Manfaat Membuat Skripsi

Membuat skripsi sekarang tidak lagi diwajibkan bagi seorang mahasiswa untuk meraih gelar kesarjanaan. Dalam peraturan yang dikeluarkan pemerintah sejak tahun 2000, peran skripsi sebagai syarat kelulusan bisa digantikan dengan tugas-tugas lain.

Saya sebenarnya menyayangkan keputusan tersebut.Bukan karena merasa iri karena di masa saya kuliah masih ada kewajiban membuat skripsi, tetapi karena sudah merasakan beberapa manfaatnya di masa sekarang.

Memang, skripsi, bahkan di masa kuliah adalah sebuah tugas yang terasa “maha berat”. Sebuah momok yang membuat para mahasiswa sampai depresi atau stress karena skripsi yang tidak kungjung usai. Meskipun demikian, setelah puluhan tahun lepas dari dunia perkuliahan, saya hingga saat ini masih bersyukur diwajibkan untuk membuat skripsi.

Beberapa manfaat yang dirasakan dari hal itu seperti disebutkan di bawah ini ;

1. Kemampuan berpikir dan menulis secara terstruktur

Terus terang, saya akhirnya bisa menilai sebuah tulisan dibuat secara terstruktur atau tidak ketika membacanya.

Mungkin karena dalam pembuatan skripsi, dosen pembimbing selalu mengingatkan agar alur tulisan dibuat runtut agar tidak membingungkan. Hal ini juga dimaksudkan agar pikiran dan ide yang hendak disampaikan akan bisa tertangkap dengan baik.

Bahkan, hingga saat ini saya bisa menilai apakah tulisan saya sendiri sudah sesuai kaidah dasar penulisan atau belum. Walaupun terkadang saya abaikan semua itu, karena satu dan lain hal, tetap saja pelajaran yang didapat saat membuat skripsi tentang sejarah Jepang itu masih melekat.

2. Kemampuan untuk mengumpulkan dan menganalisa data

Skripsi harus berdasarkan data dan fakta. Berbagai ide dan pemikiran yang disampaikan harus didukung oleh data yang valid dan menunjang teori.

Hal ini memberikan kemampuan yang ternyata sangat berguna di saat bekerja atau seperti kegiatan informal yang saya lakukan sekarang, blogging.

Di kantor saat bekerja, mau tidak mau saya harus membuat laporan dan dengan pelajaran yang didapat dari skripsi membuat saya tidak mengalami kesulitan dalam hal itu.

3. Kemampuan mempertahankan pendapat dan berargumen

Skripsi setelah selesai akan diuji oleh panel berisikan beberapa dosen. Dalam sidang skripsi, sang penulis harus bisa menjelaskan dasar teori dan mempertahankannya. Terkadang para dosen sangat kejam saat menguji dan tidak jarang membuat keringat dingin keluar.

Sebagai hasilnya, hingga saat ini saya terbiasa untuk mampu mengemukakan pendapat dan mempertahankannya meskipun dalam tekanan. Hal itu sudah pernah dihadapi menghadapi panel dosen.

Manfaat itu sangat terasa hingga saat ini. Apalagi setelah dua tahun yang lalu saya memutuskan untuk terjun ke dunia blogging, pengalaman membuat skripsi membuat saya hanya memerlukan waktu sebentar untuk beradaptasi dengan dunia ini.

Jangan tanya tentang manfaatnya ketika bekerja di kantor.

Oleh karena itu, kawan pembaca. Jika Anda sekarang masih kuliah dan diberikan pilihan untuk membuat skripsi atau melakukan tugas lain, pilih yang pertama. Memang akan terasa berat dan susah dibandingkan tugas seperti Praktek Kerja Lapangan (PKL), tetapi manfaat membuat skrips akan Anda rasakan di kemudian hari ketika Anda harus terjun ke dunia bekerja atau blogging.

Percayalah.

4 thoughts on “Manfaat Membuat Skripsi”

  1. Kebanyakan orang mengatakan skripsi bermanfaat, bermanfaat sih bermanfaat, tapi kalian tdk tahu bagaimana rasanya jadi orang yg kuliah sesuai minat,kemampuan nilai A semua tanpa ada unsur lain dan murni hasil dari keahlian dia sendiri tapi tidak bisa lulus bahkan terancam DO hanya karena skripsinya tdk kelar2 dan bahkan tdk mampu membuatnya sementara untuk orang yg rajin kuliah, ngerjain tgs, ujian selalu nyontek serta tdk mengerti sama sekali apa yg dia pelajari dr semester 1 s/d 6 namun skripsinya bagus, malah lulus. Pantas saja perusahaan jarang memiliki bos yg cerdas yg tdk menggunakan aturan menjilat atasan, sikut menyikut itu dianggap wajar.

    Reply
    • Ahhh.. itu mah hanya perasaan mas Adji saja. Banyak orang baik yang lulus kuliah dengan usaha sendiri dan tanpa bantuan orang lain. Mereka bukan hanya lolos ujian skripsi tetapi juga mendapatkan nilai bagus di perkuliahan.

      Kalau seseorang tidak bisa lolos ujian skripsi, artinya dia bermasalah untuk bisa memicu dirinya sendiri dalam menyelesaikan tugas. Konsekuensi kegagalan adalah bagian dari kehidupan dan bahkan di dunia kerja sekalipun.

      Reply
  2. Tiga kemampuan itu memang dilatih banget pas skripsi. Hal lain yang juga saya rasakan, skripsi bikin saya belajar untuk berstrategi. Menurut saya skripsi mandeg sih bukan (semata) karena dosen sentimen, tapi juga karena mahasiswanya pakai strategi yang keliru. Tapi ya nggak masalah, namanya juga belajar. 😀

    Reply

Leave a Reply to Anton Ardyanto Cancel reply