Manfaat Ngeblog Bagi Pengembangan Diri

Aneh juga. Ngeblog, hingga saat ini masih dianggap sebagai sesuatu yang dianggap sepele oleh banyak orang. Buktinya bisa terlihat mulai dari lirikan meremehkan yang diberikan ketika seseorang menerangkan bahwa dirinya seorang blogger sampai celetukan yang tidak jarang membuat telinga terasa sakit.

Tentunya hal tersebut akan didapatkan dari masyarakat awam dan bukan kalangan blogger.

Bukti lanjutannya adalah semakin menurunnya jumlah blogger di Indonesia. Tahun 2016 ini ditengarai ada penurunan jumlah aktifis di blogosphere ini. Tidak tanggung-tanggung, katanya hampir 30% dari jumlah sebelumnya. Kebanyakan lari dan berubah profesi menjadi cuit-er di Twitter atau pesbuker di Facebook.

Padahal, secara pribadi, saya memandang dan sudah merasakan sendiri ada banyak manfaat ngeblog dibandingkan hanya sekedar mengeluarkan sebuah twit di Twitter atau mengupdate status di Facebook. Jauh sekali bedanya. Lebih terasa manfaat menekuni ngeblog dibandingkan aktif di media sosial.

Sekarang ini, waktu saya di depan blog lebih banyak dibandingkan berurusan dengan media sosial. Bahkan, kalau saja tidak ingat ada banyak teman lama di Facebook dan ada kaitan dengan blog-blog yang saya kelola, saya pilih menutup account “pesbuk”. Tidak banyak gunanya, kecuali hanya melihat orang-orang bernarsis ria atau sibuk mencela orang lain.

Saya tidak bilang kalau medsos sama sekali tidak bermanfaat. Tidak lho ya. Pasti ada manfaatnya. Hanya dari sisi pandang yang saya ambil, ngeblog jauh lebih bermanfaat bagi pengembangan diri saya sebagai seorang manusia dibandingkan apa yang ditawarkan oleh berbagai jenis medsos.

Tidak jarang ada kalimat “Andai saja saya sudah ngeblog sejak dahulu, mungkin ……”. Tapi, tidak boleh lah menyesali apa yang sudah atau tidak pernah terjadi. Let bygone be bygone. Lupakan dan lihat ke depan saja.

Hanya, hal itu mencerminkan betapa saya melihat berbagai manfaat ngeblog bagi diri sendiri. Padahal saat mulai ngeblog, saya sudah berusia 44 tahun, tidak lagi muda.

Coba saja lihat apa yang saya dapatkan setelah sekitar dua tahun menekuni blogging ini. (Awal saya ngeblog adalah September 2016, yaitu dimana tulisan pertama saya dipublish di blogspot. Saat tulisan ini dibuat Oktober 2016, dua tahun kemudian)

1. Uang (Penghasilan)

Nah kan Anda tertarik. Memang sengaja Uang atau Penghasilan diletakkan pada bagian pertama. Sudah naluriah manusia, terutama di masa kini yang akan merasa tertarik dengan kata “uang”.

Tidak masalah. Saya juga begitu kok.

Bukan sekedar untuk menarik perhatian, tetapi memang dari kegiatan ngeblog selama dua tahun ini, setidaknya sudah ada aliran uang masuk dari memasang iklan Adsense. Tidak besar, tetapi cukup untuk membeli sebuah Samsung Galaxy Tab A7, versi murah saja, dan juga berbagi dengan ibu dan istri tentunya.

Waalu belum rutin setiap bulan, jumlah yang sama akan saya dapatkan lagi dalam 1-2 bulan ke depan. Kalau mau tahu angkanya, hehehe maaf tidak untuk dikonsumsi umum. Yang pasti saya malas untuk pergi setiap bulan ke kantor pos untuk mencairkan angka minimum pembayaran Google Adsense (US$ 100), jadi saya tetapkan limit yang jumlahnya beberapa kali lipat agar sekaligus mengambilnya.

Ini manfaat ngeblog yang akan menyentuh langsung dompet dan “hati” (hati jadi lega dan senang karena akan bisa memenuhi impian membeli sesuatu).

Apa kaitan dengan pengembangan diri? Beli buku untuk mengembangkan pengetahuan, membeli perangkat keras yang lebih baik, tentunya akan sangat berkaitan dengan pengembangan diri seseorang. Belum lagi kalau hasilnya untuk bayar listrik atau ledeng, jelaslah berkaitan. Kalau tidak ada uang, bagaimana bisa berpikir tenang dan berkreasi? (#ngeles.com)

2. Pengetahuan dan wawasan bertambah

Di usia mendekati kepala 5 begini, dorongan untuk menambah pengetahuan dan wawasan rasanya sudah mendekati titik nol. Paling banter, informasi yang dicari hanya topik-topik yang diberitakan di televisi atau koran dan berita saja. Paling top pengetahuan tentang siapa pemenang laga Liverpool Vs Manchester United (saya penggemar Liverpool).

Tetapi, setelah memiliki blog, atau beberapa blog tepatnya, justru berita “The Reds (julukan Liverpool) sering hanya dibaca sekilas saja. Selebihnya, justru waktunya dihabiskan untuk berkelana di dunia maya untuk mencari data dan fakta yang bisa mendukung artikel yang akan diterbitkan.

Mau tidak mau. Ngeblog atau blogging biasanya bersifat argumentatif dan sebisa mungkin didukung fakta sebagai pembuktian. Sayangnya tidak ada cara lain nan mudah untuk melakukannya selain hanya mencari dan mencari. 

Dengan begini, hasilnya suka tidak suka, capek tidak capek, pengetahuan harus ditambah dalam bentuk data. Senang tidak senang, hepi tidak hepi, pengetahuan saya bertambah secara otomatis dengan banyak hal.

Cobalah tanyakan saya tentang Kota Bogor. Satu pertanyaan pendek kemungkinan besar akan mendapat jawaban panjang lebar (blog utama saya, Lovely Bogor, adalah bercerita tentang Bogor). 

3. Menambah Skill / Kemampuan

Beda ya antara pengetahuan dan skill. Pengetahuan lebih bersifat teoritis, sedangkan skill lebih ke praktek. 

Nah, manfaat ngeblog yang lain adalah kenyataan bahwa kegiatan-kegiatan dalam ngeblog sendiri menambah skill atau kemampuan.

Contoh sederhananya adalah karena blog Lovely Bogor yang saya kelola berdasarkan ide pada foto-foto kota hujan tersebut, mau tidak mau saya harus mengambil foto-fotonya sendiri dan secara langsung. Lagi-lagi, mau tidak mau, saya harus tahu cara mengoperasikan kamera, cara mengambil foto yang baik, cara mengedit foto dan lainnya yang berkaitan dengan dunia fotogafi.

Sebagai hasilnya, tidak terasa, lama kelamaan saya memiliki sebuah skill atau kemampuan baru, yaitu sebagai fotografer. Entah akan terus dikembangkan secara komersial atau tidak adalah lain hal, tetapi sekarang saya mampu untuk menghasilkan foto-foto yang bisa membuat orang memuji. Bukan kepedean, tetapi memang kenyataannya begitu.

Sebuah skill atau kemampuan baru.

Ini belum termasuk dengan beberapa hal lain seperti membuat website dengan menggunakan wordpress, melakukan Coding sederhana (HTML) dan berbagai hal lainnya.

Semua karena kegiatan yang sering dianggap buang-buang waktu saja, ngeblog.

4. Memperluas jejaring, teman, relasi

Hohoho.. (pakai gaya Santa Claus). 

Bukan cuma dengan medsos jejaring pertemanan bisa diperluas. Kenyataannya dengan kegiatan “blogwalking” yang sering dilakukan dengan “terpaksa” karena butuh data/fakta atau pemikiran baru, teman-teman baru bermunculan.

Tidak jarang juga mereka yang membaca artikel-artikel yang ada di blog-blog kemudian mengirimkan friend request baik di Google Plus atau Facebook. Tidak seidkit pula yang mengirimkan pesan via Whatsapp untuk bertanya ini dan itu.

Lama kelamaan, jumlah teman dan mereka yang kenal dengan saya bertambah banyak. Entah sesuatu yang bagus atau tidak. Tetapi, pengalaman sebagai seorang marketing dalam dunia pertekstilan menunjukkan bahwa memiliki jaringan teman atau kenalan yang banyak akan bermanfaat di suatu waktu. 

Dalam dunia bisnis, membangun network adalah sebuah keharusan. Marketing yang handal bukan menjual produk tetapi membangun jaringan yang bisa membantunya dalam menghasilkan penjualan. Dengan kata lain, memiliki jaringan teman dan relasi akan bisa sangat berguna di suatu waktu nanti.

5. Belajar Manajemen

Belum jadi manajer, tidak masalah. Supaya bisa merasakan sedikit rasanya jadi manajer, coba saja jadi blogger. Serius. Tidak main-main.

Menjadi blogger bukan cuma sekedar menulis. Ok-lah memang menulis adalah inti darinya tetapi masih banyak hal lain yang harus dikerjakan saat ngeblog. Bisa disebutkan tentang menentukan jadwal terbit artikel, menyewa jasa penulis artikel (kalau memang perlu), menentukan desain, memantau grafik pengunjung, kapan harus mencari ide dan membuat tulisan.

 

Tidak mungkin semua itu dilakukan tanpa mencoba melakukan beberapa hal yang masuk dalam tehnik manajemen.

Mengelola blog mau tidak mau menempatkan kita pada posisi yang harus bisa mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan blog. Otomatis seorang blogger paling tidak harus menjadi manajer bagi dirinya sendiri. Tanpa itu, peluang untuk sukses bisa dikata tipis.

Kalau sudah begini, merasakan rasanya dan pusingnya menjadi manajer (orang yang me-manage) merupakan bagian dari manfaat ngeblog. Sayangnya, gajinya belum tentu sama, tetapi dijamin ruwetnya sama saja (sudah pernah merasakan menjadi dua-duanya).

6. Belajar Disiplin

Masalah utama bangsa Indonesia adalah susah berdisiplin. Coba kalau semua warga negara Indonesia adalah blogger, rasanya masalah ketidakdisiplinan bisa berkurang banyak.

Benar lho.

Coba saja menjadi blogger yang hanya menerbitkan satu tulisan selama tiga bulan, lalu tidak ada lagi artikel yang diterbitkan. Tidak akan ada pengunjung yang mau berlama-lama di blognya. Pengalaman mengatakan kalau pengunjung suka dengan blog yang di-update secara teratur (artikel terbit secara berkala).

Kalau seorang blogger tidak mendisiplinkan diri dan membiasakan diri menepati jadwal penerbitan artikel, ruwet lah jadinya. Pengunjung bisa tidak mau lagi datang karena tidak ada sesuatu yang baru.

Itulah mengapa kalau semua orang Indonesia menjadi blogger, masalah kebiasaan jam karet yang masih sering melanda orang-orangnya akan bisa berkurang secara drastis. Kebiasaan teratur dan berjadwal akan sudah menjadi bagian dari kehidupannya.

7. Menjadi Kreatif

Lha ya gimana bisa tidak kreatif? Setiap artikel adalah satu topik yang harus berbeda untuk memberikan sesuatu yang “baru” kepada pembaca (kalau ada). Pembaca akan bosan kalau hanya disuguhi topik yang itu-itu saja.

Belum lagi gaya bahasa dan penulisannya. Tidak bisa selalu sama. Harus ada variasi supaya tidak membuat jenuh.

Mau tidak mau, seorang blogger harus berpikir dan memaksimalkan semua daya kreasi dalam dirinya. Mereka dituntut untuk menjadi orang kreatif dan tidak bisa tidak. Apalagi kalau diperhitungkan juga tingkat persaingan dimana yang bisa menunjukkan sesuatu yang berbeda akan terlihat lebih menonjol.

Dengan kondisi kehidupan yang seperti itu, sedikit demi sedikit maka seorang blogger akan menjadi terbiasa berpikir secara kreatif. 

8. Bisa Mengekspresikan Diri

Tidak banyak orang yang bisa mengemukakan pendapatnya di hadapan banyak orang. Tatapan mata secara langsung bisa membuat seseorang kehilangan kepercayaan diri dalam seketika. 

Tetapi, kalau ngeblog, tidak akan ada orang yang akan menatap saat kita menulis. Bebas saja. Apa yang ada di dalam pikiran bisa dikemukakan dengan leluasa. Tidak ada orang yang akan menghardik atau memandang remeh apapun yang ditulis.

Mau bentuk curhat atau sindiran terhadap pemerintah, bebas-bebas saja. Toh memang ada konstitusi yang mengatur soal kebebasan berpendapat (maaf saya lupa pasal UUD-nya).

Kalau Anda seorang introvert, ngeblog bisa sangat bermanfaat sebagai ajang menguji diri untuk mengemukakan pendapat atau mengekspresikan diri.

 

Bukan karena saya gemar blogger jadi saya mengatakan berbagai manfaat ngeblog. Tetapi, justru karena sudah mengalami banyak hal saya menemukan hal-hal yang sangat membantu dalam mengembangkan diri.

Bahkan untuk orang seusia saya, manfaat ngeblog tersebut sangat terasa. Karena itulah saya berandai-andai “Kalau saja saya ngeblog dari dulu, mungkin saya sudah menjadi……(silakan isi sendiri)”

Jadi, sudah sejak lama saya putuskan untuk meninggalkan media sosial, juga forum-forum dimana saya biasa terlibat, dan lebih terfokus pada mengelola blog-blog yang saya kelola. Ada dorongan tersendiri, (selain penghasilan tentunya) untuk terus berkarya dalam bentuk tulisan-tulisan kecil seperti ini. 

Kalau Anda tidak percaya bahwa ada manfaat ngeblog, silakan saja coba sendiri. Lalu, silakan tulis di kolom komentar kalau apa yang saya tulis di atas salah. Kemungkinan besar justru Anda akan menuliskan “tambahan” bagi tulisan di atas dan bukan membantahnya.

Try, please.

 

Leave a Comment