia, ketenaran dan kesuksesan dia punya, sudah pasti orang akan lebih memandang dirinya dibandingkan Anda, kalau memakai metode yang sama.

4. Anda adalah pasar

Betul. Seseorang adalah pasar bagi orang yang lain. Terdengar kasar tetapi begitulah adanya.

Penjual sepatu adalah pasar bagi penjual mie ayam karena sang penjual sepatu butuh makan. Penjual mie ayam merupakan pasar bagi penjual sepatu karena snag penjual mie ayam butuh alas kaki untuk menghindarkan kakinya dari terluka.

Itulah hidup.

Maxmanroe dan Blogguebo membutuhkan pembaca, dan tahukah Anda siapa pasar bagi pemikiran mereka? Yap, tepat kalau Anda sering berkunjung kesana berarti Anda memang pasar yang dituju oleh kedua blog itu.

Mereka penjual (pemikiran dan ide) dan Anda pembelinya.

Dalam kasus ini, memang share dan ilmu yang dibagikan para blogger terkenal itu sangat bermanfaat. Sayangnya, dengan kekaguman kita yang tak kunjung putus membuat kita sering terbelenggu dan ada ketergantungan untuk terus mengikuti saran blogger terkenal yang menjadi idola Anda itu.

Dengan posisi demikian, Anda akan terus menjadi pembeli tetapi tidak akan pernah menjadi penjual.

Email yang masuk ke inbox karena Anda mendaftarkan diri di blognya akan berisi pemikiran-pemikiran baru. Anda akan dengan senang membacanya. Kita “membeli” apa yang dijual oleh mereka, para blogger sukses.

Tetapi, pernahkah Anda bertanya, kapan Medhy atau Marikxon Manurung mau membeli pemikiran kita?

Tidak akan terjadi, karena bagaimanapun Anda adalah pasar bagi pemikiran mereka. Anda tidak akan pernah menjadi penjual selama terus mengikuti apa yang disarankan.

Anda tidak berada di dalam level yang sama dengan mereka bila hal ini terus berkelanjutan.

5. Anda susah berkreasi dan mengembangkan daya kreasi

Anda tahu? Seekor belalang yang dimasukkan ke dalam sebuah kotak, lama kelamaan tinggi lompatannya akan berkurang dan berkurang. Suatu waktu, kalau ukuran kotaknya diperkecil lagi ia tidak akan melompat lagi.

Makhluk hidup akan menyesuaikan dengan lingkungannya.

Anda bisa bayangkan efek kalau terus mengikuti saran blogger terkenal? Tidak beda dengan belalang tadi.

Karena anda menganggapnya sebagai sebuah kebenaran yang sudah terbuktikan, maka Anda akan enggan mencoba untuk keluar dari “zona nyaman” berpikir itu.

Anda tidak akan mencoba berpikir bahwa akan ada jalan lain di luar yang disarankan para penghasil uang tersebut. Anda akan terus mengikuti arahan dari mereka karena Anda terbiasa berpikir bahwa hanya itulah cara mencapai kesuksesan.

Saran-saran mereka akan menjadi kotak yang suatu waktu akan mengkerdilkan pemikiran Anda. Sesuatu yang membuat daya kreatifitas Anda akan mengerdil karena hanya terbiasa menelan tanpa mengolahnya lagi.

Haruskah berhenti membaca semua saran blogger terkenal itu?

Saya tidak mengatakan demikian. Sebaliknya justru, kalau bisa baca sebanyak mungkin.

Artikel-artikel buatan para blogger sukses itu sudah terbukti dan berdasarkan pengalaman dan pengamatan yang teliti. Tulisan-tulisan itu bernilai lebih dibandingkan ribuan yang sudah yang ditulis para “copycat” atau peniru yang bahkan membuat blognya populer saja tidak mampu. Lagipula, tulisan buatan para blogger sukses ini sudah terbentuk dan enak dibaca.

Bacalah. Sebanyak mungkin.

Tetapi, ketika Anda kembali ke depan komputer dan menghadapi blog yang Anda kelola, jangan langsung ingin menerapkan apa yang disarankan.

Lakukan beberapa langkah ini :

1. Pertanyakan apakah cocok dengan karakter Anda

Medhy, sang dosen pemilik Blogguebo, cenderung suka menulis panjang dengan teori tidak perlu banyak tetapi jitu dan mengena.

Sementara Anda suka menulis lebih pendek-pendek yang penting banyak.

Kalau Anda langsung mengikuti saran blogger sukses yang satu ini, seperti memaksakan Anda memakai baju milik orang yang lebih gemuk, kebesaran. Tidak akan nyaman dipakai atau enak dilihat.

Begitupun sebaliknya, Maxmanroe cenderung dengan gaya 600-700 katanya. Singkat, padat dan sangta informatif. Sebaliknya bila sifat Anda menyukai menulis detail beribu kata, menulis dengan cara ini membuat Anda seperti memakai baju anak kecil, kesempitan. Tidak akan enak dilakukan.

2. Pertanyakan apakah cocok dengan blog Anda

Anda memilih blog tentang travelling, wisata, kuliner dan banyak di dalamnya artikel bersifat review atau tinjauan. Lalu, setelah membaca, ambil contoh Blogguebo, yang sifatnya tutorial.

Kira-kira apa yang akan terjadi?

Sebuah artikel bersifat review tidak akan bisa dibuat dengan gaya tutorial.  Dua gaya yang berbeda.

Kalau ini Anda paksakan, maka ciri khas dari blog itu sendiri akan rusak dan menghilang.

3. Lakukan modifikasi

Jangan ragu untuk melakukan modifikasi. Saran atau masukan yang dibaca dari para master blogger itu bukan kitab suci. Anda berhak melakukan modifikasi dan perubahan apapun terhadapnya.

Dalam sebuah artikel atau blog, Anda bisa memadukan tulisan berbagai gaya menulis. Sebuah artikel review, misalkan tempat wisata, bisa digabungkan dengan penjelasan mengenai cara menuju tempat tersebut dengan menggunakan gaya tutorial.

Anda tidak akan merusak ulasan yang dibuat dan bahkan menambahkan sesuatu yang penting dalam bentuk petunjuk jalan (yang mau tidak mau harus ditulis dengan gaya tutorial dan agak menggurui).

4. Jangan ragu untuk membuang saran

Buang jauh-jauh pikiran kalau tidak mengikuti saran blogger terkenal, Anda tidak bisa sukses. Coba lah tanyakan apa Maxmanroe sukses karena terus mengikuti saran blogger sukses sebelumnya?

No way. Saat ia memulai, mungkin belum ada banyak blogger yang bisa menjadi seperti sekarang di Indonesia. Ia merintisnya sejak awal tanpa mengikuti siapapun.

Lalu, kenapa Anda harus berpikir bahwa kesuksesan hanya bisa diraih dengan mengikuti dirinya. Ia menunjukkan bahwa hal itu bisa dilakukan tanpa harus menjadi follower siapapun.

Jadi, jangan perlakukan saran dari para mahaguru blogger sebagai ayat kitab suci yang harus selalu dipatuhi dan diikuti. Kalau memang tidak terasa cocok dengan karakter, cara, dan pemikiran kita, jangan ragu untuk mengabaikannya.

Intinya, setelah menyerap berbagai informasi dari blogwalking ke berbagai blog yang dikelola para “suhu” online marketing tadi, atau dari e-book yang Anda download gratis atau berbayar tadi, langkah selanjutnya ada mencerna dan mengolahnya.

Bukan langsung menuruti dorongan impulsif dari diri untuk segera menirunya.

Kata orang bule : “It doesn’t work that way”. Tidak begitu caranya.

Olah. Buatlah kesimpulan. Kemudian lakukan modifikasi yang menurut Anda akan membantu perbaikan ke arah pencapaian target yang sudah Anda buat.

Intinya TEMUKAN GAYA DAN JALAN ANDA SENDIRI.

Kemudian, lanjutkan dengan kksekusi atau pelaksanaan. Coba terapkan pemikiran Anda.

Ada kemungkinan salah?

Sudah pasti. Sangat besar kemungkinan Anda akan menemukan banyak hambatan dan membuat belasan kesalahan, selama itu. Perjalanannya akan bisa sangat panjang dan melelahkan.

Bukan tidak mungkin Anda akan merasa lebih baik mngikuti dan menjiplak begitu saja petuah para bloggger yang sudah terbukti sukses. Pasti akan ada rasa itu.

Tetapi, persis kata Hitler, maaf bukan idola saya tetapi ada kata-katanya yang sangat benar :

Berpikirlah 1000 X sebelum melangkah/mengambil keputusan, tetapi jangan menengok ke belakang meskipun Anda terjatuh 1000 X

Jangan pernah tergoda untuk kembali dan menjiplak cara dan jalan yang ditempuh blogger-blogger terkenal setelah Anda merasa menemukan JALAN.

Anda hanya akan menjadi bayang-bayang blogger-blogger jutawan itu. Padahal bayangan tidak akan memiliki uang jutaan.

Itulah mengapa saya berpikir kalau mengikuti terus saran para blogger sukses, para master, para mahaguru, para suhu di dunia blogging, saya tidak akan menjadi apa-apa. Saya akan sudah gagal bahkan sebelum melangkah karena kalau hal itu dilakukan, saya sudah memutuskan menjadi peniru, bayangan, yang akan selalu tergantung pada sang pemilik bayangan kemanapun pergi.

No way, man.

Blog Maniak Menulis adalah salah satu cermin dari jalan yang akan saya tempuh. Kalau menurut teori dan saran para blogger terkenal, bukan hanya yang dua di atas, tetapi juga puluhan blogger di luar Indonesia, mereka mengatakan penggunaan blogspot sangat tidak disarankan bagi blogger serius.

Tetapi, maaf saja. Saya tidak berpikir demikian. Bukan berarti saya tak punya uang dan lebih pilih gratisan karena sudah ada 3 atau 4 blog wordpress self hosted yang saya kelola. Hanya saja, saya merasa blogspot menyediakan peluang yang sering diabaikan.

Soal serius? Silakan nilai sendiri dari tulisan ini.

Saya akan membaca, dan tetap membaca berbagai tulisan blogger-blogger master tadi. Tetapi, di sisi lain, saya sudah menetapkan jalan sendiri karena saya berpendapat “hanya mengikuti saran blogger terkenal akan menjamin kegagalan”.

Saya punya jalan sendiri.

Titik.

Leave a Comment