Mau tertawa membaca judulnya? Silakan saja. Tetapi, begitulah pandangan saya yang menganggap blog sebagai investasi. Tidak ragu saya mengatakan demikian karena itulah sudah hampir 20 blog yang sedang saya bangun.
Mungkin Anda berpikir bahwa investasi seharusnya dilakukan dalam bentuk uang yang ditanamkan, entah di pasar modal, entah dalam bentuk properti, atau berbagai hal lainnya yang menjanjikan keuntungan. Istilah kasarnya investasi adalah tindakan agar uang yang kita punya “beranak” uang yang lebih besar lagi.
Padahal ngeblog tidak memiliki unsur penanaman modal seperti itu. Seringkali pula tujuan awalnya sama sekali jauh dari tujuan beternak uang.
Jadi, kalau memang hendak menertawakan, dipersilakan dengan senang hati.
Setelah itu, silakan lihat penjelasannya.
Blog sebagai investasi
Ok lah, kita mulai saja dari tujuan dasar melakukan investasi, yaitu menghasilkan uang yang lebih banyak dari uang yang kita punya. UANG, UANG, dan UANG.
Uang adalah tujuan akhirnya.
Bisa dikata begitu kan?
Sekarang, bukankah sudah terbukti bahwa sebuah blog bisa menghasilkan uang. Contohnya sudah sangat banyak, dan saya sudah membuktikannya sendiri kalau sebuah blog bisa mendatangkan uang, bahkan tanpa perlu ke paranormal atau miara tuyul.
Blog utama yang saya kelola, LOVELY BOGOR, sudah sejak setahun terakhir memberikan sedikit uang jajan. Salah satu buktinya adalah Samsung Galaxy Tab A7 yang dipergunakan untuk menulis artikel ini. Gadget ini dibeli dari uang yang dihasilkan blog tersebut.
Lumayan kan?
Apalagi, blog tersebut masih tetap mengirimkan pemasukan cukup rutin.
Kalau dilihat, bukankah sama dengan tujuan dari melakukan investasi, yaitu mendapatkan uang lebih banyak?
Blog perlu modal
Cukup bukti bahwa uang bisa didatangkan oleh blog. Jadi satu hal sudah terbukti.
Tetapi, mungkin ada satu hal lagi yang menjadi syarat untuk disebut investasi, penanaman modal, uang. Bukankah sekarang Maniak Menulis memakai Blogspot yang gratis, jadi tidak ada penanaman modal?
Logis.
Tetapi, sekaligus tidak.
Blognya memang gratis. Terima kasih untuk Google, si empunya blogspot yang menyediakan lahan secara gratis ini.
Tidak salah. Tidak ada biaya untuk menyewa domain dan juga membayar sewa server untuk blog ini.
Tetapi, Google tidak menyediakan dana untuk bayar listrik yang dipakai oleh komputer untuk mengakses blog ini. Perusahaan pemilik blogspot itu juga tidak mensubsidi kopi yang diminum saat membuat tulisan.
Semua itu bayar sendiri. Padahal kalau listrik tidak dibayar dan kopi tidak ada, bagaimana bisa menulis artikel. Belum lagi kalau harus mencari bahan buat artikel harus “riset” kecil-kecilan, tidak ada subsidi dana buat bensin atau naik angkot.
Itu juga modal lo. Buktinya setiap perusahaan juga menghitung semuanya dalam pembukuan.
Kemudian, waktu, tenaga, dan pikiran. Perusahaan saja mengeluarkan gaji atau upah buat pegawainya dan dimasukkan dalam harga jual produknya. Itu karena mereka menganggap gaji sebagai modal yang harus kembali.
Silakan baca buku ekonomi kalau tidak percaya.
Modal adalah istilah yang bukan selamanya mengacu pada istilah sempit tentang uang. Berbagai hal lain juga diperhitungkan, seperti usaha, tenaga dan lain sebagainya juga diukur dalam uang dan dinilai dengan nominal.
Lagi pula, banyak blogger sekarang pun lebih suka memakai website tanpa akhiran blogspot.com atau wordpress.com. Tidak pro katanya. Mereka mengeluarkan dana sendiri untuk menyewa domain yang tanpa akhiran blogspot atau wordpress dan menuewa server.
Dengan begitu secara teori blog mereka sama-sama berada di Top Level Domain seperti Google, Yahoo, atau yang lainnya.
Ada penanaman modal yang lebih jelas disitu. Saya juga melakukannya di blog Lovely Bogor.
Kalau dilihat dari sisi sini, sudah lengkap jadinya blog sebagai investasi. Potensi menghasilkan uang sudah, penanaman modal sudah.
Lengkap kan?
Belum?
Apalagi?
Pengelolaan dan Usaha
O iya.
Untuk membuat sebuah investasi melahirkan uang baru yang lebih banyak, harus ada usaha atau pengelolaan. Kalau investor di bursa saham kan melakukan usaha dengan mengamati pergerakan harga saham. Banyak juga yang menyewa jasa perusahaan reksa dana agar uangnya beranak pinak.
Yang lebih jelas lagi, ada kantor dan orang yang bekerja.
Betul!
Investasi tidak akan menghasilkan kalau tidak ada usaha. Jadi kalau untuk menganggap blog sebagai investasi, harus juga dijelaskan dimana kantornya dan usaha apa yang dilakukan.
Sangat betul.
Tapi juga bingung.
Memangnya menulis artikel itu bukan usaha yah? Padahal sama lho dengan karyawan di kantor duduk di depan layar komputer, mengetik.
Blog juga perlu promosi supaya dikenal orang. Kalau diam saja, sulit orang mau datang berkunjung. Kalau pengunjung tidak datang bagaimana bisa ada iklan yang diklik.
Lalu promosi itu, bukankah termasuk usaha? Bukankah semua perusahaan juga melakukan promosi?
Malah kerjaan seorang blogger lebih banyak dari yang dikerjakan para investor di bursa saham. Mulai cari bahan artikel, menulis, dan mempromosikan, semua dilakukan. Miriplah dengan perusahaan media.
Jadi, lengkap sudah penjelasan mengapa saya menganggap blog sebagai investasi. Disitu ada penanaman modal, ada usaha, dan uang tujuannya.
Selesai?
Belum.
Judulnya berkata “blog sebagai investasi jangka panjang”. Bukan sekedar investasi. Takutnya Anda salah paham dan mengharapkan “return” dari “investasi” ini dengan cepat.
Tidak akan terjadi itu. Kalau ada yang menuliskan atau mengatakan kalau ngeblog bisa menghasilkan uang dengan cepat, saya sarankan, abaikan dan tidak perlu dibaca.
Blog sebagai investasi jangka panjang
Bukan cara cepat untuk kaya. Itu yang pertama saya ingin bilang.
Jangan harapkan blog sebagai Dimas Kanjeng yang bisa “menggandakan uang”. Blog bukan pencetak uang palsu, jadi tidak mungkin bisa cepat menelorkan uang baru.
Blog bukan cara cepat menjadi kaya.
Tidak berbeda dengan berbagai investasi lainnya, untuk mulai mencapai taraf dimana blog bisa mengirimkan income ke sang empunya, blog butuh waktu.
Bagaimana tidak, ayam saja butuh waktu supaya ia bisa bertelur, apalagi blog.
Pengalaman sendiri dalam mengelola Lovely Bogor, butuh waktu setidaknya 1 1/2 tahun untuk bisa sekedar membeli tab yang dipakai ini dan sekedar memberi jajan buat ibu. Lumayan lama.
Tetapi, memang kalau diperhatikan grafik pendapatannya waktunya semakin cepat.
Dengan kata lain, memang blog sebagai investasi akan butuh waktu untuk mendatangkan profit bagi pengelolanya.
Tidak beda kan dengan berbagai jenis usaha lainnya? Tidak ada usaha atau bisnis yang langsung menghasilkan keuntungan di tahun pertama. Butuh beberapa tahun untuk bisa begitu.
Sayangnya, seperti mewarisi karakter jenis usaha, tidak ada patokan pasti kapan sebuah blog bisa menghasilkan uang. Ada yang 1-2 tahun sudah menghasilkan sekarung duit, ada yang cuma beberapa lembar seratus ribuan, ada yang tidak sama sekali, bahkan ada yang bikin dompet yang punya kosong.
Tidak ada standar atau patokan pasti.
Kalau ada yang menjamin bahwa blog Anda bisa menghasilkan 1000 Dollar setelah setahun berdiri, saya saran, jangan dibaca atau beli e-booknya. Tidak akan berhasil.
Kalau e-booknya Anda beli memang akan membuktikan yang jual bisa mewujudkan hal itu, tetapi bukan Anda.
Seberapa cepat sebuah blog sebagai investasi memberikan “return” bagi yang punya akan tergantung pada yang punyanya sendiri. Semakin cerdas dia bekerja, besar kemungkinan hasilnya menjadi besar dalam waktu yang semakin cepat. Semakin keras ia berusaha, semakin mungkin karung penadah uang perlu disiapkan.
Hanya tetap saja, kata “cepat” tidak ada disitu. Mayoritas blogger yang sudah meraih kesuksesan mengatakan (atau menuliskan) kalau mereka butuh antara 3-5 tahun untuk mendapatkan hasil dari jerih payahnya. Tidak jarang ada yang merasakannya setelah 5 tahun.
Lagi lagi, sama seperti usaha atau bisnis lainnya. Waktu segitu mirip dengan waktu yang diperlukan berbagai usaha untuk mulai mengenyam keuntungan.
No shortcut. Tidak ada jalan pintas.
Mengapa harus berpikir blog sebagai investasi jangka panjang?
Tentunya ada tujuannya mengapa kita harus berpikir blog sebagai investasi jangka panjang.
Dengan berpikir blog sebagai investasi (dan jangka panjang pula) kita bisa memperlakukannya layaknya investasi, sebagai sebuah usaha bisnis.
Ada keuntungan berpikir demikian
1. Kita tidak akan terburu-buru
Kesadaran bahwa hasil yang kita inginkan tidak akan bisa dituai dalam waktu singkat, kita tidak akan terburu nafsu untuk menikmati hasilnya. Tidak ada lagi pemikiran kalau si blog akan bisa menggandakan uang kita seperti yang dijanjikan banyak dukun.
Mentalitas kita pun tidak akan lagi gampang menyerah karena sejak awal perjalanan ngeblog sudah disadari sebagai sesuatu yang panjang dan butuh waktu.
2. Kita bisa menetapkan target
Layaknya sebuah usaha bisnis, kita bisa menetapkan target yang kita inginkan, asalkan realistis. Bisa saja kita merencanakan agar setelah 3-4 tahun si blog dapat menghasilkan gaji yang sama dengan upah yang diterima kalau bekerja di kantor.
3. Kita bisa mengatur langkah dan membuat rencana
Setelah ada target, tentunya harus ada rencana berisikan langkah-langkah untuk mencapainya.
Di dalamnya bisa mencakup berbagai hal, seperti misalkan setahun harus ada 1000 artikel. Bisa juga ditambah dengan menentukan strategi promosi yang berkelanjutan dan tepat sasaran agar dikenal oleh kalangan luas.
Apakah hanya mengandalkan iklan dari Google Adsense atau lewat periklanan lainnya? Haruskah mencari iklan mandiri? Perlukah menulis artikel bersponsor? Hal-hal ini bisa dimasukkan ke dalam rencana atau strategi untuk mencapau target tersebut.
4. Kita bisa merencanakan pengelolaan dan promosi
Apakah harus membeli tulisan dari penulis lepas? Ataukah menulis semuanya sendiri? Apakah harus mempromosikan dengan iklan berbayardi media sosial? Apakah perlu penambahan modal atau tidak? Apakah perlu beternak blog?
Mau tidak mau, karena dianggap sebagai unit usaha, maka blog tersebut harus dikelola sebaik mungkin, termasuk bagaimana harus memasarkan blog agar menjadi seterkenal mungkin.
Keuntungan-keuntungan tersebut di atas akan sulit didapat kalau kita terbiasa berpikir bahwa blog adalah cara cepat menjadi kaya. Kita akan memiliki ekspektasi untuk segera mendapatkan hasil. Kecendeurngannya, kita akan mudah kecewa dan patah arang.
Tidak jarang juga, kalau berpikir ingin cepat sukses dan kaya, kita menjadi tidak fokus. Alih-alih melakukan pengelolaan blog dengan baik dan benar, kita akan terbiasa sibuk mencari berbagai trik agar blog kita cepat naik daun (seperti ulat).
Kenyataannya tidak akan ada trik yang bisa menjamin keberhasilan secara cepat.
Itulah mengapa saya berpikir sebaiknya blog dianggap sebagai investasi jangka panjang. Daripada ngoyo mengejar keajaiban menjadi tenar dalam sekejap dan kemudian berhenti karena patah arang, saya lebih suka berjalan pelan tetapi pada akhirnya sampai kepada tujuan.
Perlahan tapi pasti.
Blog Maniak Menulis dibuat dengan kerangka berpikir seperti itu. Blog ini adalah satu bagian dari rencana global yang sudah dirancang agar suatu waktu saya bisa menjadi full time blogger dan bisa mendapatkan penghasilan dari kegiatan ngeblog.Targetnya sudah dirancang, termausk ceruk pasar yang hendak dimasukinya, cara penulisannya , dan berbagai hal lainnya yang menyasar kalangan mereka yang ingin bergelut di dunia tulis menulis.
Beberapa blog yang lain juga sudah dibuat dengan landasan pemikiran yang sama.
Apakah akan berhasil mencapai target? (Resiko gagal)
Nobody knows.
Saya tidak tahu. Anda tidak tahu. Siapapun tidak tahu bagaimana hasilnya nanti?
Dengan menganggap sebagai investasi, saya juga menyadari kalau ada resiko “gagal” . Itu adalah resiko dalam berbisnis. Bisa berhasil bisa gagal.
Blog sebagai investasi memungkinkan saya merugi. Baik waktu, tenaga, pikiran, dan bahkan uang.
Peluangnya sama 50-50.
Tetapi, kalau tidak dicoba, maka kita tidak akan pernah tahu. Pengusaha sukses yang manapun pasti pernah mengalami kegagalan. Justru dari kegagalan itulah mereka belajar dan menjadi lebih baik.
Hanya perjalanan ngeblog selama dua tahun terakhir menunjukkan bahwa resiko rugi itu sudah semakin rendah. Dua tahun sudah menimba berbagai pengalaman, melakukan ratusan kesalahan, dan entah berapa kegagalan, tetapi selama itu pula saya menemukan pengetahuan tak terhingga tentang dunia blogging.
Berdasarkan pengalaman itulah, saya rasa peluang untuk mencapai target yang saya inginkan sudah semakin membesar. Entahlah berapa posisinya sekarang 60-40, 51-49, 55-45, saya tidak lagi menghitung, tetapi yang jelas peluang itu akan semakin membesar jika konsistensi, kerja keras, dan kerja cerdas tetap dilakukan.
Siapa tahu?
Optimis.
Itulah kawan, sedikit pemikiran tentang cara memandang blog. Dibandingkan banyak orang, yang masih memandangnya sebagai sebuah kegiatan iseng saja, saya cenderung sudah memandangnya sebagai sebuah bisnis yang patut ditekuni.
Bagaimana dengan Anda?
Masih memandang sebagai sebuah cara iseng menghasilkan uang? atau memandangnya sebagai sebuah investasi dan bisnis?
Yang manapun, semoga Anda sukses dengan pilihan Anda.
Ciao. Sampai ketemu dalam tulisan berikut.
Tapi ya gitu deh… investasi mendekati hari2 politik asti anjlok semua..
mendingan pilih yang bener2 aja deh yang aman dari inflasi juga..
investasi yang aman dari inflasi
Iya betul banget sebagai investasi jangka panjang. Misal 1 bulan 4 artikel saja, maka 3 tahun 144 artikel.
Teorinya sih begitu Mas.. kenyataannya mungkin akan berbeda yah