Memberi Komentar Saat Blogwalking Bisa dan Tidak Bisa Mendatangkan Pengunjung

Memberi komentar saat blogwalking ke blog lain adalah cara yang diyakini ribuan blogger akan mendatangkan pengunjung ke blog sendiri.

Oleh karena itu, setiap harinya ribuan (bahkan jutaan) blogger akan berduyun-duyun berkeliling dunia maya dari satu blog ke blog lain hanya untuk meninggalkan jejak berupa komentar di blog yang mereka kunjungi.

Salah kah keyakinan para blogger tersebut?

Tidak juga.

Para pembaca informasi di dunia maya memang seperti seorang “jumper (pelompat)”. Ia bisa melompat dari satu tempat ke tempat lain hanya karena ketertarikan sekilas pada sesuatu.

Mereka seperti memiliki karakter mirip dengan seorang
pemburu. Mereka seperti memiliki naluri untuk mencium “jejak” yang
ditinggalkan para blogger itu dan akan menelusurinya hingga mencapai
sumbernya, yaitu blog yang dikelola sang pelaku blogwalking.

Itulah dunia maya.

Tempat dimana sebuah kata “aneh” bin “lucu” bisa menjadi pemicu seorang berpindah ke tempat (blog/website) lain dalam sepersekian detik. Tempat dimana pandangan yang berbeda bisa mendorong mereka segera berpaling ke lokasi lain untuk membaca atau melihat lebih banyak.

Hal itulah yang dimanfaatkan para blogger untuk keuntungannya sendiri. Saya sebut keuntungan diri sendiri karena kebanyakan blogger seringnya tidak berkunjung ke blog lain tanpa memanfaatkan karakter pembaca dan dunia maya tersebut.

Karena satu-satunya tempat yang disediakan oleh pengelola blog adalah di kolom komentar, maka ruang inilah yang dimanfaatkan untuk mencoba menjaring pembaca lain.

Maaf, kalau terlalu blak-blakan dalam hal ini. Kesannya memang membuat para blogger tidak selalu dengan tulus memberikan komentar pada sebuah tulisan. Tetapi, bukankah begitu adanya? Paling tidak sebagian besar akan memiliki motif “mencari keuntungan” saat memberi komentar.

Janganlah dijadikan sebuah masalah. Seperti sudah dikatakan di atas, itu adalah kehidupan di dunia blog alias blogosphere.

Sesuatu yang lazim dan biasa.

Tetapi, benarkah meninggalkan komentar di blog lain berpotensi mendatangkan pengunjung ke blog yang kita kelola?

Ternyata tidak selamanya.

Tidak semua jejak yang ditinggalkan di kolom komentar memiliki potensi itu. Bahkan, bisa dikatakan peluangnya hanya sedikit sekali, tetapi bisa juga besar tergantung bagaimana para blogger memberi komnetar sendiri.

Memberi komentar seperti ini tidak akan mendatangkan apa-apa

Kalau Anda memang bertujuan untuk mengundang pengunjung ke blog yang Anda kelola dengan cara seperti ini, lupakan saja.

Tidak akan menghasilkan apa-apa. Jangankan pengunjung, besar kemungkinan bahkan komentar tersebut tidak akan pernah muncul di kolom komentar. Ingat lho, bahwa banyak blog atau situs yang memoderasi komentar sebelum ditampilkan.

1. One liner, One word-er

  • “Pertamax”
  • “Inspiratif”
  • “Bagus banget, gan!”

Pasti sering kan menemukan yang seperti ini di kolom komentar?

Hanya satu baris. Terkadang bahkan satu kata saja. Meskipun kadang isinya berupa pujian, komentar seperti ini tetap saja sebenarnya tidak menyenangkan untuk dibaca. Bukan hanya pembaca lain, bahkan bagi pemilik blognya sekalipun.

Bisakah pembaca lain tertarik berkunjung ke blog si pemberi komentar dengan cara ini? Tidak akan. Tidak ada apa-apa yang menarik dari sekedar basa basi.

Apalagi kalau kemudian ditambah dengan yang di bawah ini.

2. Kunbal-er

  • “Pertamax. Ditunggu kunbalnya ya gan!”
  • “Inspiratif! Kunjungi blog ane ya gan http:bbbbbbb.blogspot.com”
  • “Hebat. Kunbalnya ya!”

Tidak sopan. Ibaratnya, masuk rumah orang, kemudian bilang “Permisi”, setelah itu langsung mengatakan “Saya sudah berkunjung ke rumah kamu lo, jadi tolong datang ke rumah saya”.

Dunia maya memang dunia yang lebih bebas dibandingkan dunia nyata, tetapi tetap saja ada etika di dalamnya. Sopan santun pun tetap diperlukan.

Para kunbal-er seperti ini meskipun melakukannya dengan sopan, tetapi tetap saja menunjukkan standar etika yang rendah sekali.

Apakah bisa membuat pembaca yang lain tertarik? Boro-boro. Kalau saya justru makin tidak ingin berkunjung ke blog para kunbal-er ini. Kalau mereka tidak bisa beretika dengan baik, saya ragu mereka bisa menghasilkan tulisan yang baik.

3. Tukang taruh link aktif

Terkadang ada blogger yang benar-benar putus asa untuk mendapatkan backlink ke blognya. Sepertinya tidak ada jalan lain untuk mendapatkannya secara normal.

Mereka biasa meletakkan link aktif di kolom komentar. Padahal hal seperti itu kebanyakan tidak diizinkan oleh pemilik blog yang dikunjunginya.

Menarik bagi pengunjung? Kemungkinan besar tidak karena biasanya pemilik blog akan men-delete-nya. Termasuk saya.

4. Promoter 

Maaf istilahnya buatan saya sendiri. Tukang promosi maksudnya.

Kolom komentar belakangan ini seperti menjadi sebuah billboard, papan iklan. Banyak kaum promoter yang coba menarik perhatian orang dengan “memasang iklan” mereka.

Meskipun tidak terkait langsung dengan kegiatan blog, tetapi niatnya sama, yaitu untuk menarik perhatian.

Sulit untuk menarik orang. Selain pandangan pembaca yang sudah sebal pada orang-orang seperti ini, pemilik blog yang rajin biasanya tak sungkan menekan tombol delete.

Cara memberi komentar yang bisa mendatangkan pengunjung

Tidak pasti. Maksudnya, sebaik apapun komentar kita di sebuah blog, tetapi bukan merupakan sebuah kepastian kalau pembaca bisa langsung menuju ke blog kita.

Hanya, kalau dilakukan dengan baik dan benar, paling tidak sang pemilik blog dimana kita berkomentar akan melakukan kunjungan balik, tanpa perlu diminta. Semakin baik komentar, semakin besar kemungkinan adanya arus pembaca yang datang dari blog orang lain.

Caranya? LAKUKAN DENGAN TULUS DAN LUPAKAN TARGET MENCARI BACKLINK ATAU MENDATANGKAN PEMBACA.

Iya. Pada dasarnya kembali ke fitrah sebagai tamu yang baik. Tahu sopan santun, tahu tata krama, dan tidak menganggu. Dengan begitu kita akan terdorong untuk melakukan hal seperti di bawah ini :

1. Membaca artikelnya

Tamu yang baik tidak akan langsung menuju dapur. Mereka akan masuk ke ruang tamunya dulu.

Baca artikelnya dulu sebelum memberi komentar. Jangan langsung menuju kolom komentar. Pahami dan nikmati apa yang disuguhkan tuan rumah.

2. Berikan komentar yang memberi nilai tambah pada tulisan

Anda bisa memberikan pandangan terhadap apa yang ditulis oleh yang punya rumah.

Bila ia menulis tentang cara mendatangkan pengunjung ke blog, tambahkan 1-2 ide yang mungkin terlewat olehnya. Dengan begitu, artikelnya mendapatkan nilai tambah dengan adanya komentar dari kita.

Yang punya rumah biasanya akan berterima kasih dan di balik layar, ia akan menghormati apa yang Anda lakukan dengan melakukan kunbal, kunjungan balik.

Bagi pembaca lain pun, mereka bisa melihat bahwa Anda memiliki sesuatu yang mungkin “bermanfaat” untuk mereka. Akan ada rasa ketertarikan.

3. Berikan komentar yang antagonis atau menentang

Jika ternyata apa yang ditulis empunya blog tidak sesuai dengan pandangan kita, jangan ragu untuk mengungkapkannya.

Anda tetap memberikan nilai tambah pada artikel. Apalagi kalau kemudian justru menimbulkan kontroversi dan perdebatan. Hal seperti itu justru bagus karena berarti blog yang kita kunjungi menjadi ramai.

Dengan begitu, sang pemilik blog akan diuntungkan dengan komentar yang diberikan. Di sisi lain, semakin banyak orang yang terlibat, posisi antagonis yang kita ambil akan semakin terlihat dan mengundang rasa ingin tahu.

Padahal rasa ingin tahu adalah kunci.

Mudah sekali kan?

Inti dasarnya memang seperti itu.

Realisasinya, buatlah setidaknya komentar dengan 7-8 baris paling tidak. Isinya tentu harus sesuai dengan topik artikel. Setidaknya lakukan untuk menghormati penulis yang sudah bersusah payah membuat artikel tersebut.

Bagaimana kalau tidak ada yang menarik untuk tidak dikomentari? Simple saja, kalau memang tidak ada, ya tidak usah berkomentar. Tidak ada keharusan memberi komentar setelah membaca artikel.

Yang punya blog pasti berharap, tetapi kalau ia tidak bisa membuat Anda tertarik berkomentar, tunjukkan padanya dengan cara tidak menuliskan apapun di kolom komentar. Perlahan tapi pasti ia akan menemukan alasannya dan akan berusaha membuat tulisannya lebih menarik minat berkomentar.

Kolom komentar adalah sebuah ruang tamu atau lobby dimana hubungan antar pemilik blog dijalin. Ada sopan santun dan etika yang harus dipakai disana.

Ketidakmampuan mengikuti standar atau norma yang ada hanya membuat buruk diri sendiri dan akan menyusahkan dalam personal branding nantinya. Yang pasti, tidak akan mendatangkan pembaca ke blog Anda, bila keliru dalam melakukannya.

Bisa atau tidak bisa, semua akan tergantung Anda.

2 thoughts on “Memberi Komentar Saat Blogwalking Bisa dan Tidak Bisa Mendatangkan Pengunjung”

    • Nggak…Buat saya sih nggak masalah kalau dimusuhi gara-gara bersikap antagonis atau mengatakan yang sebenarnya. Kalau memang tulisannya tidak benar dan saya membantah atau menentang, ya saya akan lakukan.

      Kalau sang penulis, merasa tersinggung dan kemudian memusuhi atau ngambek, ya bodo amat. Berarti dia nggak pantas buat saya jadikan teman, itu saja.

      EGP buat saya mah.

      Reply

Leave a Comment