Promosi Blog : Perlu atau Tidak Perlu?

Seorang blogger terkenal asal India, Neil Patel (shoutmeloud.com) yang menulis tentang blogging, mengatakan bahwa promosi blog adalah sebuah “keharusan”. Betapa pentingnya peran promosi dalam pandangannya disampaikan dalam tips-nya untuk membuat blog yang sukses, yang intinya :

“20% artikel dan 80% promosi”

Sebuah pernyataan yang sepertinya bertentangan dengan jargon yang selama ini diyakini oleh para blogger “Content is King” atau “Konten adalah Raja”.

Padahal sebenarnya tidak.

Pernyataan sang blogger yang termasuk salah satu blogger panutan di blogosphere ini sebenarnya tidak bertentangan. Ia hanya menekankan peran penting promosi bagi sebuah blog.

Tidak berarti ia menafikan betapa artikel yang “berkualitas” tetap menjadi inti tetapi tanpa ditunjang oleh promosi , konten sebagus apapun bisa menjadi sia-sia.

Mengapa promosi blog itu perlu dan penting?

Bisa bayangkan Anda berada di dalam kerumunan banyak orang dan Anda ingin diperhatikan? Apa yang akan Anda lakukan?

Menunggu? Bisa, tetapi akan memakan waktu lama dan tentu ada resiko perhatian itu tidak akan pernah datang. Sangat besar kemungkinan bahwa Anda akan terluput untuk mendapatkan itu.

Apa yang akan Anda lakukan?

Berteriak.

Itulah cara yang harus dilakukan. Dengan berteriak otomatis suara Anda akan lebih keras dibandingkan yang lain. Perhatian akan teralih ke arah datangnya suara dan dengan begitu maka Anda akan mendapatkan apa yang diinginkan, Perhatian.

Sekarang, bandingkan dengan dunia blog. Berapa banyak blog yang ada di dunia? Lebih dari ratusan juta di segala platform. Lalu, pertanyakan bagaimana Anda bisa menarik perhatian pembaca di dalam kerumunan blog yang penuh sesak?

Yap. Anda juga harus berteriak.

Berteriak dalam hal ini tentu saja bukan dengan mengeluarkan suara, karena blog tidak mengeluarkan suara. Dalam hal ini promosi adalah teriakan yang harus dilakukan.

Dengan begitu, maka setidaknya selama sepersekian detik perhatian itu akan teralih kepada Anda.

80% promosi dan 20% menulis?

Sebuah fakta membuat satu loyang kue membutuhkan waktu 1-2 jam saja. Sekarang cobalah menjualnya dan mempromosikannya.

Berapa waktu yang dibutuhkannya?

Satu jam? 2 jam? Tidak jelas. Terkadang perlu waktu 1 atau 2 hari bahkan lebih untuk membujuk orang membelinya dan terus membelinya.

Pemasaran atau marketing bukan sebuah hal yang mudah dan tidak seperti yang dibayangkan banyak orang.

Perlu strategi dan pengetahuan khusus untuk memasarkan sebuah produk. Bahkan untuk menjual Samsung Galaxy S7 saja promosi sudah dimulai bahkan sebelum barangnya dibuat.

Hal itulah yang menjadi dasar pemikiran Patel mengapa 80% promosi dan hanya 20% menulis. Ia menyadari bahwa promosi blog akan membutuhkan waktu lebih panjang dibandingkan membuatnya.

Sebuah hal yang memang sudah umum dan nyata.

20% menulis tidak berarti” Content is King” salah

Anggaplah ribuan pengunjung sudah tertarik datang, mereka berbondong-bondong datang. Promosi blog berjalan dengan lancar dan sukses.

Kemudian mereka menemukan tulisan-tulisan yang tidak enak dibaca, isinya hanya pengulangan dari apa yang sudah ditulis orang lain.

Lalu, apa yang para pembaca pikirkan?

Sampah.

Kekesalan dan kekecewaan mereka akan lebih besar karena sangat mungkin mereka merasa tertipu. Apa yang ditemukan tidak seperti gembar-gembor heboh dalam promosinya.

Promosi akan sia-sia karena tidak ditunjang oleh artikel atau tulisan yang sesuai dengan apa yang dihebohkan.

Content is King tetap menjadi kunci dan slogan lama ini akan tetap berlaku. Selama blogging masih tentang menulis, slogan ini akan tetap menjadi intinya.

Nah.

Berarti promosi blog adalah sesuatu yang pasti perlu dan harus selalu dilakukan?

Tidak juga.

Coba ulangi baca artikel ini sejak awal. Apakah ada indikasi bahwa tidak ada jalan lain untuk membuat sebuah blog sukses dan terkenal?

Menunggu?

Yap.

Ada banyak blog yang menunjukkan bahwa mereka “tidak sengaja” terkenal. Dengan kata lain, pada awalnya blog tersebut ditulis bukan tujuan untik meraih kesuksesan, tetapi ternyata sukses.

Dalam kehidupan nyata pun banyak orang yang awalnya hanya sekedar bertahan hidup tanpa target menjadi orang kaya dan terkenal bisa melebihi pencapaian orang yang mentargetkan.

Itu realita.

Mengapa promosi blog tidak perlu?

Kalau memang tidak memiliki target untuk terkenal dan menghasilkan uang, lali untuk apa repot-repot berteriak-teriak. Buang-buang energi dan waktu saja.

Tidak semua orang ngeblog demi ketenaran dan uang. Banyak yang melakukannya hanya untuk sekedar kesenangan saja. Have fun, itu saja.

Bagi mereka-mereka ini, slogannya pak Patel tersebut tidak mempan. Slogan kalangan ini adalah “100% menulis”.

Ketenaran dan uang adalah bonus dari kegembiraan yang sudah didapat saat mengetikkan jari di atas tuts keyboard komputer.

Promosi blog perlu sekaligus tidak perlu

Mendua.

Tetapi, dunia tidak selamanya hanya hitam atau putih. Meski terkadang orang mengatakan hanya ada benar dan salah, menang atau kalah, tetap saja akan ada yang mengatakan abstain atau draw.

Hanya masalah persepsi.

Dalam hal promosi blog, sebemarnya ada satu kalangan lagi yang memandangnya dari sisi berbeda.

Kalangan ini memiliki target, entah tenar, entah sukses. Mereka sadar betapa pentingnya melakukan promosi blog kalau mau tujuannya tercapai. Tetapi, mereka tidak begitu sependapat dengan Patel yang menyarankan agar meluangkan waktu lebih banyak untuk promosi.

Di sisi lain mereka juga sadar kalau tulisan sebagus apapun butuh suplemen promosi. Tanpa itu hasil maksimal tidak akan bisa diraih.

Darren Rowse, pemilik dua blog sukses yang namanya selalu disebut sebagai 10 blogger paling berpengaruh di dunia, adalah salah satu contoh dari kalangan ini. (Lihat Problogger.com dan digital-photography-school.com)

Ia menghabiskan 2 tahun hanya untuk membuat artikel-artikelnya tanpa melakukan promosi. Barulah setelah blognya dirasa siap, ia melakukan berbagai tehnik promosi, seperti guest blogging dan lainnya.

Hasilnya?

Tidak perlu ditanyakan lagi.

Bagi kalangan ini, promosi dan menulis porsinya 50%-50%. Timing dan positioning memegang peranan. Mereka tidak akan mengumbar link kemana-mana hanya untuk sekedar mendapatkan pembaca. Mereka akan lebih menekankan pada ketepatan promosi yang diimbangi dengan penerapan “Content is King”.

Pertanyaannya sekarang.

Jalan yang mana yang Anda pilih?

Ikut aliran om Patel yang menekankan promosi? Ikut aliran “yang penting happy”? Ikut aliran om Rowse? Atau kah, Anda ingin membuat aliran promosi blog baru?

Kalau memang punya pemikiran untuk aliran baru, jangan ragu. Terkadang menjadi berbeda bahkan anti mainstream itu perlu. Kalau mau ikut aliran yang sudah ada, juga bukan masalah.

Blogosphere itu dunia demokratis dan bebas. Tidak ada yang bisa menyalahkan apapun yang Anda pilih. It is a free world , man.

Cuma, kalau tidak berkeberatan, silakan berbagi pandangan di kolom komentar.

Boleh kan?

Leave a Comment